Qaidul Ilfani : Money Politics Tumbuh Subur di Negeri Ini

Kategori Berita

.

Qaidul Ilfani : Money Politics Tumbuh Subur di Negeri Ini

Koran lensa pos
Rabu, 04 September 2019
Qaidul Ilfani

OPINI, Lensa Pos NTB - Hari demi hari demokrasi di negeri ini semakin sakit dengan praktek oknum yang terlalu berambisi dengan menghalalkan segala cara demi meraih apa yang diinginkan, hal-hal yang menerobos aturan dan hukum sudah menjadi bukan soal, sehingga money politik sudah dijadikan sebagai jurus andalan.

Praktik politik uang pada saat pelaksanaan pemilihan umum masih subur terjadi, satu di antaranya disebabkan sebagian masyarakat yang masih kurang melek pendidikan politik. Mereka lebih berorientasi kepada materi, sehingga mau saja memilih calon tertentu ketika diberikan uang.

"Sebagian masyarakat kita ini masih berorientasi dengan hal yang bersifat material. Ada sebagian yang kurang melek akan buruknya praktik politik uang. Mereka cenderung berpikir apatis, dan menerima politik uang untuk memilih, Meski ada yang hanya memikirkan materi saja, tetapi sebagian lainnya masih melihat profil calon seutuhnya tanpa terjebak materialisme.

Masyarakat yang masih mempertimbangkan visi misi serta program dari para kandidat calon, baik itu dalam skala kecil contonya : pemilihan RT, BPD maupun Calon Kades. Maupun dalam skala besar contohnya : pemilihan Bupati, DPR, GUBERNUR bahkan Presiden. Segenap masyarakat yang masih terjebak materialisme ini perlu memikirkan lagi untuk tidak menerima politik uang.

Mereka harus disadarkan, untuk menolak praktik kotor tersebut, dan melihat lagi para calon yang akan dipilih dari visi misi dan programnya. "Dibanyak tempat orang berpikir cerdas, mereka melihat profiling para calon, tanpa terjebak materialisme, masih mempertimbangkan sangat besar visi misi dan program. Masyarakat lainnya memang harus disadarkan akan dampak buruknya politik uang,"

Karena dengan terjadinya praktik politik uang, tidak menutup kemungkinan akan ber Imbas pada terjadinya korupsi, karna dengan cara korupsi lah para kandidat terpilih untuk mengganti modalnya pada saat kampanye politik

Disinilah perlunya peran pemuda intelektual yang paham politik untuk menghapus penyakit yang membuat masyarakat mudah baper/terjebak dalam praktik politik uang. Kesalahan tidak semuanya tertuang pada pemilih yang kurang melek, tetapi juga kepada para peserta pemilu yang akan dipilih. Penulis adalah : "QAIDUL ILFANI", Departemen PTKP HML Komisariat UMMAT. (LP-Den26)