Benhur, milik warga perantau asal Dompu dan Bima di Kota Banjar Baru Kalsel (dok. Yayat Nurhidayat) |
Banjar Baru, Lensa Pos NTB - Benhur sebenarnya merupakan ikon kebanggaan masyarakat Dompu dan Bima yang perlu dilestarikan. Tetapi nampaknya di masa kini semakin kurang diminati lagi oleh masyarakat sebagai sarana transportasi. Sehingga jumlahnya kian berkurang dari tahun ke tahun. Boleh jadi beberapa tahun mendatang hanya tinggal cerita saja.
Tetapi ternyata alat transportasi berkuda ini di ranah Borneo justru cukup diminati oleh masyarakat.
Seperti yang disaksikan oleh Yayat Nurhidayat dan H. Mulyadin saat menghadiri acara Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganya) ke XXVI Tingkat Nasional yang diselenggarakan di Kota Banjar Baru Banjar Masin Kalimantan Selatan kemarin.
Kepala Bidang di DPPKB Kabupaten Dompu dan Kepala Bidang di DPMPD ini merasa terharu campur kagum karena di kota tersebut keberadaan benhur cukup diminati masyarakat sebagai sarana transportasi di tempat wisata mengelilingi alun-alun di kota tersebut.
Tak salah lagi pemilik alat transportasi dengan menggunakan kuda ini adalah warga asal Dompu dan Bima.
"Hanya orang Dompu dan Bima yang punya benhur di Banjar Baru," kata Yayat.
Kabid Pengendalian Penduduk Promosi dan Penggerakan (P4) di Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Dompu ini mengatakan
Walikota Banjar Baru sangat mengapresiasi warga Bima-Dompu dalam menambah hasanah pariwisata daerahnya.
Informasi yang diterimanya bahwa para pemilik benhur sekaligus berperan sebagai kusir mendapatkan hasil yang cukup fantastis setiap bulannya.
Ada warga asal Legara (Katua-Dompu) sudah 12 tahun mencari nafkah dengan benhur dan sebulan bisa mendapat hasil 12 juta.
Ada 10 unit delman (benhur) yang dimiliki warga perantau asal Dompu dan Bima di kota tersebut.
Bila hari Senin sampai Jum'at hanya 2 unit yang beroperasi. Sedangkan hari Sabtu pengunjung alun-alun sangat ramai sehingga 10 unit benhur itu bisa beroperasi semuanya.
"Setip hari kerja itu rata-rata penghasilan 500 sampai 600 Ribu," ucapnya.
Memang untuk memiliki 1 unit benhur membutuhkan modal tidak sedikit tetapi mencapai puluhan juta rupiah.
"Abdullah, salah satu kusir delman menyampaikan untuk memulai usaha menjadi kusir dia harus mengeluarkan uang sebesar Rp. 30 juta sebagai modal awal. Modal tersebut digunakan untuk membeli kuda seharga Rp. 20 juta, sisanya 10 juta lagi untuk membuat delman dan ongkos kirim kuda dari kampung halamannya di Bima, Nusa Tenggara Barat," ungkap H. Mulyadin setelah berbincang-bincang dengan kusir benhur di Kota Banjar Baru Kalsel itu. (AMIN)