Hadiri Peringatan Satu Abad NU di Manggelewa, Bupati Dompu Sampaikan Peran Ulama Bagi Masyarakat

Kategori Berita

.

Hadiri Peringatan Satu Abad NU di Manggelewa, Bupati Dompu Sampaikan Peran Ulama Bagi Masyarakat

Koran lensa pos
Selasa, 14 Februari 2023

 


Rangkaian kegiatan peringatan Satu Abad NU di Ponpes Al Ittihad Desa Kampasi Meci Kecamatan Manggelewa Kabupaten Dompu, Sabtu (11/2/2023)




Dompu, koranlensapos.com - Bertempat di Pondok Pesantren IDB Al - Ittihady Desa Kampasi Meci Kecamatan Manggelewa Kabupaten Dompu, Sabtu (11/2/2023) berlangsung kegiatan peringatan Satu Abad Nahdatul Ulama (NU). Kegiatan itu juga dirangkaikan dengan Peringatan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW dan peresmian Ponpes tersebut.

Adapun tema kegiatan tersebut adalah
"Mendigdayakan Nahdlatul Ulama Menjemput Abad Ke-Dua Menuju Kebangkitan Baru".


Hadir dalam acara tersebut Bupati Dompu, H. Kader Jaelani, Wabup H. Syahrul Parsan, Dandim 1614/Dompu Letkol Kav. Taufiq, S. Sos diwakili Batituud Koramil 06/Manggelewa Pelda Totok, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Dompu, H. Syamsul H. Ilyas, Ketua Tanfiziyah NU Kabupaten Dompu, KH. Muhibbuddin, Pimpinan Ponpes Yayasan Al Ittihad Ust. Musawwirin, Camat Manggelewa Saiful Arif, Babinsa Desa Kampasi Meci Serda Jainudin, Bhabinkamtibmas Bripka Lalu Agus, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda setempat.

Rangkaian acara diawali dengan pawai yang diikuti oleh santri dari berbagai pondok pesantren se Kecamatan Manggelewa.

Pada kesempatan tersebut juga digelar sunatan massal


Selanjutnya acara seremonial diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars NU oleh Santri Ponpes AL-Ittihad dilanjutkan Pembacaan Kalam Ilahi oleh Ridwan S.P.d.I dan Laporan Ketua Panitia Ustadz Musawwirin S.Ag.

Bupati Dompu, H. Kader Jaelani dalam sambutannya menyampaikan bahwa 
hadirnya Islam di Dompu tidak terlepas dari perjuangan ulama. Peran ulama dalam membawa kemurnian ajaran Islam patut dihormati dan dihargai.

"Akan seperti apa jadinya bangsa dan daerah kita dengan adat dan norma ketimuran ini tanpa adanya ulama yang menuntun dan membimbing," ucapnya.


 Dijelaskan Bupati, munculnya organisasi Islam seperti Nahdlatul Ulama merupakan salah satu napak tilas perjuangan ulama. Organisasi Islam tertua di Indonesia dan terbesar di dunia tempat berkumpulnya para ulama kawakan, selain berperan penting meluruskan aqidah umat lewat ajaran ahlusunnah waljamaahnya, kiprahnya yang lain juga merupakan badan amal yang mendanai sekolah dan rumah sakit serta mengorganisir masyarakat untuk membantu pengentasan kemiskinan.


Berikutnya, Bupati menyampaikan harapan Nahdlatul Ulama, dapat menjadi mitra bagi pemerintah dalam ikut membangun daerah sesuai tupoksi masing-masing.

"Juga diharapkan mampu berperan dalam menterjemahkan visi misi Kabupaten Dompu yang tertuang dalam RPJMD yakni Program JARAPASAKA (Jagung-Porang-Padi- Sapi dan Ikan), untuk mewujudkan Kabupaten Dompu MASHUR (Mandiri-Sejahtera-Unggul Dan Religius), sehingga dengan keterlibatan elemen daerah yang bersinergi, apa yang menjadi mimpi atau harapan bersama tersebut bisa dituntaskan dengan baik," kata Bupati.

Lebih lanjut Bupati menyampaikan bahwa Surat Edaran Nomor : 300/09/DPPPA/SE/2023 tentang “Pemberlakuan Jam Malam Bagi Anak di Kabupaten Dompu”, sampai saat ini, telah menunjukkan hasil yang menggembirakan, kenakalan dan kriminalitas remaja semakin berkurang. 


