Polisi Tembak Polisi di Lotim Diduga Persoalan Asmara ?

Kategori Berita

.

Polisi Tembak Polisi di Lotim Diduga Persoalan Asmara ?

Koran lensa pos
Selasa, 26 Oktober 2021

 



Lotim, koranlensapos.com - Anggota Seksi Humas Polres Lombok Timur, Briptu HT (26) tewas di kediamannya di Komplek Perumahan Griya Pesona Madani No XA 14 Kelurahan Denggen, Kecamatan Selong Lombok Timur, Senin (25/10/2021). Korban tewas karena ditembak oleh rekannya sendiri Briptu MN (36) oknum anggota Polri yang berdinas di Polsek Wanasaba. .

Dikutip dari SINDONEWS.COM, Kapolres Lombok Timur AKPB Herman Suriyono baru mendapat laporan terkait kejadian itu Senin sore sekitar pukul 15.40 wita.

Setelah mendapat laporan, Tim Inafis dan sejumlah anggota Satreskrim Polres Lombok Timur turun ke lokasi mengevakuasi korban dan langsung dibawa ke RS Bhayangkara untuk diautopsi serta melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Dari olah TKP itu, polisi menemukan sejumlah barang bukti berupa dua selongsong peluru hingga berhasil mengindentifikasi pelaku.

Setelah berhasil mengindentifikasi pelaku, polisi kemudian mengamankan Briptu MN beserta sejumlah barang bukti berupa senjata organik laras panjang jenis V2 yang diduga digunakan untuk menembak korban.

Selain itu, polisi juga mengamankan dua selongsong peluru, tiga buah HP milik pelaku, istri pelaku dan korban serta motor dinas yang diduga digunakan untuk melancarkan aksinya.

"Pelaku saat itu sedang melaksanakan piket dan diam-diam dia mengambil senjata dan melakukan penembakan," ungkap Kapolres Lombok Timur, AKBP Herman Suriyono, Senin (25/10/2021) malam.

Kini, pelaku dan sejumlah saksi masih menjalani pemeriksaan di Satreskrim Polres Lombok Timur)


Dikutip dari ANTARA, motif penembakan polisi yang dilakukan polisi di Lombok Timur diduga karena persoalan asmara. Namun pihak kepolisian masih mendalami dan belum bisa memastikan.

"Untuk motif, sedang kami dalami dengan mengumpulkan bahan keterangan dan mengolah alat bukti yang ada," kata Kepala Polres Lombok Timur, AKBP Herman Suriyono, usai menghadiri pemakaman HT di Gontoran Timur, Kabupaten Lombok Barat, Selasa (26/10/2021).

Salah satu upaya penyidik dalam mengungkap motif pembunuhan tersebut dengan memeriksa riwayat percakapan pada telepon genggam para pihak yang terlibat.

"Handphone pelaku, istri pelaku, korban, semua kita sita dan periksa, kita telusuri motifnya dari sana," ujarnya.

Karena itu, terkait kabar MN menembak HT itu karena persoalan asmara, Kapolres menegaskan mereka belum dapat memastikan hal itu.

"Jadi untuk membuat terang apa yang menjadi motif sehingga oknum anggota ini menembak rekan kerjanya, masih kita dalami. Kita analisis alat bukti yang ada untuk mengungkap motif yang sebenarnya," ucap dia.

Insiden polisi ditembak sesama polisi ini terjadi pada Senin (25/10), di salah satu rumah yang beralamatkan di BTN Griya Pesona Madani, Kabupaten Lombok Timur.

Berdasarkan hasil olah TKP, HT diduga tewas pada pukul 11.20 WITA, sekitar empat jam setelah salah seorang saksi menemukan jenazah HT tergeletak bersimbah darah.

Dari hasil autopsi di RS Bhayangkara Mataram, HT dinyatakan meninggal dunia akibat luka tembak yang bersarang di bagian dada sebelah kanan.

Hasil itu turut dikuatkan dengan temuan di TKP, yakni dua selongsong peluru yang diduga berasal dari senapan serbu perorangan SS-V2 Sabhara.

Penembakan terhadap anggota Humas Polres Lombok Timur ini pun terungkap dari pengakuan MN, saat dia mengembalikan senapan itu ke tempatnya bertugas.

Karena perbuatannya, MN dijebloskan ke Rumah Tahanan Polres Lombok Timur dan ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan.

Untuk proses hukumnya, Suriyono memastikan semuanya berjalan sesuai prosedur penanganan, baik dalam proses pidana maupun Komisi Kode Etik Kepolisian Indonesia. (TIM).