Nasrin, Anak Malaju yang Terus Melaju (5)

Kategori Berita

.

Nasrin, Anak Malaju yang Terus Melaju (5)

Koran lensa pos
Jumat, 09 Agustus 2019
Teh Moringa Kidom Mendunia

Teh Celup Morning Kidom
Munculnya ide Nasrin untuk  mengembangkan teh daun kelor (moringa) atau dalam bahasa daerah parongge berawal dari pertemuannya dengan orang Jerman pada bulan Januari 2017. Orang Jerman itu memesan daun kelor kering 1 ton setiap bulan untuk diekspor ke Jerman.

"Perjanjian dikirim akhir Februari atau awal Maret (2017) namun setelah daun kelor kering 1 ton tersedia orang Jerman itu hilang kontak sampai sekarang," tutur Nasrin.

Di saat kegundahan tersebut maka muncul ide kreatif untuk menjadikan daun kelor sebagai teh. Setelah membuka internet semakin memberikan keyakinan kepadanya. Manfaat daun kelor sudah diakui dunia lewat WHO (Badan Kesehatan Dunia PBB) dan FAO (Badan Pertanian PBB) bahwa kelor adalah "Pohon Ajaib" karena banyak manfaatnya buat kesehatan tubuh manusia. Dan kelor dapat digunakan mulai akar, kulit, getah, ranting, daun, bunga, buah dan biji .

"Produksi awal september 2017 dengan merk Moringa SaSaMbodoM (Sasak, Samawa, Mbojo dan Dompu) berupa serbuk berat 150gr (Kemasan Kaleng)," urainya.
Teh Moringa SasaMboDom

Rupanya permintaan pasar semakin meningkat. Awal tahun 2018 teh Moringa SaSaMbodoM sudah dieksport ke Taiwan lewat distributor Jakarta sebanyak 1.500 kaleng.
Seiring dengan perkembangan teh Moringa SaSaMbodoM yang semakin banyak diminati, muncul pula permintaan pasar untuk memproduksi teh celup sehingga dijajaki dengan membeli kantong saset dan dikerjakan manual untuk mengisi, mempres kantong, memasang tali dan label di teh celup.
Alhasil banyak permintaan pasar untuk teh celup dengan mengunakan kemasan aluminium foil.

Karena produksi manual hasilnya tidak maksimal dan kapasitas produksi sangat terbatas, maka pada tahun 2018 akhir membeli mesin dari China yang dapat memproduksi sendiri mulai pengemasan, pemasangan benang dan label teh celup secara otomatis.
Desember 2018 mesin teh celup otomatis dikirim dari Jakarta dan Januari 2019 mulai diuji coba penggunaannya.
Januari 2019 muncul ide memberikan nama KIDOM (Kilo Dompu) sebagai brand teh celup dan di kemasan didesain dengan latar belakang Gunung Tambora serta amplop dengan motif "Tembe Nggoli" sebagai penguatan brand  produk lokal NTB.
"Alhamdulillah permintaan pasar lokal, nasional dan luar negeri semakin meningkat dan tentunya permintaan bahan baku juga meningkat," ungkapnya.

Dikemukakan Nasrin semua bahan baku didatangkan dari Desa Malaju Kecamatan kilo Kabupaten Dompu.

"Pasarnya seluruh NTB, beberapa provinsi di Indonesia dan Malaysia, serta Brunai Darussalam," paparnya.
Dikatakannya konsep pemasaran di lokal maupun nasional yaitu melalui Distributor, Agen dan distributor dengan media promosi Sosial media (Facebook, WhatsApp, Instagram, Twitter, YouTube dan berita Online) Website, e-commerce dan untuk pasar luar negeri dengan membuka toko di alibaba.com.
Kini Teh Moringa Kidom selain permintaan pasar yang semakin meningkat, juga menjadi cendera mata yang digemari banyak pejabat di dalam maupun luar negeri.
Pria sukses yang tetap rendah hati ini selanjutnya menegaskan bahwa  keberhasilan dan kesuksesan anak, tidak pernah terlepas dari do'a dan restu orang tua terutama IBU. Ia meyakini 99 % keberhasilan dan kesuksesan anak berkat do'a IBU.
Demikian pula di balik keberhasilan dan kesuksesan seorang suami ada ISTRI hebat di belakangnya yang selalu mendoakan dan mensupportnya ....
Di balik keberhasilan dan kesuksesan seorang ayah ada Doa-doa anak dibelakangnya.
"Maka mari kita memuliakan kedua orang tua terutama ibu, bahagiakan istri dan anak-anak kita," pungkasnya.