Sembilan Buku Pustaka Dompu Resmi Diluncurkan

Kategori Berita

.

Sembilan Buku Pustaka Dompu Resmi Diluncurkan

Koran lensa pos
Senin, 09 Agustus 2021

 


Dompu, koranlensapost.com - Sembilan buku Pustaka Dompu telah resmi diluncurkan. Peluncuran buku-buku tersebut dilaksanakan di Paruga Samakai Dompu pada hari Senin (9/8/2021) yang ditandai dengan pemukulan gong oleh Wakil Bupati Dompu, H. Syahrul Parsan, ST., MT.

Selanjutnya Ketua Yayasan Kesultanan Dompu, H. Saiful Islam menyerahkan secara simbolis buku-buku yang memuat sejarah dan cerita rakyat Dompu dari masa ke masa itu kepada Wabup Syahrul Parsan.

Ketua Panitia Yeyen Seprian Rachmat, M. Si dalam laporannya menyebutkan judul kesembilan buku dimaksud.

Yang pertama, buku berjudul "Kamus Berbahasa Dompu". Kamus tersebut ditulis oleh Dahlan Yakub Al Bari, salah satu penulis kamus best seller yang ada di Indonesia. Penulis berasal dari Bima.

Kedua, Buku Kesultanan Dompu, Dinamika Sejarah Dompu 1934-1947.

Buku ini disunting oleh almarhum H. Kahrul Zaman dari catatan juru tulis istana. Semua aktivitas istana yang terjadi antara tahun 1934-1947 dicatat dengan sangat detail.

Ketiga, buku "Pengembangan Kawasan Satonda" ditulis oleh Yeyen Seprian Rachmat. 
Merupakan hasil penelitian yang dilakukan penulis tahun 1999 untuk bahan penyusunan tesis sebagai persyaratan meraih gelar magister di UGM. Di dalamnya memuat studi kebijakan bagi pengembangan kawasan Satonda.

Keempat, Kapatu Dompu.
Buku ini ditulis oleh Awaluddin, putra Dompu yang bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang penerbangan di Jerman.
"Kapatu Dompu" ditulis Awaluddin sebagai bentuk kecintaannya terhadap  Dompu sebagai tanah kelahirannya.

Kelima, Buku berjudul "Susu Kuda Liar Dompu".
Buku ini merupakan hasil penelitian drh. Khaerul Akbar, M. Si (sekarang Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Nusa Tenggara Barat) di Desa Saneo Kecamatan Woja Kabupaten Dompu.


Selanjutnya ada 4 (empat) buku tentang cerita rakyat dan dongeng pengantar tidur orang tua terhadap anaknya. Yeyen mengatakan cerita pengantar tidur merupakan tradisi yang baik yang dicontohkan orang-orang tua dulu sebagai bentuk kasih sayang orang tua kepada anak-anaknya dan sudah jarang dilakukan di masa kini.
Keempat buku dimaksud adalah :
Buku keenam berjudul" Sambamparia dan Lalampataha" ditulis oleh budayawan Muhammad Chaidir  dan dicetak fullcolor dalam bentuk cerita bergambar.

"Banyak hikmah dan nilai-nilai kearifan lokal yang dituangkan dalam buku ini," sebut Yeyen
 

Ketujuh, Dongeng Kera Jahat. Juga ditulis oleh budayawan Muhammad Chaidir.
Buku ini juga sangat mendidik. Mengajarkan nilai budi pekerti yang baik dalam berinteraksi di tengah masyarakat yang ditulis dalam bentuk cerita dan diulas dalam bahasa yang mudah dipahami.

Kedelapan, buku "Senja di Nanga Tumpu" tulisanTaufik H. Abdul Wahab.
Buku ini menceritakan asal nama kampung Ncuni di Nanga Tumpu.

Kesembilan, buku berjudul "Wadu Poto Fare". Buku ini mengisahkan semangat kebersamaan dan nilai kegotongroyongan masyarakat Dompu di dalam menjaga bersama padi hasil panenan.


"Semoga buku-buku ini bisa bermanfaat menjadi referensi bagi institusi pendidikan, tenaga-tenaga pengajar dalam menyampaikan materi pembelajaran bagi di tingkat SD, SMP maupun SMA sesuai tingkatannya sehingga kita punya satu pemahaman yang sama terhadap sejarah dan budaya kita," harap Yeyen.

Ia mengatakan masih ada 17 naskah lagi yang akan digarap untuk diterbitkan menjadi buku.

Selanjutnya ia menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi yang tidak terhingga kepada Pemerintah Kabupaten Dompu yang telah mendukung penuh sehingga peluncuran buku-buku Pustaka Dompu bisa diluncurkan agar dapat menjadi bahan bacaan masyarakat.

"Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah AKJ-SYAH. YKD diberi ruang untuk mengembangkan nilai kearifan lokal Dompu. Kami diberi ruang ini sungguh luar biasa. Kami sangat berterima kasih," ucapnya.

Ucapan.yang sama juga disampaikan kepada beberapa sponsor yang telah membantu dan mendukung sehingga acara terlaksana dengan baik. Di antaranya MIO Dompu, Makkadana Dompu, Penerbit Ruas Yogyakarta, Segi 8 Mataram, L'DIONER, dan Pelangimedia Digital Printing.

"Atas kehadiran dan dukungan semua pihak, saya atas nama Ketua Panitia menyampaikan terima kasih yang tak terhingga. Semoga apa yang kita lakukan ini adalah aktivitas dunia yang bernilai akhirat," ujarnya.


Pada kesempatan tersebut, budayawan Ir. Nurhaidah juga menyerahkan secara simbolis buku berjudul "Sekitar Kerajaan Dompu" kepada Ketua YKD H. Saiful Islam. Buku tersebut merupakan buah karya budayawan Dompu almarhum Israel M. Saleh (ayahanda dari Ir. Nurhaidah). (emo).