Literasi dan Inklusi Keuangan, Tabungan Emas Pilihan Tepat Berinvestasi

Kategori Berita

.

Literasi dan Inklusi Keuangan, Tabungan Emas Pilihan Tepat Berinvestasi

Koran lensa pos
Minggu, 27 Oktober 2019

Dompu, Lensa Pos NTB - PT Pegadaian (Persero) Area Dompu, Sabtu sore (26/10/2019) pukul 16.00 Wita menggelar kegiatan bertajuk "Literasi dan Inklusi Keuangan".
Kegiatan yang dihelat di Cafe "Uma Tua" Rabalaju Dompu itu dihadiri oleh sekitar 100 orang peserta dari berbagai elemen masyarakat. Di antaranya para pengusaha, karyawan perusahaan, tokoh wanita, maupun kaum milenial.

Deputy Bisnis Area Dompu, I Made Sriada mengemukakan bahwa gerakan literasi dan inklusi keuangan dilakukan untuk mengedukasi dan memberikan informasi kepada masyarakat tentang pilihan berinvestasi yang lebih tepat.
"Kegiatan ini sebagai wahana sosialisasi kepada masyarakat agar lebih mengetahui produk-produk yang ada di pegadaian karena pada umumnya masyarakat mindsetnya bahwa pegadaian itu tempat gadai saja padahal sekarang ini pegadaian sudah jauh perkembangannya," ujarnya.

Sriada menerangkan produk gadai memang merupakan tulang punggung yang utama tapi ada beberapa produk lain seperti tabungan emas, kredit emas batangan, arum haji, bahkan juga melayani kredit sepeda motor maupun kredit mobil.

Khusus terkait tabungan emas, Sriada menyebutkan produk ini dilaunching oleh Presiden Jokoei tahun 2014 lalu. Ia mengatakan produk ini merupakan pilihan yang sangat tepat dalam berinvestasi bahkan bagi pengusaha maupun kontraktor bila telah memiliki tabungan emas di pegadaian dapat dimanfaatkan untuk menambah modal.

Arman, karyawan Pegadaian Area Dompu yang menjadi pemateri pada kesempatan itu di awal materinya menanyakan kepada audiens mengapa emas menjadi pilihan yang tepat dalam berinvestasi ? 
Ia menjelaskan salah satunya karena harga emas selalu mengalami kenaikan dari tahun ke tahun dan tidak pernah mengalami penurunan harga (nilai).
Ia menyebut harga emas satu dekade terakhir. Tahun 2007 harga emas masih Rp. 206.000 per gram.
Pada tahun 2017 menjadi Rp. 580.000 per gram dan tahun 2019 ini sudah mencapai Rp. 700.000/gram.
"Itu baru satu gram bagaimana kalau investasinya lebih dari itu," katanya.
Di sisi lain apabila berinvestasi dalam bentuk menyimpan uang lebih cenderung diambil sedikit demi sedikit yang akhirnya habis. Tetapi kalau berinvestasi dalam bentuk tabungan emas, sangat kecil kemungkinan akan diambil.

Arman menegaskan juga bahwa nilai uang selalu mengalami penurunan (inflasi), sedangkan emas tidak mengalami inflasi.

Untuk berinvestasi emas, pegadaian telah memberikan solusi yang cepat, mudah, dan terjangkau. Bila datang ke toko emas membawa uang Rp. 200.000 maka tidak bisa mendapatkan emas karena harga emas satu gram Rp. 700.000. Tetapi di pegadaian dengan uang hanya Rp. 7.000  sudah bisa mendapatkan tabungan emas.
"Di pegadaian dengan uang tujuh ribuan saja kita bisa punya emas dan bisa mulai berinvestasi. Kita tidak perlu takut lagi uang kita akan berkurang nilainya karena uang kita sudah diinvestasikan dalam bentuk tabungan emas ," tandasnya. (Amin).