Muslimin Hamzah Sebut Penamaan "Suku Mbojo" Keliru dan Menyesatkan (5-Selesai)

Kategori Berita

.

Muslimin Hamzah Sebut Penamaan "Suku Mbojo" Keliru dan Menyesatkan (5-Selesai)

Koran lensa pos
Jumat, 05 Juli 2019
Muslimin Hamzah
Kekonyolan lain, penamaan suku Mbojo ini ikut memarjinalkan bahkan menggerus nama historis Dompu. Entah siapa yang punya ilmu sesat ini? Katanya Dompu merupakan subordinat Mbojo, bagian dari Mbojo. 
Ini benar-benar culas karena takberdasar, asbun, asal-asalan dan tidak dielaborasi secara ilmiah.  Dompu merupakan semesta yang genuine, historis, lebih purba dari Bima bahkan Majapahit sekalipun. Kok bisa Dompu bagian dari Mbojo? Ini keterlaluan dan pembodohan. 
Jangankan Mbojo yang kemarin sore itu dan hanya bagian kecil dari Bima, Bima saja sebagai sebuah entitas hebat, itu lahir dan eksis berkat Dompu. Ketika Gajah Mada datang tahun 1357 menurut informasi Nagarakrtagama dan Pararaton, Bima yang kita kenal sekarang masih berupa hutan belantara yang dihuni monyet, kadal, ular, babi, hantu-hantu, jin-jin dan setan (makanya baca buku: “GAJAH MADA: PIMPIN EKSPEDISI PADOMPO, PROKLAMASIKAN BIMA” biar terang-benderang).


       Orang Dompu harusnya tidak berdiam diri. Ini menyangkut kehormatan Anda, harga dirimu, wibawa daerahmu, marwah sukumu, identitasmu yang dicabik-cabik serta nama besarmu yang diobok-obok.
    
       Nyatanya orang Dompu sering dirugikan secara moril dan meteril seperti dilupakan/tidak mendapat porsi jika terdapat proyek-proyek pemerintah Pusat dan Provinsi sejak dulu. Yang terbaru seperti mulok misalnya, orang Dompu menurut informasi teman-teman di Dompu malah tidak tahu-menahu dan gigit jari. Semuanya diambil oleh orang Bima dengan topeng suku Mbojo. Ini maunya apa? Saudara sendiri kok dikadali? (Selesai)