Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila secara Virtual di Dompu Khidmat

Kategori Berita

.

Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila secara Virtual di Dompu Khidmat

Koran lensa pos
Rabu, 02 Juni 2021



Dompu, koranlenspost.com - Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila ke 76 dilaksanakan secara virtual di seluruh Indonesia yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo dan dihadiri sekitar 18 orang. 
Upacara virtual di Kabupaten Dompu dilaksanakan di Aula Pendopo Bupati Dompu Jalan Beringin nomor 1 Kelurahan Dorotangga Kecamatan Dompu pada hari Selasa (1/6/2021) pukul 08.45 s/d 09.30 Wita. Kegiatan tersebut berlangsung dengan khidmat dan dengan menerapkan standard protokol kesehatan.


Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Dompu Kader Jaelani,  Wakil Bupati Dompu H. Syahrul Parsan, ST., MT, PLT Sekda Dompu H Moh. Syaiun, Dandim 1614/Dompu Letkol Inf. Ali Cahyono S, Kom, Kepala Kesbangpoldagri Dompu Ir. H. Fakhrurazi, Waka Polres Dompu Kompol I Nyoman Adi Kurniawan SH, Ketua DPRD Kab. Dompu Bpk. Andi Bahtiar A. MD. PAR, Kajari Dompu M. Abeto, SH, dan Kepala Dinas Kominfo Ir. Fakhruddin.

Rangkaian kegiatan antara lain Menyanyikan lagu Indonesia Raya, Laporan komandan upacara kepada inspektur upacara, Mengheningkan cipta, Pembacaan Tek Pancasila oleh Ketua MPR RI Bambang Susatyo, 
Pembacaan pembukaan UUD Tahun 1945 oleh Ketua DPR RI Puan Maharani, Amanat Inspektur Upacara. Dalam amanatnya Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa Peringatan hari lahir Pancasila di setiap tanggal 1 Juni, harus benar-benar kita manfaatkan untuk mengokohkan nilai-nilai Pancasila dalam bermasyarakat, dalam berbangsa, dan dalam bernegara.

Walaupun Pancasila telah menyatu dalam kehidupan kita sepanjang Republik Indonesia ini berdiri, namun tantangan yang dihadapi Pancasila tidaklah semakin ringan. Globalisasi dan interaksi antar belahan dunia tidak serta merta meningkatkan kesamaan pandangan dan kebersamaan.
Yang harus kita waspadai adalah meningkatnya rivalitas dan kompetisi, termasuk rivalitas antar pandangan, rivalitas antara nilai-nilai, dan rivalitas antar ideologi.

Ideologi transnasional cenderung semakin meningkat, memasuki berbagai lini kehidupan masyarakat dengan berbagai cara dan berbagai strategi.

 Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga mempengaruhi lanskap kontestasi ideologi. Revolusi industri 4.0 telah menyediakan berbagai kemudahan dalam berdialog dalam interaksi dan berorganisasi dalam skala besar lintas negara.

 Ketika konektivitas 5G melanda dunia maka interaksi antar dunia juga akan semakin cepat. Kemudahan ini bisa digunakan oleh ideolog-ideolog transnasional radikal untuk merambah ke seluruh pelosok Indonesia, ke seluruh kalangan, dan keseluruh usia tidak mengenal lokasi dan waktu.

 Kecepatan ekspansi ideologi transnasional radikal bisa melampaui standar normal ketika memanfaatkan disrupsi teknologi ini.

 Saudara-saudara sebangsa dan setanah Air menghadapi semua ini perluasan dan pendalaman nilai-nilai Pancasila tidak bisa dilakukan dengan cara-cara biasa. Diperlukan cara-cara baru yang luar biasa. Memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama revolusi industri 4.0 dan sekaligus Pancasila harus menjadi pondasi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkeIndonesiaan.

"Saya mengajak seluruh aparat pemerintahan, tokoh agama, tokoh masyarakat, para pendidik, kaum profesional, generasi muda Indonesia, dan seluruh rakyat Indonesia untuk bersatu padu dan bergerak aktif memperkokoh nilai-nilai Pancasila dalam mewujudkan Indonesia maju yang kita cita-citakan. Selamat memperingati hari lahir Pancasila. Selamat membumikan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara," ucap Presiden..


Selanjutnya Pembacaan Do'a oleh Menteri Kordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Efendy yang dilanjutkan dengan Laporan Komandan Upacara Kepada Inspeektur Upacara
dan Salam Kebangsaan

Kegiatan berakhir pikul 09.30 wita berjalan dengan aman dan terib. 

Kegiatan Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila secara Virtual di Aula Pandopo Pemkab Dompu tersebut merupakan peringatan akan lahirnya Pancasila berarti dasar negara yang mengandung pedoman penting bangsa Indonesia tanggal 1 Juni ditetapkan sebagai hari lahir Pancasila. Pancasila harus menjadi pondasi dalam mengembangkan ideologi kebangsaan di tengah kemajuan serta era globalisasi saat ini. 
Upacara memperingati hari Kelahiran Pancasila merupakan kegiatan rutin tahunan Yang dilaksanakan oleh semua element warga Negara Indonesia dalam rangka memperingati lahirnya Pancasila sebagai dasar negara RI.

Bupati Kader Jaelani yang diwawancarai wartawan usai upacara tersebut menyampaikan makna Hari Lahir Pancasila adalah pengejahwantahan Nilai-Nilai Luhur yang terkandung di dalam Dasar Negara itu dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

"Mari kita amalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari," ajaknya.

Lebih lanjut dikatakannya Nilai-Nilai Luhur Pancasila merupakan penjabaran dari kelima sila dalam Pancasila itu sendiri. Dicontohkan pada sila pertama meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan yang Maha Esa serta menjalankan ajaran agama dan kepercayaan masing-masing. Selain itu saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Sedangkan pada sila kedua memuat tentang pentingnya menjunjung tinggi nilai-nilai.kemanusiaan, tenggang rasa dan saling menghargai satu sama lain. 
Pada sila ketiga memberikan penegasan bahwa kepentingan bangsa dan negara harus lebih diutamakan daripada kepentingan pribadi dan golongan, rela berkorban untuk bangsa dan negara, cinta tanah air dan bangsa serta bangga  berbangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia yang ber-Bhineka Tunggal Ika.
Pada sila keempat tentang pentingnya musyawarah dalam mengambil keputusan demi kepentingan bersama, musyawarah untuk mencapai mufakat harus diliputi semangat kekeluargaan, dan musyawarah harus dilakukan dengan akal sehat dan disertai dengan hati nurani yang luhur.

Sedangkan pada sila kelima antara lain mengajarkan bangsa Indonesia agar bersikap adil, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban,  menghargai hak-hak orang lain serta suka memberi pertolongan pada orang lain. Sila.kelima juga menegaskan agar menghindari sifat pemerasan kepada sesama, tidak bersikap boros, tidak bermewah-mewahan, dan tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum dan menghargai hasil karya orang lain. (emo).