![]() |
Kadishub Dompu, Ir. Syarifuddin beserta staf usai meninjau aktivitas bongkar muat jagung di Pelabuhan Soro-Kempo, Senin sore (2/12/2019) |
Syarif mengatakan pihaknya kerapkali melakukan peninjauan terhadap aktivitas bongkar muat di pelabuhan yang berlokasi di unung barat Desa Soro Barat tersebut.
"Kadang-kadang kalau sibuk di kantor kami datang ke sini pada malam hari," ujarnya.
Ia menyebut aktivitas pengangkutan jagung di pelabuhan tersebut tidak terjadi setiap hari tetapi sesuai dengan kebutuhan pesanan dan ketersediaan jagung.
"Biasanya pemilik barang seperti Segar (nama perusahaan jagung yang berlokasi di Desa Tekasire Kecamatan Manggelewa Kabupaten Dompu,red) memenuhi dulu kuota yang di Badas dan di Bima. Kalau masih ada diangkut melalui pelabuhan ini," imbuhnya.
Dikatakannya jagung yang diangkut melalui pelabuhan Badas (Sumbawa) dan Bima dimuat oleh kapal-kapal besar bermuatan mencapai 15 ton. Sedangkan di Pelabuhan Soro Kempo hanya sekitar 2,9 ton untuk dikirim ke Surabaya atau Kalimantan.
"Kalau Pelabuhan Nusantara di Kilo sudah jadi bisa lebih besar kapasitas kapal yang bisa masuk," katanya.
Disebutnya Badan Pertanahan Nasional (BPN) telah menyelesaikan pembuatan sertifikat untuk lokasi Pelabuhan Nusantara.
"Sekitar minggu depan sertifikatnya mau diantar ke Kementerian (Perhubungan). Semoga bisa terlaksana pembangunannya 2020 atau 2021 ini," harapnya mengakhiri. (AMIN).