Lebih Dekat Dengan "Guru To'i" Akhdiansyah, Pendatang Baru di Udayana

Kategori Berita

.

Lebih Dekat Dengan "Guru To'i" Akhdiansyah, Pendatang Baru di Udayana

Koran lensa pos
Senin, 02 September 2019
 
Akhdiansyah, S. HI
Salah satu Calon Legislatif terpilih  DPRD Provinsi NTB Daerah Pemilihan VI (Kabupaten Dompu, Kabupaten Bima, dan Kota Bima) yang dilantik pada Senin, 2 September 2019 ini adalah Akhdiansyah, S. HI.

Siapakah dia ? Dan bagaimana sepak terjangnya hingga akhirnya melenggang ke Gedung Udayana sebagai anggota DPRD Provinsi NTB untuk periode 2019-2024 ?

Mengutip tulisan Ketua Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat (PW IPNU NT, Pauzan Basri di TIMESINDONESIA, Akhdiansyah merupakan salah satu dari sekian politisi yang sudah melanglang buana dalam berbagai gerakan sebelum ia duduk dan terpilih menjadi legislator Udayana NTB.
Perjalanan panjang dalam berorganisasi penuh lika-liku telah dilaluinya sebelum sampai pada posisi tersebut.

Sosok sederhana ini dilahirkan di Dompu, 8 Oktober 1977. Ia lebih familiar dengan sapaan Guru To'i. Ia tinggal di Jalan Lintas Mbawi KM 03 Desa Dorebara - Dompu - NTB. 


Guru To'i mulai merantau di Lombok sejak dia menimba ilmu di Madrasah Aliyah NU di Ponpes Al Islahuddin, Kediri Lombok Barat NTB 1995. Kemudian melanjutkan study S1 di STAIN Mataram (kini UIN Mataram). 

Di kampus inilah ia mulai menempa diri dalam berorganisasi. Ia mengikuti organisasi ekstra Kampus yaitu Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kota Mataram. Sejak itulah ia mulai membaur dengan berbagai kalangan dari berbagai latar belakang suku, ras, agama dan budaya. 

Tokoh yang murah senyum ini meskipun aktif di PMII, dia juga aktif di Kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Syariah pada tahun 1997-1998 sebagai Ketua. Kemudian pada tahun 1998-1999 terpilih sebagai Ketua DEMA STAIN Mataram. Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Presiden Mahasiswa STAIN Mataram (2000-2001).
Guru To'i juga pernah menjadi Ketua Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat (IPNU NTB) tahun 1999-2003. Pada tahun 2001-2002, sosok yang berpenampilan kalem ini terpilih sebagai Ketua Umum PC. PMII Mataram. 
Pada saat bersamaan juga menjadi Ketua SC. DPD FORMASI NTB dan Direktur Muda Yayasan Humanis Studies (YHS) Mataram - NTB (2001-2004). 

Ia juga dipercaya sebagai Pimpinan Umum Buletin Jumat (Islam dan Pluralisme) AL-Ikhtilaf berkerja sama dengan  LKIS Yogyakarta (2001-2004), Pimpinan Redaksi Buletin Kitap (Komunitas Islam Plural) YHS Mataram-NTB (2002-2004). Wakil Ketua PW. GP Anshor-NTB (2004-2005) yang diketuai oleh Suaeb Qury. 
Selanjutnya mendapat amanah sebagai Wakil Ketua KNPI  NTB (2004-2007) dan juga Sekretaris Eksekutif Nusa Tenggara Center (NC) NTB (2004-2006).
Selain itu didaulat menjadi Ketua FKPPMD-NTB (2007 2008), Sekjen ICMI Muda NTB (2007-2011), Direktur Eksekutif Lembaga Studi Kemanusian (LenSA-NTB) tahun 2004 - 2013, dan Seketaris Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)-NTB Tahun 2014  Sekarang.

Segudang pengalaman kerja juga telah dilalui tokoh santun dan bersahaja ini.  Pertama kali sebagai Marketing Research Royal Bali Beach Club (RBBC) Cabang Senggigi (1995-1997), Koordinator JPPR Kabupaten Dompu (1999), Penyiar Radio Permata 108 FM STAIN Mataram (2000),  Koordinator Lapangan Inservis Training BP3 se-Pulau Lombok Oleh YHS, BEP dan Depag RI (2000-2001), Fasilitator Inservis Training BP3 (2001), Direktur Muda Yayasan Humanis Studi (YHS) Tahun 2001, Sekertaris Program Kampanye Islam dan Pluralisme YPKM  NTB Berkerjasama dengan TAF  2003-2004.

Fasilitator Sosialisasi Gender di 25 SMU/SMK Mataram (2003), Koordinator JPPR Dompu (2004), Fasilitator Training Advokasi kebijakan Publik Pro Masyarakat Miskin AMPRM-LOBAR  (2005), Manager Program Advokasi Pendidikan di Madrasyah dan Ponpes Kerjasama dengan DBEP, DEPAG dan ADB oleh Nusatenggara Center Mataram (2006).

Peneliti Kebijakan Formalisasi Agama di Mataram, Lombok Timur dan Dompu bekerja sama dengan TIFA (2007). Manager Program Advokasi Anggaran Bagi Masyrakat Miskin di Kabupaten Dompu bekerja sama dengan TAF Peneliti Program Unggulan daerah (Jagung) tahun 2013 Bersama TAF (The Asia Foundation). 

Dia juga pernah menjadi Staf Ahli Program Kementerian Daerah Tertinggal (PDT) Tahun 2013-2014, Tenaga Ahli DPR-RI Fraksi PKB Tahun 2014-2019. Dia juga sekarang menjadi Sekretaris IKA PMII NTB yang diketuai oleh Lalu Aksar Ansori. 

Guru To'i terpilih menjadi Anggota anggota DPRD NTB untuk periode 2019-2024 ini tentu tidak terlepas dari posisinya yang strategis di Partai besutan Gus Dur yaitu Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yakni sebagai Sekretaris PKB Provinsi NTB selama dua periode. 

Tokoh ramah ini juga merupakan inspirator dan motivator yang menjadi teladan bagi para juniornya. Ia selalu memegang teguh prinsip : "Selama kita masih bernafas lega, selama itu juga kita harus bisa berbuat untuk bangsa, agama dan negara ini". 

Pauzan Basri dalam tulisannya itu menyebut Guru Toi sebagai Cak Iminnya NTB. Sebagai kader muda NU, ia tak pernah lupa dengan Nahdlatul Ulama (NU) di mana tempat dia berkiprah dan mengabdi sebelumnya. 
Demikian juga di organisasi PMII. Ia selalu mengambil bagian dalam berbagai kegiatan organisasi ekstra kampus ini.

"Yang saya tahu tentang Guru Toi, beliau sangat terbuka dengan siapa saja, baik kalangan millenial, kalangan orang tua dia bisa bergaul. Berbaur tanpa ada sekat dan pembeda," ungkap Basri dalam tulisannya sembari mengucapkan selamat atas pelantikan Guru To'i sebagai Anggota DPRD Provinsi NTB untuk periode 2019-2024.

"Perjuangannya tentu tidak akan habis dengan begitu saja, melainkan dia akan tetap berjuang untuk rakyat NTB khususnya dapilnya. Memperjuangkan hak-hak rakyat melalui kapasitasnya yang baru sebagai wakil rakyat di NTB. Selamat bekerja legislator komplit dan berpengalaman lintas sektoral Guru Toi Akhdiansyah," tutup Basri. (AMIN)