Sambut HUT RI Ke 76, LDII Gelar Webinar Kebangsaan

Kategori Berita

.

Sambut HUT RI Ke 76, LDII Gelar Webinar Kebangsaan

Koran lensa pos
Minggu, 15 Agustus 2021

 


Jakarta, koranlensapost.com - Menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 76 tahun 2021, Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPP LDII) menggelar kegiatan Webinar Kebangsaan.

Kegiatan diselenggarakan secara zoom meeting pada hari Ahad (15/8/2021) mulai pukul 09.00 sampai 12.00 WIB yang diikuti oleh Pengurus DPW LDII 34 Provinsi juga Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi dan Ormas Islam lain  dan Pengurus DPD Kabupaten/Kota seluruh Indonesia. 
Acara yang bertema "Peran Ormas di Dalam Membumikan Pancasila" itu dibuka oleh Ketua Umum DPP LDII Ir. KH. Chriswanto Santoso, M. Sc. 
Sedangkan narasumber adalah 4 (empat) tokoh yakni, 
Pertama, Drs. Drajat Wisnu Setiawan, MM (Direktur Bina Ideologi Karakter dan Wawasan Kebangsaan Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia) dengan materi Peran Ormas Islam dalam Membumikan Pancasila dari Perspektif Kementerian Dalam Negeri;

Kedua, Kolonel Adm Amiruddin Laupe, S. Ss., MM (Kasubdis Lingkim Direktorat Bela Negara Ditjen Pothan Kementerian Pertahanan RI) dengan judul materi Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara;

Ketiga, Prof. Dr. Singgih Tri Sulistiono, M. Hum (Guru Besar Sejarah Universitas Diponegoro sekaligus Ketua DPP LDII) dengan materi berjudul Peran Ormas Islam dalam Membumikan Pancasila : Studi Tentang LDII;

Keempat, Prof. KH. Firdaus Syam dari MUI Pusat dengan materi "Aktualisasi Islam Keindonesiaan dalam Konteks NKRI (Namun Narasumber keempat tidak berkesempatan hadir).

Ketum DPP LDII KH. Chriswanto Santoso dalam sambutannya memaparkan bahwa momen Webinar Kebangsaan menjadi penting karena 2 (dua) hari lagi masyarakat Indonesia di mana pun berada akan memperingati HUT Kemerdekaan yang ke 76.

"Pada momen ini kita masih menghadapi banyak masalah kebangsaan yang perlu selalu diingatkan. Karena itu nilai-nilai Pancasila Wawasan Kebangsaan harus senantiasa didengung-dengungkan agar dapat mewarisi nilai-nilai luhur dari para leluhur untuk membangun negara menjadi lebih baik," urainya.

Dikatakannya semangat kebangsaan adalah sesuatu yang sangat penting. Lebih-lebih di dalam era pandemi Covid -19 saat ini, di mana permasalahan kebangsaan menjadi semakin kompleks. Banyak sekali orang yang tersentuh nilai-nilai kegotongroyongan dan nilai-nilai kebangsaannya dengan cara mewakafkan dan menshodaqohkan segala sesuatu yang mereka miliki untuk menyelesaikan masalah bangsa terkait pandemi Covid -19 ini. Akan tetapi juga tidak sedikit yang sengaja menebar hoaks yang kemudian ini menjadi suatu penyakit baru dalam urusan-urusan kebangsaan.

"Maka saya berpendapat bahwa urusan Wawasan Kebangsaan ini sangat penting dan tetap harus digaungkan terus walaupun kita sudah lama dan berkali-kali mengadakan kegiatan yang sama mengingat permasalahan kebangsaan tidak pernah selesai," ujarnya.

Lebih lanjut dikemukakannya bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa besar yang majemuk. Maka pada momen Hari Kemerdekaan RI ke 76 ini diadakan kegiatan Webinar Kebangsaan ini sebagai suatu upaya merenungkan kembali bahwasanya bangsa yang besar ini lahir dari perbedaan-perbedaan yang ada.

"Bersatu dalam perbedaan adalah sesuatu yang menjadi nilai tertinggi saat Indonesia ini merdeka maka itu juga harus kita jaga sampai sekarang," tandasnya.

Harus selalu disadari bahwa Indonesia sejak lahir sampai sekarang beranekaragam. Terdiri dari berbagai macam suku, budaya, adat istiadat, bahasa, agama bahkan golongan pun bermacam-macam. Maka Wawasan Kebangsaan harus selalu didengungkan. Nilai-nilai Pancasila yang didasarkan pada koridor moral keagamaan, itu juga harus terus digaungkan.

"Maka saya mengapresiasi sekali panitia yang mengadakan kegiatan ini bagaimana peran Ormas di dalam membangun Wawasan Kebangsaan ini untuk menuju Indonesia Maju. Menurut saya itu adalah sangat strategis apalagi tema HUT Kemerdekaan RI ke 76 ini adalah "Menuju Indonesia yang Tangguh"," paparnya.

Dijelaskannya Indonesia yang kuat dan tangguh adalah suatu harapan yang harus didukung untuk menuju Indonesia Emas tahun 2045 mendatang.

Dilanjutkannya bahwa pandemi Covid -19 tidak bisa diperkirakan kapan akan berakhir. Ini adalah qodar Allah yang dialami secara global (mendunia) bukan hanya dirasakan bangsa Indonesia. Maka bukan saatnya untuk mengeluh atas musibah yang terjadi, melainkan harus berikhtiar untuk mengatasinya secara bersama-sama dan gotong-royong agar pandemi ini berlalu sehingga ekonomi bisa tumbuh dan berkembang secara normal kembali.
menuju Indonesia Emas 2045.

Pada kesempatan tersebut, Ketum DPP LDII ini mengajak kepada segenap warga LDII di mana saja berada agar  selalu mencintai negeri Indonesia yang menjadi warisan leluhur ini.

"Mari kita selalu mencintai negeri kita ini apa adanya. Mari kita berkontribusi membangun Indonesia dan mari kita ciptakan masyarakat ini menjadi bangsa yang tangguh menghadapi cobaan-cobaan ini," ajaknya seraya menginstruksikan agar materi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan yang disampaikan oleh para narasumber untuk disosialisasikan hingga ke tingkat paling bawah.

"Saya minta kepada para peserta agar materi ini terus didengungkan sampai ke tingkat paling bawah agar dapat diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kita praktekkan nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat dan itu harus dilakukan oleh grassroot warga LDII," pintanya.

Chris menegaskan tidak perlu mempertentangkan antara agama dan Pancasila karena keduanya seiring dan sejalan serta cocok untuk membangun bangsa Indonesia ke depan menjadi lebih baik 

Kegiatan Webinar Kebangsaan DPP LDII ini juga diikuti secara daring oleh Pengurus DPD LDII Kabupaten Dompu di Sekretariat Masjid Baitur Ridwan Ginte Kecamatan Woja Kabupaten Dompu. 
Kegiatan yang serupa bertajuk Taushiyah Kebangsaan juga telah diadakan oleh DPP LDII pada 13 Juni 2021 yang menghadirkan pembicara Wakil Ketua Umum MUI Pusat Prof. KH. Marsudi Syuhud, MA. (emo).