Puluhan Warga Desa Bara Blokade Jalan Sampaikan Tiga Tuntutan

Kategori Berita

.

Puluhan Warga Desa Bara Blokade Jalan Sampaikan Tiga Tuntutan

Koran lensa pos
Rabu, 28 Juli 2021

 


Dompu, koranlensapost.com - Puluhan warga Desa Bara Kecamatan Woja Kabupaten Dompu melakukan aksi blokade jalan sembari membakar ban di depan Kantor Desa setempat, Selasa (27/4/2021). Sebagaimana biasanya, aksi tersebut mengakibatkan terjadinya kemacetan arus lalulintas. Aksi unras itu dikawal oleh aparat keamanan dari Koramil 1614-01/Dompu dan Polsek Woja tersebut mengakibatkan 

Dalam orasinya, massa aksi menyampaikan 3 (tiga) tuntutan.

Pertama, Meminta agar   sebagai Pimpinan Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Bara Sri Astuti, A. Md. Kep ditarik kembali ke Puskesmas Dompu Barat.
Kedua, Meminta agar Fanny Elfan Wiriahadinata, A. Md. Kep sebagai Pimpinan Pustu Bara menggantikan Sri Astuti.

Ketiga, Meminta perbaikan fasilitas pelayanan kesehatan di Pustu Desa Bara.


Informasi yang berhasil dihimpun media ini bahwa ada 6 (enam) orang tenaga medis yang ditugaskan di Desa Bara. Termasuk Sri Astuti dan Elfan. Sri Astuti berstatus PNS. Ia merupakan pimpinan di Pustu tersebut dan sudah cukup lama bertugas di situ. Sedangkan Elfan adalah tenaga kesehatan non PNS. Ia bertugas di Pustu Bara sekitar 2 (dua) tahun bertugas di Pustu itu. Untuk penyegaran, masyarakat menghendaki ada pergantian pimpinan di Pustu tersebut dari Sri Astuti kepada Elfan. 
Tuntutan itu disampaikan warga karena mendengar informasi bahwa Elfan akan dipindahkan atau ditarik kembali ke Puskesmas Dompu Barat. Begitu kuatnya keinginan masyarakat agar Elfan tetap bertugas di desa tersebut sehingga sampai melakukan aksi blokade jalan dengan maksud agar pemerintah memenuhi tuntutan itu.

"Ibu Sri sudah lama di sini kami ingin ada penyegaran sehingga kami meminta Elfan jangan dipindahkan atau ditarik biarkan dia bersama kami di sini," ungkap Ketua RT 08 Dusun Lapangan Desa Bara yang sempat dikonfirmasi media ini. 
Hal senada juga disampaikan oleh tokoh masyarakat setempat H. Kaharuddin. Ia menilai Mantri Elfan sudah melekat di hati masyarakat sehingga diharapkan tetap ditempatkan di Pustu Bara.
Warga setempat juga meminta kepada Kepala Puskesmas Dompu Barat untuk memberikan klarifikasi terkait hal tersebut.



Setelah melakukan orasi beberapa saat, Camat Woja Suherman, S. Pt hadir di lokasi bersama dengan Kepala Puskesmas Dompu Barat, Mujakir, S. KM.
Kapus Dompu Barat Mujakir, S. KM dalam sesi dialog bersama masyarakat menegaskan bahwa informasi Elfan akan dipindahkan itu tidak benar.
"Saudara Elfan tetap memberikan pelayanan kesehatan di Desa Bara namun tetap berkoordinasi dengan tenaga medis di Puskesmas Dompu Barat," jelas Mujakir.

Demikian pula seluruh Nakes yang lain, Mujakir memberikan sinyal agar tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat.

"Semua petugas kesehatan di Pustu Bara agar tetap memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat," pintanya.

Mengenai tuntutan pertama di atas, langsung diakomodir oleh Kepala Puskesmas Dompu Barat. Untuk penyegaran, Sri Astuti ditugaskan kembali sebagai Nakes di Puskesmas Dompu Barat dan tidak lagi sebagai Pimpinan Pustu Bara. SK penarikan Sri Astuti langsung ditandatangani oleh Mujakir di hadapan warga.

Terkait tuntutan warga agar Elfan ditempatkan sebagai Pimpinan Pustu, Mujakir berjanji akan mengkoordinasikan dulu dengan pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu sebagai leading sector yang memiliki kewenangan. Karena Elfan masih berstatus sebagai tenaga kesehatan non PNS.

"Sebenarnya yang terpenting adalah saudara Elfan tetap memberikan pelayanan di Desa Bara. Mengenai jabatan Pimpinan Pustu mungkin siapa saja bisa tidak harus saudara Elfan. Tetapi kami tetap akan koordinasikan dengan Dikes," ujarnya.

Demikian pula tuntutan ketiga untuk perbaikan fasilitas kesehatan di Pustu Bara akan dikoordinasikan juga dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu.

Kapolsek Woja  IPDA Abdul Haris dalam arahannya mengatakan bahwa pengobatan yang diberikan oleh nakes tidak bisa dipisahkan dengan sugesti. Sugesti akan bisa hadir bila sudah chemistry.(nyambung).
"Saya menyimpulkan bahwa saudara Elfan sudah chemistry dengan warga Desa Bara. Bahasa guyonan saya ada warga sakit kepala dikasih obat sakit perut oleh saudara Elfan bisa sembuh karena sudah chemistry," kata Kapolsek sembari berseloroh memecah ketegangan yang terjadi.
Terkait hal itu, Kapolsek menegaskan bahwa Kepala Puskesmas Dompu Barat sudah mengakomodir permintaan warga. 

Pada kesempatan tersebut, Camat Woja Suherman, S. Pt mengimbau kepada masyarakat agar mengkomunikasikan suatu persoalan dengan baik. 

"Tidak ada persoalan yang tidak bisa diselesaikan bila dikomunikasikan dengan baik," pesannya.

Ditegaskan Camat aksi blokade jalan bukanlah cara yang baik dalam menyampaikan tuntutan karena akan mengganggu pengguna jalan yang memiliki banyak kepentingan dan tujuan.

Setelah mendengarkan arahan-arahan di atas, warga akhirnya membubarkan diri dengan tertib. (emo).