BPOM Sosialisasi Tata Kelola Obat Pada Apotik, Puskesmas dan Rumah Sakit

Kategori Berita

.

BPOM Sosialisasi Tata Kelola Obat Pada Apotik, Puskesmas dan Rumah Sakit

Koran lensa pos
Sabtu, 03 Agustus 2019
Dompu, Lensa Pos NTB - Dalam rangka mengantisipasi Penyalahgunaan Obat-obatan, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) melaksanakan sosialisasi tata kelola Obat Pada Apotik Puskesmas dan Rumah Sakit.
Kegiatan yang dihelat di Gedung Dharma Wanita Kabupaten Dompu sabtu (3/8/2019) dihadiri sekaligus Nara sumber, yakni : Kepala Loka POM di Kabupaten Bima, Yogi Abaso Mataram, S.Si, Apr, Kepala Seksi Farmalkes, PKRT Kabupaten Dompu, Badrul Huda Al Muhdar, S.Si, Apr, Ketua PC, IAI Kabupaten Dompu, Hefrida Lutfiana, S.Si, G.Dip, Pharm, Apr.

Kegiatan ini juga melibatkan seluruh Apoteker Apotik yang ada, baik di Farmasi rumak sakit, maupun industri Farmasi, dengan tujuan, agar mengurangi penyalahgunaan obat di masyarakat.

Kepala Loka POM Bima, Yogi Abaso Mataram menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi Peredaran obat di masyarakat, karena dengan tata kelola obat yang baik, bisa mengurangi penyalagunaan obat-obatan.
Lebih lanjut Yogi menjelaskan, jika peredaran obat dimasyarakat sekarang, sudah merambah pada obat bebas terbatas, dan sering disalah gunakan. Misalnya obat batuk yang mengandung Dextromethorphan atau obat Fenilpropanolamin itu yang sering disalah gunakan.

Namun ketentuan perundang-undangan adalah, bahwa menjual obat-obat terbatas itu tanpa resep dokter, diperjual bebaskan di apotik memang diperbolehkan, namun Apoteker tetap harus bisa memilah dan memilih, mana yang memang betul pasien dan mana yang penyalahguna, sehingga dengan adanya acara ini untuk meningkatkat "whores" dari apoteker yang ada sarana farmasian untuk dapat menyerahkan obat yang tepat kepada pasien" jelasnya.

Langkah upaya untuk mencegah penyalah gunaan obat-obatan pada kalangan masyarakat, supaya masyarakat sadar akan bahaya penggunaan obat, dan bisa membeli obat pada jalur yang resmi, BPOM berencana, seusai dilaksanakannya kegiatan ini akan intens melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
"Selesai kegiatan ini kita akan lakukan sosialisasi kepada masyarakat, mungkin nanti bisa melalui PKK atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

Dengan tujuan agar masyarakat hanya membeli obat di apotik, atau ditoko obat yang berijin saja" harapnya. Dalam kegiatan ini akan diberikan juga SKP untuk dua orang apoteker senior secara gratis. (DIN)