"Pemberlakuan jam malam ini dilakukan pemerintah bertujuan menekan angka kriminalitas yang dilakukan oleh anak, demi menyelamatkan anak dan generasi kita dari degradasi ahklaq, demi masa depan daerah dan negara kita," terang Bupati AKJ.

 
Di akhir sambutannya, Bupati mengucapkan selamat hari jadi NU  le 100 dan Isro Mi,raj Nabi Muhammad SAW 1444H.

Ketua Tanfiziyah NU Kabupaten Dompu, KH. Muhibbuddin dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur kepada Allah SWT karena bisa menjumpai satu abad usia Nahdatul Ulama pada 16 Rajab 1444 H. NU didirikan pada tanggal 16 Rajab 1344 H.

"Kita beruntung bisa bertemu 100 tahun Nahdatul Ulama dan belum tentu kita bisa menjumpainya pada peringatan dua abad," ujarnya.

Muhibbuddin melanjutkan bahwa NU dalam perjalanannya yang panjang selalu konsisten dalam menjalankan aqidah ahlussunnah wal jamaah, kecintaan kepada negara serta menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sehingga dirawat hingga hari ini dan masa yang akan datang.


Terkait hal itu, birokrat senior yang pernah menduduki berbagai jabatan penting di lingkup Pemda Dompu itu mengutip ayat 61 Surah Hud yang terjemahannya
"...Dia (Allah) telah menciptakan diri kalian dari bumi (tanah) dan menjadikan kalian sebagai pemakmurnya...".



"Ayat ini berisi tanggung jawab keagamaan untuk merawat jagat sebagaimana tema Peringatan Satu Abad Nahdatul Ulama, termasuk di dalamnya tanggung jawab wathaniyah kita merawat kebangsaan dan kenegaraan yang juga merupakan kewajiban agar senantiasa bisa damai dan rukun di tengah-tengah kehidupan berbangsa," jelasnya.


Dikatakannya tanggung jawab NU melampaui itu. Sebagaimana lambang Nahdatul Ulama yang melintas dunia. Karena itu tidaklah boleh hal-hal yang kecil merusak rencana-rencana besar untuk membangun peradaban dan menjaga jagat ini.


"Mari kita mohonkan pengampunan untuk para ulama, para habaib, dan para kiyai kita. Dan mari kita memohon kepada Allah SWT agar selalu menjaga kita dalam merawat jagat dan membangun peradaban. Semoga Allah Tuhan yang Maha Esa melimpahkan rahmat kepada kita semua sehingga tetap diberikan petunjuk dan rahmat untuk kita serta selalu berikhtiar untuk melanjutkan perjuangan untuk ahlussunnah waljamaah aqidah kita," ucapnya.


Putra ulama kharismatik KH. Ibrahim HM. Saleh (Aba Boa) dan menantu mantan Bupati Dompu KH. Abdurrahman Mahmud itu kemudian menjelaskan bahwa NU tidak bisa dilepaskan dari pondok pesantren.

"Kalau kita menengok kembali sejarah, NU tidak lepas dari pondok pesantren. NU lahir, berkembang dan aktivitasnya di pondok pesantren. Tidak ada santri tanpa ada pondok. Tidak ada ustadz, kiyai, alim ulama bahkan lebih atasnya wali-wali Allah tanpa dididik dan digembleng melalui pondok pesantren," 
ulasnya.

Ia mengutip penyataan salah satu Pengurus Besar Nahdatul Ulama bahwa pondok pesantren adalah miniatur Nahdatul Ulama.

"Di sinilah (pondok pesantren) tempat pendidikan, pengembangan dan akselerasi pengembangan aqidah Nahdatul Ulama dalam melaksanakan ahlussunnah waljamaah," urainya.

Selanjutnya Muhibbuddin berterima kasih kepada Pemda Dompu serta komponen lainnya sehingga keberadaan NU di Kabupaten Dompu semakin berkembang mulai dari Doro Mbolo di Desa Nangamiro Kecamatan Pekat, di Desa Kiwu Kecamatan Kilo, di Nangadoro Kecamatan Hu'u, Mangge Na'e Kecamatan Dompu dan di wilayah perkotaan.


"Kami di jajaran NU siap berkolaborasi dengan Pemerintah daerah dalam membangun keagamaan di Kabupaten Dompu dalam mewujudkan Dompu Mashur," ucapnya.

Akhir sambutannya, Muhibbuddin menyampaikan rasa dukacita yang amat dalam atas terjadinya gempa bumi di negara Turki pada hari Senin, 4 Februari 2023 pukul 04.17 waktu setempat. (emo).