Panen raya jagung bioteknologi di Desa Lune Kecamatan Pajo Kabupaten Dompu NTB dengan Tema "Merdeka Pangan Menuju Indonesia Emas 2024, Senin.(12/8/2024)
Koranlensapos.com - Koordinator Tim Pangan Direktorat Pangan dan Pertanian, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) RI, Ivan Martino menghadiri kegiatan Panen Raya Jagung Bioteknologi di Desa Lune Kecamatan Pajo Kabupaten Dompu NTB, Senin (12/8/2024).
Kegiatan bertema "Merdeka Pangan Menuju Indonesia Emas 2045" itu terselenggara atas kerja sama Kamar Dagang dan Industri (KADIN), bersama PT. Bayer dan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu.
Dalam sambutannya, Ivan Martino menjelaskan
Bappenas merupakan lembaga pemerintah yang menyusun rencana pembangunan. Ada beberapa dokumen rencana pembangunan yang disusun untuk satu tahunan, 5 tahunan hingga 20 tahunan.
"Rencana pembangunan 20 tahunan sejalan dengan tema kegiatan kita hari ini menuju Indonesia Emas Tahun 2045," ucapnya.
Dikemukakan Ivan, pada tahun 2045 masyarakat Indonesia ditargetkan berpendapatan tinggi setara dengan negara-negara maju.
Menurutnya untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 yang menargetkan pendapatan tinggi bagi masyarakat ini dibutuhkan inovasi dan teknologi baru yang memberikan percepatan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Kita butuh yang namanya inovasi dan hal-hal yang sifatnya baru. Tidak lagi yang biasa-biasa kita lakukan," ujarnya.
Bappenas melihat salah satu inovasi baru di bidang pertanian yakni pengembangan jagung bioteknologi yang telah diperkenalkan oleh PT. Bayer. Sebab produktivitas jagung melebihi varietas pada umumnya sehingga lebih menyejahterakan bagi petani.
"Kami dari Bappenas sangat mengapresiasi upaya dari Kadin dan Bayer untuk memperkenalkan jagung bioteknologi ini," akunya.
Menurut Ivan, pengembangan jagung bioteknologi ini merupakan salah satu langkah nyata untuk bisa menggenjot produktivitas.
"Dan tentunya berdampak pada kesejahteraan petani lebih meningkat. Lebih jauh lagi dampaknya pada ketahanan pangan kita di Indonesia," paparnya.
Dikatakannya pula bahwa Bappenas akan selalu mendorong pendekatan-pendekatan inovatif dengan teknologi-teknologi yang baru.
Karena untuk mencapai Indonesia Emas di tahun 2045, harus bertransformasi.
"Kita tidak bisa lagi menggunakan hal-hal yang biasa, teknologi yang lama. Kita harus terus berkembang. Harus terus memastikan bahwa hal-hal yang kita lakukan berdampak pada tujuan pembangunan nasional kita termasuk sasaran-sasarannya," pungkas Ivan. (emo).