Jamaluddin : Anak Cucu Kita Butuh Perlindungan Hutan

Kategori Berita

.

Jamaluddin : Anak Cucu Kita Butuh Perlindungan Hutan

Koran lensa pos
Jumat, 22 November 2019

Jamaluddin, S. Sos, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Dompu
Dompu, Lensa Pos NTB - Kerusakan hutan di Kabupaten Dompu saat ini dalam kondisi mengenaskan. Setiap hari pembakaran hutan untuk dipersiapkan oleh oknum-oknum masyarakat terus terjadi secara massif.

Hal itu menimbulkan keprihatinan  banyak pihak. Wakil Ketua DPRD Kabupaten Dompu, Jamaluddin, S. Sos yang ditemui awak media di ruang kerjanya beberapa hari lalu mengaku amat prihatin melihat kondisi tersebut.
Ia mengimbau kepada masyarakat agar segera menghentikan aksi pembabatan hutan yang semakin membabi buta itu. Ia menegaskan hanya kesadaran masyarakat yang menjadi kunci dari persoalan hutan ini. Bila masyarakat menyadari arti pentingnya hutan bagi kehidupan dan menghentikan perambahan hutan, maka akan terjagalah hutan di Bumi Nggahi Rawi Pahu ini.

"Tolonglah disimpan sebagian jangan dihabisin hutan kita. Apa yang mau  dititipkan untuk anak cucu kita ? Anak cucu kita butuh perlidungan hutan. Mau diwariskan apa pada anak cucu kita nanti kalau kondisi hutan kita seperti ini," imbaunya. 

Lebih lanjut ia menjelaskan iklim di Dompu saat ini sangat panas mulai pagi sampai sore. Hal itu disebabkan hilangnya fungsi hutan akibat kerusakan yang dilakukan oleh oknum-oknum jahil yang tidak bertanggung jawab. Dampak langsung yang dirasakan adalah kesejukan berganti kepanasan yang dirasakan di mana-mana. Karena itu ia meminta kesadaran masyarakat agar tidak lagi membabat hutan apalagi sampai melakukan pembakaran. Belum lagi dampak lain yang sangat dirasakan adalah kekeringan terjadi di mana-mana. Masyarakat mengalami langsung terjadinya krisis air yang lebih parah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Potret hutan Dompu
Ia menyebut keterlambatan curah hujan juga sebagai dampak dari kerusakan hutan. 

"Ini akibat langsung karena hutan kita sudah gundul. Kalau hujan satu kali turun langsung banjir karena tidak ada lagi pohon-pohon yang menahan derasnya air dari gunung," urainya.

Politisi Partai Gerindra ini juga merasa khawatir bakal terjadi erosi yang mengakibatkan terkikisnya lapisan-lapisan tanah oleh air hujan karena tidak ada lagi pepohonan yang menjadi pelindungnya. 

Ia berharap semoga tidak terjadi tanah longsor dan amukan banjir akibat ulah manusa-manusia serakah yang hanya mementingkan kepentingan diri sendiri tanpa memikirkan kelestarian lingkungan hidup bagi keberlangsungan kehidupan di masa kini dan masa mendatang.

Selanjutnya ia mengajak semua pihak mulai dari Bupati Dompu beserta jajarannya, DPRD, LSM, media, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh adat dan seluruh anggota masyarakat turun tangan untuk mengatasi persoalan kerusakan hutan ini dalam bentuk melarang oknum masyarakat yang merusak hutan agar segera menghentikan tindakan yang semena-mena itu dan melakukan kegiatan reboisasi.

Kepada Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan (BKPH) yang memiliki wilayah tugas di Kabupaten Dompu sebagai perpanjangan tangan dari Pemerintah provinsi, Legislator 2 periode ini juga meminta agar melakukan upaya-upaya konkrit untuk menjaga wilayah hutan dari aksi pengrusakan.
"Bagaimana upaya kita agar hutan yang tinggal sedikit ini bisa kita jaga bersama," tandasnya mengakhiri. (AMIN).