Praya, Lensa Pos - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Terbuka Kelas IIB Lombok Tengah dibawah kendali H.A.Halik, S.Sos telah banyak menggelontorkan terobosan dan inovasi baru.
Tidak hanya dibidang ketrampilan yang menonjol, namun di Bidang Pertanianpun menjadi salah satu andalan Lapas Terbuka Lombok Tengah dalam membina Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Dimusim tanam tahun ini, Lapas Lombok Tengah mencoba berinovasi dengan menanam padi diatas lahan milik sendiri, dengan menghadirkan Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kementerian Hukum dan HAM NTB, Dwi Nastiti.
Kadiv Pemasyarakatan, Dwi Nastiti, mendapatkan amanah untuk melakukan penanaman padi dan komoditas perkebunan diatas lahan seluas 2.7 hektare, hal ini merupakan salah satu target resolusi Pemasyarakatan Tahun 2020, sekaligus dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan yang hasilnya diharapkan dapat memenuhi sebagian bahan makanan narapidana “ ungkap Kadiv.
Kepala Lapas Terbuka Kelas IIB Lombok Tengah, A. Halik, S. Sos mengatakan, selain menanam padi, Lapas Terbuka Lombok Tengah juga akan menggarap serius tanaman perkebunan seperti kacang panjang, cabe, tomat dan terong. Bahkan untuk mengoptimalisasi program ketahanan pangan ini, Lapas Terbuka Lombok Tengah mengaku telah menggandeng ahli dari Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Tengah dalam mewujudkannya.
“Selain melakukan pemetaan lahan kita juga menggandeng ahli pertanian dari Dinas Pertanian Kabupaten. Nantinya kita kedepan akan melakukan riset dan penanaman padi di Lapas ini tidak lagi menggunakan sistem yang bersifat tradisional. Tapi kita akan melakukan penanaman dengan pengkajian dari sejumlah riset, mulai dari struktur tanah maupun kondisi alam disini agar hasilnya lebih optimal,” terang Halik.
Halik optimis program ketahanan pangan bakal terwujud, sebab berdasarkan kajian dari Dinas Pertanian, diketahui dari setiap satu hektare lahan di Lapas Terbuka Lombok Tengah akan mampu menghasilkan padi sekitar 5 hingga 6 ton. (TIM)
Tidak hanya dibidang ketrampilan yang menonjol, namun di Bidang Pertanianpun menjadi salah satu andalan Lapas Terbuka Lombok Tengah dalam membina Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Dimusim tanam tahun ini, Lapas Lombok Tengah mencoba berinovasi dengan menanam padi diatas lahan milik sendiri, dengan menghadirkan Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kementerian Hukum dan HAM NTB, Dwi Nastiti.
Kadiv Pemasyarakatan, Dwi Nastiti, mendapatkan amanah untuk melakukan penanaman padi dan komoditas perkebunan diatas lahan seluas 2.7 hektare, hal ini merupakan salah satu target resolusi Pemasyarakatan Tahun 2020, sekaligus dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan yang hasilnya diharapkan dapat memenuhi sebagian bahan makanan narapidana “ ungkap Kadiv.
Kepala Lapas Terbuka Kelas IIB Lombok Tengah, A. Halik, S. Sos mengatakan, selain menanam padi, Lapas Terbuka Lombok Tengah juga akan menggarap serius tanaman perkebunan seperti kacang panjang, cabe, tomat dan terong. Bahkan untuk mengoptimalisasi program ketahanan pangan ini, Lapas Terbuka Lombok Tengah mengaku telah menggandeng ahli dari Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Tengah dalam mewujudkannya.
“Selain melakukan pemetaan lahan kita juga menggandeng ahli pertanian dari Dinas Pertanian Kabupaten. Nantinya kita kedepan akan melakukan riset dan penanaman padi di Lapas ini tidak lagi menggunakan sistem yang bersifat tradisional. Tapi kita akan melakukan penanaman dengan pengkajian dari sejumlah riset, mulai dari struktur tanah maupun kondisi alam disini agar hasilnya lebih optimal,” terang Halik.
Halik optimis program ketahanan pangan bakal terwujud, sebab berdasarkan kajian dari Dinas Pertanian, diketahui dari setiap satu hektare lahan di Lapas Terbuka Lombok Tengah akan mampu menghasilkan padi sekitar 5 hingga 6 ton. (TIM)