Bupati Dompu, H. Kader Jaelani saat menjadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Jadi Dompu ke-209 di Lapangan Beringin Dompu, Kamis (18/4/2024)
Dompu, koranlensapos.com - Bupati Dompu, H. Kader Jaelani mengajak seluruh masyarakat Dompu untuk mengambil hikmah di balik letusan Gunung Tambora pada 11 April 1815 yang akhirnya ditetapkan sebagai Hari Jadi Kabupaten Dompu. Menurutnya letusan dahsyat Gunung Tambora yang meluluhlantakkan kehidupan masyarakat Dompu bahkan berpengaruh hingga ke Eropa itu merupakan rahmat Tuhan yang tersembunyi. Di balik musibah itu tersimpan rahmat yang besar bagi masyarakat Dompu. Maka petistiwa itu harus dijadikan momentum untuk selalu bangkit dari berbagai kondisi keterpurukan.
Hal itu disampaikan Bupati Kader Jaelani dalam amanatnya saat menjadi Inspektur Upacara pada Peringatan Hari Jadi Kabupaten Dompu ke-209 yang digelar Kamis pagi (18/4/2024).
"Sebagaimana yang dikemukakan oleh ahli sejarah putra asli kebanggaan Kabupaten Dompu, yakni bapak Professor Helius Sjamsuddin, MA., Ph.D, dalam makalah yang beliau sampaikan kepada Bupati Dompu, DPRD Dompu dan pihak terkait lainnya pada tahun 2004 yang silam, bahwa letusan maha dahsyat gunung tambora dengan puncak letusan pada tanggal 10 dan 11 April 1815, dengan segala dampak dan daya rusaknya yang luar biasa tetap harus dipandang sebagai Rahmat Tuhan yang tersembunyi (blessing in disgvise).
Dikatakan Bupati, peristiwa itu telah mengajarkan kepada masyarakat Dompu untuk memulai sejarah baru dengan berjuang keras agar tetap survive dan lestari.
"Jika puncak-puncak letusan Gunung Tambora kala itu dianggap sebagai malapetaka tertinggi, maka titik - titik sejarah itu pula harus menjadi awal dari kebangkitan DOMPU LAMA sebelum letusan tahun 1815 dilanjutkan oleh DOMPU BARU yang berangsur - angsur bangkit setelah peristiwa letusan itu," ujarnya.
Dikemukakan Bupati, pasca letusan maha dahsyat itu, para leluhur Dompu telah menunjukkan elan vital atau semangat hidup yang luar biasa. Semangat hidup yang mengilhami segenap generasi kekiniaan dan generasi harapan di masa depan.
"Warisan elan vital atau semangat hidup ini salah satu wajahnya adalah semangat membangun atau geliat pembangunan yang digelorakan oleh pemerintah daerah dan seluruh elemen masyarakat," ucapnya.
Bupati melanjutkan derap langkah dan gegap gempita pembangunan yang telah dilalui bersama selama ini, telah membawa Kabupaten Dompu terus berkembang dan makin mengokohkan perannya dalam pembangunan regional dan nasional.
"Apa yang kita saksikan dan rasakan saat ini, merupakan rangkaian buah karya bersama para pemimpin terdahulu dengan segenap komponen masyarakat Dompu yang telah berjasa meletakkan pondasi yang kokoh bagi pembangunan daerah dan dilanjutkan oleh para pemegang tampuk amanah pemerintahan dari masa ke masa hingga periode Pemerintahan Akj - Syah sekarang ini, dengan visi Dompu Mashur (Mandiri, Sejahtera, Unggul dan Religius)," lanjutnya.
Bupati menegaskan momentum Hari Jadi Dompu yang rutin diperingati saban tahun, setidaknya menyediakan ruang dan waktu yang lapang untuk mengkaji kembali tentang hasil pembangunan yang telah diraih sembari berjiwa besar mengakui dan menghimpun hal - hal yang masih menbutuhkan pembenahan untuk merenda harapan untuk masa depan yang lebih cemerlang. (emo/*).