GERTASI NTB Temukan Fakta Baru Terkait Penipuan Berkedok BPUM di Pekat

Kategori Berita

.

GERTASI NTB Temukan Fakta Baru Terkait Penipuan Berkedok BPUM di Pekat

Koran lensa pos
Senin, 08 Februari 2021
            Ketua LSM GERTASI Cab. Dompu 
             Yos Sudaryo (kemeja hitam) dan 
                   Sekretaris Yusuf Aryadin 


Dompu, koranlensapost.com - Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Transparansi (LSM-GERTASI) NTB Cabang Dompu terus menelusuri kasus penipuan berkedok Bantuan Bagi Pelaku Usaha Mikro (BPUM) yang terjadi di Kecamatan Pekat Kabupaten Dompu.

Setelah Tim Telusur LSM tersebut yang dipimpin Ketua Cabang Yos Sudaryo turun langsung di sejumlah desa di kecamatan tersebut, mendapatkan fakta baru yang cukup mengejutkan.

Yos mengatakan bahwa masyarakat kecil yang menjadi korban dari penipuan yang didalangi oleh oknum berinisial R itu bukan hanya ratusan orang tetapi mencapai lebih dari seribu orang. Modusnya adalah menarik uang Rp. 100 ribu per KK untuk pembuatan rekening dengan iming-iming untuk mendapatkan bantuan modal Rp. 2.400.000 per KK.


"Data yang kami peroleh sekitar 1.500 orang menjadi korban. Setiap KK dimintai uang 100 ribu dengan foto copy KTP dan foto copy Kartu Keluarga," jelas Yos.


Yos menyebut tidak kurang dari Rp. 100 juta telah dikantongi oknum R dari hasil penipuan berkedok bantuan BPUM itu.


"Ada sekitar 100 juta uang yang dikumpulkan dari masyarakat," sebutnya.


Dikemukakan Yos bahwa oknum R cukup lihai di dalam menjalankan modus penipuan berkedok bantuan modal bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang mengatasnamakan Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Dompu ini. Kelihaian oknum tersebut mengakibatkan masyarakat terkecoh dan mudah percaya sehingga bersedia menyerahkan uang Rp. 100 ribu itu.


"Setiap uang yang disetor itu dijepit dengan rapi bersama dengan foto copy KTP dan KK. Sedangkan bagi masyarakat yang sudah mempunyai rekening hanya diminta nomor rekening dengan foto copy KTP dan KK tidak dimintai uang," jelas Yos.


Menurut Yos, trik yang digunakan oleh oknum merupakan siasat untuk mengelabui masyarakat seolah-olah yang dilakukan adalah benar-benar merupakan tugas dari Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Dompu.


Lebih lanjut Yos mengungkap adanya keterlibatan sejumlah oknum dalam kasus penipuan ini. Yos mengatakan R adalah aktor intelektual yang berada di balik layar dalam kasus ini. R memiliki sejumlah rekan yang langsung menarik uang dari masyarakat.

"R tidak bekerja sendiri tetapi melibatkan sejumlah orang yang langsung berhubungan dengan masyarakat," tandasnya.


Tetapi Yos enggan menyebutkan nama-nama oknum yang menjadi 'pembantu' R dalam kasus ini. 

"Tunggu saja in sya'allah akan saya buka semuanya di APH," pungkasnya sembari mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah terkecoh dengan berbagai modus penipuan berkedok iming-iming akan menerima bantuan. (AMIN).