SMK Kreatif Dompu Bukan Sekadar Nama

Kategori Berita

.

SMK Kreatif Dompu Bukan Sekadar Nama

Koran lensa pos
Selasa, 26 Oktober 2021

 



Dompu, koranlensapos.com - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kreatif Dompu mungkin masih terdengar asing. Tentu saja demikian, karena usianya boleh dibilang baru seumur jagung. Sekolah ini baru didirikan pada tahun 2019 lalu. Lokasinya di tengah persawahan jauh dari pemukiman penduduk di ujung selatan Lingkungan Sambitangga Kelurahan Kandai Satu Kecamatan Dompu Kabupaten Dompu. 

Kendati demikian, dari segi kualitas tidak bisa dipandang sebelah mata. Kreativitas siswa-siswinya salah satu indikator kualitas tersebut. SMK Kreatif memang bukan sekadar nama karena benar-benar terbukti. Lembaga pendidikan formal milik Yayasan We Save ini memang bertekad mencetak siswa-siswinya agar menjadi insan-insan yang kreatif.

"Kami memilih nama sekolah ini (SMK Kreatif) karena asas doa sebenarnya. Kami inginkan anak-anak yang sekolah di sini se-kreatif mungkin," ungkap Kepala Sekolah Adhar Aprianto, S. Pd kepada media ini.

Ia mengatakan kreativitas ini harus dimulai dari guru-guru. Untuk mencetak siswa yang kreatif, guru harus memberikan contoh kreativitas.

"Slogan kami "Maju Sekolahnya, Kreatif Gurunya, Bahagia Siswanya," imbuhnya.

Bangunan sekolah SMK Kreatif Dompu tidak tampak dari jalan beraspal yang dillalui. Hanya papan nama saja yang dipancang di pinggir jalan dengan tulisan 300m yang di bawahnya ada tanda panah ke arah timur. Jalur tersebut hanya bisa dilalui sepeda motor menyusuri jalur parit irigasi. 

Di bagian depan lokasi sekolah itu, berdiri bangunan panggung dari kayu yang didesain secara sederhana. Meski kesannya natural namun terlihat artistik.
Bangunan bertiang empat itu berbentuk bujur sangkar. Tiga bagian dinding ditutupi dengan tripleks. Sedangkan salah satu bagian (barat) dibiarkan terbuka namun memiliki pintu yang bisa diangkat ke atas karena di bagian ini dibuatkan pula sarangge (dalam bahasa lokal tempat duduk) memanjang. Di bagian pinggir bangunan utama itu terlihat pajangan puluhan buku. Terlihat dua orang Tata Usaha sedang sibuk mengoperasikan laptop di bagian tengah bangunan itu.

"Bangunan ini kami jadikan sebagai kantor," kata Adhar. 

Sekitar 20 meter ke arah selatan berdiri bangunan permanen memanjang yang terdiri dari 3 (tiga) lokal sebagai ruang belajar bagi para siswa. Pihak yayasan merencanakan bangunan tersebut bertingkat dua.

"Di tingkat atasnya bangunan dari kayu. Desainnya sudah dibuat, kami masih mencari tukang yang ahli membuatnya," kata Adhar. 

Sementara itu di ujung utara agak ke tengah terlihat sebuah bangunan sederhana dari kayu yang dijadikan tempat memajang hasil karya para siswa dan siswi di sekolah itu. Berupa tas-tas cantik, miniatur rumah, vas bunga, tempat pena, maupun bunga-bunga hias. Untuk menjual hasil kreasi para siswa tersebut, setiap triwulan diadakan bazar.

Tidak jauh dari lokasi tersebut terdapat karung-karung untuk mewadahi sampah plastik.


"SMK Kreatif Dompu ini adalah sekolah berbasis sampah. Pendapatannya murni dari sampah. Para siswa tidak membayar biaya sekolah dengan uang tetapi dengan sampah. Setiap hari mereka membawa 50 gelas plastik bekas minuman. Sampah yang bisa dijadikan kreativitas kami olah, sedangkan yang tidak bisa dijadikan kreativitas kami jual ke pengepul," jelas Adhar.

Ia melanjutkan dari hasil penjualan sampah itu dimanfaatkan untuk menggaji sebagian guru serta biaya operasional lainnya.

"Walaupun tidak bisa mencover semuanya tetapi dari hasil sampah itulah kami menggaji guru dan untuk keperluan biaya operasional selain dibantu oleh pihak yayasan yang juga mendapatkan pemasukan dari sampah," paparnya.


