Dompu, Lensa Pos NTB - Lomba gerak jalan tepat waktu bagi ibu - ibu yang digelar pada Kamis pagi (8/8) tadi terkesan amburadul dan tidak terarah.
Pasalnya, pelepasan tim gerak jalan dari berbagai dinas/instansi tak terkontrol lagi, bahkan sebagian tim melepas sendiri gerak jalan tanpa dilepas oleh pejabat yang ditunjuk.
Aksi itu dilakukan oleh sebagian tim karena tidak percaya lagi kepada panitia yang dituding menggandakan nomor dada, sehingga mereka sangat kecewa dan langsung menyalip tim paling depan yang hendak dilepas oleh pejabat, yang akhirnya tim gerak jalan tidak dapat diawasi dan dikontrol lagi oleh panitia.
" Kami sangat kecewa dengan panitia, masa nomor dada bisa ganda hingga 3 - 4 lembar, contoh nomor dada 07 bisa sampai 4 lembar, bagaimana mereka bisa obyektif menilai, berarti ada konspirasi untuk menentukan tim yang juara ", teriak mereka dengan lantang.
" Biarpun kami tidak juara asalkan kami bisa berpartisipasi untuk memeriahkan ulang tahun kemerdekaan RI", teriaknya.
" Lomba gerak jalan ini merupakan lomba yang terburuk karena tidak ada penataan yang jelas, semua tim melakukan gerak jalan dengan sendiri - sendiri, keluh mereka.
Sementara koordinator lomba gerak jalan tepat waktu ibu - ibu, Arifin, S. Pd, mengatakan bahwa pelaksanaan ini berlangsung secara obyektif dan tidak ada tendensi apa - apa, adapun terjadinya nomor ganda itu sengaja dilakukan karena nomor itu dibagi untuk dinas/instansi dan untuk desa/kelurahan serta nomor khusus untuk ibu - ibu pejabat seperti tim PKK dan lainnya yang perlu dipertimbangkan mendapatkan nomor awal, karena mereka juga tidak diprioritaskan untuk meraih juara.
Sementara berkaitan dengan kekecewaan peserta, panitia pun memakluminya, tetapi panitia tidak pernah niat untuk mendiskreditkan peserta, semuanya sama dan dinilai secara obyektif.
Kami juga sadar bahwa sebagian peserta tidak melewati pelepasan panitia karena dari 299 peserta yang mendaftar, hanya 248 peserta yang dilepas sesuai aturan, sementara sisanya mereka melepas sendiri.
Tetapi meski demikian Arifin yakin disepanjang perjalanan semua tim tetap dipantau dan diawasi oleh dewan juri hingga ke garis finis di lapangan Montabaru, jelasnya mengakhiri. (Deor)