Rumahnya Selalu Jadi Sasaran Banjir, Hadijah Ingin Direlokasi

Kategori Berita

.

Rumahnya Selalu Jadi Sasaran Banjir, Hadijah Ingin Direlokasi

Koran lensa pos
Minggu, 14 November 2021

 

       Hadijah memperlihatkan                 rumah panggung miliknya               yang kerap jadi sasaran banjir


Dompu, koranlensapos.com - Siapa pun pasti berharap bisa hidup dengan tenang dan nyaman bersama keluarga dalam kondisi apa pun tanpa dihantui rasa kecemasan dan kepanikan. Termasuk saat hujan turun dengan lebat mengguyur bumi, bisa rehat dan tidur dengan nyenyak.

Namun tidak demikian yang dialami oleh warga yang tinggal di bantaran sungai. Setiap hujan turun, rasa khawatir mulai menyelimuti. Semakin lama dan semakin deras hujan mengguyur, rasa khawatir berubah menjadi kepanikan. Pada akhirnya mengungsi guna menyelamatkan diri ke lokasi yang lebih aman dengan membawa pakaian dan kebutuhan lain seadanya.

Salah satunya diungkapkan oleh Hadijah, warga yang tinggal di Lingkungan Mantro Kelurahan Bada Kecamatan Dompu Kabupaten Dompu NTB. Rumah panggung miliknya persis di bantaran sungai Sori Silo sehingga luapan air bah dari sungai tersebut langsung menerjang rumahnya. 

Wanita berusia sekitar 50 tahun itu mengisahkan pada tahun 2017 lalu, rumahnya hanyut terbawa arus banjir. Setelah itu mendirikan rumah yang baru lagi namun setiap ada hujan deras, rumahnya selalu menjadi langganan amukan air bah.

Wanita yang berjualan di Pasar Bawah Dompu itu kini sudah pasrah. Ia ingin direlokasi oleh pemerintah ke tempat yang lebih aman. 

"Saya ingin pindah dari tempat ini karena rumah saya selalu terkena banjir. Tahun 2017 rumah saya terbawa banjir," ucapnya dengan penuh harap kepada pemerintah agar segera menyediakan lokasi baru untuknya.

Hadijah mengatakan keinginannya untuk direlokasi sejak beberapa tahun lalu. Informasi yang ia peroleh lokasi yang disediakan oleh pemerintah yakni di Dusun Maulana Desa Sori Sakolo Kecamatan Dompu. Namun saat dilakukan pengecekan ke instansi terkait, namanya tidak tertera.

"Yang keluar namanya hanya warga di Kampo Samporo (Kelurahan Bali), nama kami tidak ada dalam daftar relokasi." ujarnya.

Kini ia sangat berharap agar pemerintah segera melakukan relokasi baginya agar bisa hidup lebih tenang dan nyaman. (emo).