Mataram, Lensa Pos NTB - Menjelang peringatan Hari Lahirnya Pancasila di tengah seluruh wilayah Indonesia sedang menghadapi Pandemi Covid-19, termasuk di wilayah NTB. Kendati demikian wabah Covid -19 tidak boleh menghilangkan makna Peringatan Hari Lahir Pancasila sebagai Dasar, Falsafah dan Pedoman hidup bagi seluruh Warga Negara Indonesia.
Penegasan itu disampaikan Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos. SH. M.Han saat menjadi narasumber dalam Program Dialog Cofe Time Lombok TV.
Kegiatan yang dipandu reporter Lombok TV Saudari Tuti Wulan itu mengangkat Tema “Peringatan Hari Lahir Pancasila di Tengah Pandemi Covid-19” dan berlangsung di Studio Lombok TV Jalan Panjitilar Negara Kota Mataram, Sabtu (30/5/2020).
Pada kesempatan tersebut Danrem 162/WB menjelaskan, bahwa kebijakan Pemerintah Pusat untuk Peringatan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 2020 mendatang tidak dilaksanakan dengan upacara peringatan seperti biasanya. Namun akan dilaksanakan secara Virtual melalui sarana media elektronik TV/Radio atau media berbasis jaringan intenet. Presiden Joko Widodo akan menyampaikan pidato yang akan disiarkan langsung secara nasional untuk dapat diakses oleh seluruh Rakyat Indonesia.
"Mengingat peringatan Hari Lahir Pancasila kali ini kita berada dalam serangan penyebaran pandemi Covid-19 sehingga proses peringatan menggunakan protokol kesehatan pencegahan Covid-19," jelas Danrem.
Di segmen berikutnya, Danrem menyampaikan sekilas sejarah lahirnya P.ancasila. Dimulai saat dirumuskan oleh BPUPKI dengan melewati proses panjang melalui musyawarah mufakat sampai mencapai kata sepakat tentang rumusan Pancasila yang dapat diterima oleh semua pihak.
"Sehingga bangsa yang majemuk, pluralisme ini dapat mewadahi semua keragaman baik suku, agama, ras, adat istiadat dan terbentang ribuan pulau dari Sabang sampai Merauke menyatakan “satu bangsa, bangsa indonesia, satu bahasa, bahasa Indonesia dan bertanah air satu tanah air Indonesia”, urai Danrem.
Untuk itu, lanjutnya, dari keanekaragaman itu jangan menjadi kelemahan tapi justru menjadi suatu kebanggan dan kekuatan.
"Maka jangan dipertentangkan dan jangan melihat lebih banyak perbedaan, namun lihatlah persamaan yang ada, mengingat perbedaan adalah anugerah sekaligus menjadi modal besar yang dimiliki Negara Kesatuan Repiublik Indonesia
“Saat lahirnya Pancasila para pahlawan bersama-sama berjuang untuk kemerdekaan, sedangkan di masa pandemi covit-19 sekarang ini, kita bersama-sama harus berjuang melanjutkan kemerdekaan dengan melawan covid-19,” ujarnya.
Selain itu, Danrem juga menjelaskan tentang peran TNI dalam penanganan penyebaran Covid-19 khususnya di NTB. Bahwa sejak awal mulai maraknya isu corona di Wuhan Cina pihaknya bersama Pemda sudah langsung melakukan action di BIZAM dengan menyiapkan kelengkapan dan berkoordinasi dengan pihak Angkasa Pura, untuk mengantisipasi penyebaran virus corona di NTB sehingga penyebaran virus tersebut dapat ditangani dengan baik dan landai.
“Namun di akhir bulan Mei menjelang lebaran terjadi kebobolan dengan kenaikan kasus positif Covid-19 yang sangat signifikan sehingga masuk lima besar kasus tertinggi dan nomor dua dalam kasus penularan ke balita dan anak-anak, maka kami segera melakukan rapat koordinasi dengan Gugus Tugas untuk melakukan langkah-langkah baru untuk mencegah dan memerangi covid-19 di wilayah NTB,” ungkapnya.
Sehubungan dengan itu Pemda NTB akan menerapkan aturan baru terhadap orang yang masuk ke NTB baik lewat udara maupun laut wajib membawa hasil swab tes tidak reaktif Covid-19 yang tidak lebih dari 7 hari. Termasuk pemberlakuan Perda wajib menggunakan masker dan pemberlakuan jam malam. Sedangkan di pasar-pasar dibuat Posko pengamanan yang dilengkapi dengan alat pengeras suara untuh memberikan imbauan, tempat cuci tangan, ruang disinfektan, termo gun, handsanitizer, box sterilisasi uang dan lain-lain, dalam rangka mencegah penyebaran covid-19.
Terkait lebaran ketupat, Alumni Akmil 1993 tersebut menyampaikan, bahwa sesuai hasil rapat bersama Forkopimda NTB lokasi wisata juga untuk sementara sudah ditutup dan perayaan lebaran ketupat dilaksanakan di rumah masing-masing dengan keluarga tercinta, masyarakat juga tidak perlu menyambangi keluarganya di luar daerah untuk mencegah penyebaran covid-19.
"Kita juga akan menggelar patroli gabungan dengan melibatkan seluruh stakeholder dan lapisan masyarakat, sambil menghimbau masyarakat," jelasnya.
Diakhir dialognya, Danrem mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat, khususnya pada perayaan lebaran Topat agar dilaksanakan di rumah masing-masing dan tidak ke lokasi wisata karena Pemprov, Kabupaten dan kota sudah mengeluarkan larangan lebaran topat agar dipatuhi, lebih disiplin lagi mengikuti protokol pencegahan covid-19, rajin cuci tangan dengan sabun antiseptik, melaksanakan social dan physical distancing, berolah raga dan istirahat yang cukup, makan 4 sehat 5 sempurna sehingga kondisi tubuh menjadi fit dan terhindar dari covid-19.
"Karena dengan imunitas tubuh yang kuat maka kita akan kuat melawan covid-19. Mari mendisiplinkan diri sendiri, keluarga dan masyarakat sekitar,” tutup pria kelahiran Jakarta tersebut. (TIM).