Di pojok-pojok halaman sekolah terlihat tanaman-tanaman jenis hortikultura seperti cabai dan tomat, maupun tanaman bunga dan tanaman buah-buahan seperti alpokat, nangka, rambutan, dan sawo.

Bahkan di sebelah timur bangunan sekolah itu terdapat kebun kecil berukuran sekitar 10x20m. Aneka macam tanaman sayuran tersedia di situ. 
"Semua tanaman ini menggunakan pupuk organik cair yang dibuat sendiri oleh para siswa," jelasnya.

Di salah satu bagian terdapat pula kandang kambing. Di beberapa bagian juga dibuatkan tempat-tempat bertelur dan pengeraman bagi ayam-ayam kampung.

"Di sini kami juga memelihara kambing dan ayam untuk melatih kemandirian bagi para siswa. Karena ada 29 siswa yang tinggal di asrama juga," tuturnya.

      Sesi-Sesi Debat Bahasa Inggris Antar Siswa di Gedung Pemuda Dompu 16 Agustus 2020

Bila hal-hal di atas mengulas kreativitas para siswa maupun siswi, maka tentang prestasi juga tidak perlu diragukan lagi. Jurusan di sekolah ini adalah Multi Media. Namun prestasi akademik maupun non akademik lainnya tidak bisa disepelekan. Terbukti keunggulannya di berbagai even lomba. Sejak masa-masa awal berdirinya sekolah ini tahun 2020 lalu, pelajar di sekolah ini sudah menorehkan prestasi mengejutkan. Dian Paramita, Nuratul Fitria dan Lilis Julianti berhasil meraih juara II dalam Debat Bahasa Inggris Tingkat Kabupaten Dompu yang dilaksanakan oleh KNPI Dompu. Bahkan mereka mendapatkan juara I di Tingkat Provinsi NTB tahun 2020. 
Siswi sekolah ini juga pernah meraih dua kali Juara I Pidato Bahasa Inggris Tingkat Kabupaten Dompu atas nama Desti Anggri dan Ika Pelani.




Baru-baru ini dalam Lomba English Presentation & English Speech antar SMA/SMK/MA Se Pulau Sumbawa yang diadakan oleh MAN 2 Kota Bima, siswa-siswi SMK Kreatif Dompu berhasil memboyong 3 trophi. Yaitu Juara 1 English Presentation (Kategori Putri) atas nama Dian Paramita. Juara 3 English Presentation (Kategori Putri) atas nama Nuratul Fitriyah dan Juara 3 English Presentation (Kategori Putra) atas nama Imansya.

Keunggulan di sekolah ini juga pada bidang keagamaan. Setiap pagi sebelum memulai Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) mengaji Al-Qur'an dilanjutkan dengan Sholat Dhuha. Para siswa mendapatkan program Tahfidzul Qur'an dan menyetorkan hafalannya setiap hari kepada guru. 

"Setiap tahun diadakan wisuda tahfidz bagi para siswa kemarin dilaksanakan di Paruga Samakai. Alhamdulillah rata-rata hafalan antara 4 sampai 5 juz bahkan ada yang sudah hafal 6 juz," kata Ustadz Arif.

Di balik semua hal di atas, masih ada satu hal yang menjadi ganjalan. Izin operasional yang dinanti-nantikan hingga kini belum juga terbit. Padahal berbagai persyaratan untuk mendapatkan surat izin itu telah dipenuhi. 

"Minat orang tua menyekolahkan anak-anaknya di sini luar biasa. Terbukti setiap tahun selalu meningkat jumlah siswanya. Tahun pertama hanya 16 orang, tahun kedua 29 orang dan tahun ini 34 orang. Ada juga yang sudah kelas dua di sekolah lain karena waktu itu di sini belum ada kelas dua, dia mau masuk di kelas satu yang penting bisa sekolah di sini. Jangan sampai anak-anak kita ini menjadi kendor semangatnya karena belum ada izin operasional," kata Adhar.

Berdasarkan imformasi yang diterimanya, bahwa salah satu persyaratan baru yang wajib dipenuhi lagi adalah akses jalan untuk kemdaraan roda empat (mobil).

"In syaallah kami akan siapkan akses jalan masuk mobil itu. Pemilik-pemilik tanah di situ sudah menghibahkan 3 meter tanahnya untuk dibuatkan akses jalan mobil dan pejabat dari Bina Marga juga sudah turun melakukan survey," ucapnya.

Dalam postingan Adhar di facebook terkait persoalan ini beberapa hari lalu, sempat mendapatkan tanggapan langsung dari Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah melalui akun facebooknya Bang Zulkieflimansyah. 

"Coba saya cek ya segera," tulis Gubernur Zul. (emo).