Komentar
Dompu, koranlensapos.com - Curah hujan di Desa Woko Kecamatan Pajo Kabupaten Dompu masih sangat minim. Hal itu menjadi keluhan warga setempat yang pada umumnya berprofesi sebagai petani. Masyarakat setempat di musim hujan ini menanam jagung dengan sistem tadah hujan. Minimnya curah hujan tentu saja membuat mereka masygul (bersusah hati).
Babinsa Sertu Anas Munandar kerap menjadi tempat curhat bagi para petani. Sebab curah hujan yang minim, tanaman-tanaman jagung menjadi layu kekuningan bahkan mati kekeringan.
"Bagaimana cara mengatasinya pak Babinsa ?," curhat petani.
Gagal panen menjadi momok yang membuat petani galau. Kondisi seperti ini membuat mereka hanya bisa pasrah. Tidak tahu apa harus diperbuat.
Hasil jagung ini menjadi tumpuan harapan untuk menafkahi keluarga. Harapan untuk melanjutkan pendidikan anak-anak mereka. Dan juga harapan untuk melunasi kredit di bank yang dijadikan modal usaha pertanian.
Babinsa Sertu Anas Munandar mendengar keluhan warga juga merasa turut prihatin. Sholat Istisqa sudah pula dilaksanakan beberapa hari lalu memohon pertolongan Allah agar diturunkan hujan yang membawa berkah dan rahmah.
Menanggapi kegalauan warga binaan, Babinsa memberikan keyakinan bahwa pertolongan Allah pasti akan hadir.
"Mari kita perbanyak istigfar memohon ampunan kepada Allah SWT atas dosa dan kesalahan kita dan terus berdoa memohon hujan kepada Allah jangan putus asa. Teruslah berdoa walaupun dengan menggunakan bahasa daerah," ajaknya.
Babinsa juga mengimbau warga binaan agar tidak melakukan perambahan di kawasan hutan untuk dijadikan areal penanaman jagung.
"Yang sudah sudah jangan ditambah lagi. Sisakan hutan yang masih ada untuk kehidupan kita selanjutnya dan untuk anak cucu kita," ujarnya. (fan).