Kadistanbun Dompu Dukung Budidaya Kacang Sacha Inci Quantum

Kategori Berita

.

Kadistanbun Dompu Dukung Budidaya Kacang Sacha Inci Quantum

Koran lensa pos
Jumat, 25 Agustus 2023
Kadistanbun Dompu, Muhammad Syahroni bersama rombongan meninjau demplot tanaman kacang sacha inchi quantum di Desa Mbawi Kecamatan Dompu, Rabu (23/8/2023)



Dompu, koranlensapos.com - Kacang Sacha Inchi, nama tanaman yang masih asing bagi petani di Kabupaten Dompu. Tanaman yang diketahui berasal dari hutan Amazon (Peru) ini tergolong masih baru di Indonesia. Baru sekitar 5 tahun yang lalu.

Tetapi akhir-akhir ini, tanaman bernama latin Plukenetia Volubilis tersebut mulai digandrungi para petani di berbagai daerah di Indonesia karena bernilai ekonomis dan kaya manfaat.

Investor dari Ibukota Jakarta mulai melirik Kabupaten Dompu untuk pengembangan tanaman ini. Pihak investor bahkan telah sowan langsung dengan Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Muhammad Syahroni terkait pengembangan tanaman ini di daerah bermotto Nggahi Rawi Pahu itu.

Kadistanbun Muhammad Syahroni menyatakan dukungannya terhadap pengembangan kacang sacha inchi quantum di Kabupaten Dompu.

"Pada prinsipnya Distanbun sepanjang menguntungkan buat petani pasti akan didukung," ujarnya.

Pejabat yang familiar disapa Dae Roni ini kemudian mengemukakan beberapa alasan yang mendasari dukungannya terhadap pengembangan tanaman merambat ini di Kabupaten Dompu.

Disebutnya komoditas ini memiliki nilai manfaat yang sangat besar. Nilai ekonomisnya sangat tinggi. Cara membudidayakannya pun relatif mudah dan simpel. 

"Dan juga yang paling penting adalah kacang ini akan bermanfaat bagi kelestarian lingkungan. Hal ini selaras dengan permasalahan rusaknya lingkungan hutan di Kabupaten Dompu karena kacang ini adalah kacang gunung yang sangat bermanfaat untuk kelestarian lingkungan," urainya.


Terkait pengembangan tanaman ini di Kabupaten Dompu, lanjut Syahroni, pihak investor telah berkoordinasi sejak 5 bulan yang lalu. Dari komunikasi awal pihak Distanbun menyarankan kepada perusahaan untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan membuat pilot project. 

Arahan itu ditindaklanjuti oleh pihak perusahaan. Mereka sudah melakukan sosialisasi di beberapa titik kecamatan dan melakukan pilot project pada beberapa titik lokasi. 

"Salah satunya ada di wilayah Desa Mbawi seluas 1 ha pada lahan milik bapak Mizan," ungkapnya.


Siti Aisyah Ekawati dari Yayasan Bina Cempe (YBC) yang mendampingi program ini menjelaskan bahwa kacang sacha inchi quantum sangat kaya manfaat. Tanaman ini dapat dipanen berkali-kali hingga 20 tahun.

"Tanamnya hanya sekali tapi bisa dipanen berkali-kali hingga 20 tahun," papar Eka.

Disebutnya lagi modal penanaman awal sangat minim. Hanya dengan modal sekitar Rp. 3 juta sudah mencukupi. Modal itu untuk pembelian bibit dan kabel baja. Kabel baja itu berfungsi untuk tempat merambatnya tanaman tersebut. Kabel ini mampu bertahan hingga 10 tahun.

Selain itu, tanaman ini dapat mengembalikan fungsi hutan dan melindungi mata air. Dengan mengonsumsi kacang ini, juga akan meningkatkan kesehatan masyarakat dan meningkatkan kecerdasan anak.

"Kandungan Omega 3, 6 dan 9-nya 17 lebih tinggi dari ikan salmon," terangnya.

Sedangkan dari sisi ekonomi, lanjutnya dengan berbudidaya tanaman ini dapat meningkatkan ekonomi masyarakat dan menciptakan lapangan kerja. Dan yang terpenting dengan komoditi ini dapat memberikan kehidupan yang layak bagi masyarakat rentan terutama perempuan dan anak.


"Kacang sacha inchi ini tanaman multi fungsi. Bisa juga untuk pengembangan UKM dengan memanfaatkan daun, bisa menjadi sayur, teh, kue, sabun, kosmetik, coffee, es krim, kacang silverquin. Tanaman ini tidak disukai hewan, monyet, kambing, sapi maupun babi," jelasnya lagi. (emo).