Soekarno, Ende Dan Bima (Bagian 3 )

Kategori Berita

.

Soekarno, Ende Dan Bima (Bagian 3 )

Koran lensa pos
Senin, 04 Mei 2020
Oleh : Alan Malingi*
Penyambutan Bung Karno di Pelabuhan Bima (Sumber Foto : Koleksi digital Museum Samparaja Bima)

Tanggal 30 November 1950, menjadi salah satu hari bersejarah bagi masyarakat Bima. Sang Proklamator Bung Karno kembali berkunjung ke Bima. Kunjungan ini tentu sangat istimewa karena baru 5 tahun merdeka dan 1 tahun setelah penyerahan kedaulatan melalui Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag - Belanda.

Bung Karno berkunjung ke Bima menggunakan pesawat amphibi Catalina buatan Amerika Serikat antara tahun 1930-1940. Pesawat ini berukuran kecil yang diproduksi perusahaan Consolidated Aircraft dan pensiun tahun 1957. 

Berkaitan dengan kunjungan Bung Karno ke Bima, M. Dahlan Abubakar menulis sebagai berikut :

" ......Pesawat Catalina mendarat di pelabuhan Bima. Catalina ini pesawat kecil yang bisa mendarat di atas permukaan air. Pesawat itu muncul dari Oi Wontu dan saat mendarat di laut, menyisahkan pancaran air memutihkan pandangan di sisi kiri kanannya. Di bibir dermaga sudah berdiri sultan Muhammad Salahuddin dan kerabatnya siap menyambut. Bung Karno ketika itu didampingi Roeslan Abdul Gani......
 "( M.Dahlan Abubakar, TGH.A.Ghany Masjkur Panutan Kehidupan, Pelaku dan Saksi Sejarah Dari Masa Ke Masa, hal 43).

Upacara penyambutan sangat meriah. Rakyat tumpah ruah di sepanjang jalan dari pelabuhan Bima menuju Asi Mbojo. TGH.A.Ghany Masjkur dipercaya memimpin lagu Indonesia Raya dan lagu lagu ciri khas sekolah islam seperti Kullu na lil wathan, lil ula lil alam dan sebagainya. 

Kunjungan Bung Karno hanya semalam. Lebih lanjut M. Dahlan Abubakar menulis " Kata Muma( sapaan akrab TGH.A. Ghanny Masjkur), Bung Karno itu mengonsumsi tiga butir telur setengah matang  pagi hari. Dia tidak meninjau suatu obyek  apapun saat berkunjung ke Bima, kecuali berpidato di depan Istana Bima.

Setelah kunjungan Bung Karno dilanjutkan oleh Wakil Presiden Muhammad Hatta. Bung Hatta mengunjungi sejumlah tempat di Bima termasuk Dam Monta antara desa Sakuru dan Tangga, memeriksa jalan raya menuju Sape dan menginap di Pesanggrahan Wawo. Demikian ditulis M. Dahlan Abubakar di buku TGH.A. Ghany Masjkur Panutan Kehidupan.

Nah...kembali ke Bung Karno. Bagaimana suasana penyambutan di Istana Bima? apa saja pidato penyambutan oleh Sultan Muhammad Salahuddin? Apa saja pidato Bung Karno ?

bersambung..