Dompu, Lensa Pos NTB - Festival Pesona Tambora (FPT) merupakan agenda rutin nasional yang tetap dilaksanakan setiap tahun karena sudah masuk dalam kalender event nasional Wonderful Indonesia.
Hal itu dipertegas kembali oleh Staf Ahli Bidang Multikultural Kementerian Pariwisata RI, Esthy Reko Astuty dalam sambutannya pada acara puncak FPT 2019 di Doro Ncanga Desa Doropeti Kecamatan Pekat Kabupaten Dompu, Rabu (11/4).
"Bapak Presiden pada tahun 2015 sudah menyampaikan event ini supaya dilaksanakan setiap tahun," ungkap Esthy.
Dipaparkan Esthy semua event nasional selalu ada pendampingan langsung dari Kementerian untuk membantu pemerintah daerah setempat agar perhelatan tahunan tersebut terlaksana secara profesional. Terutama dari sisi koreografi, musik dan fashion.
Demikian pula halnya dengan FPT 2019. Kementerian Pariwisata RI mempercayakan kepada koreografer Deny Malik untuk mendampingi dalam tarian Kolosal "Doro Ma Ntika".
Dikatakannya ada 5 kriteria untuk bisa masuk dalam kalender event Wonderful Indonesia yaitu kreatif, konsitensi, komersil, komunication dan komitmen.
"Alhamdulillah pak Gubernur dan pak Bupati berkomitmen melaksanakan tiap tahun dan sudah berlangsung selama 5 tahun," ucapnya.
Dilanjutkan Esthy pengembangan dan destinasi wisata ini berbasis alam. Sehingga lingkungan alam harus dijaga bersama. Tidak boleh dicemari dengan kotoran dan sampah.
"Setelah ini jangan ada kotoran. Karena kaitannya dengan pengembangan destinasi ada 3 hal yang disebut 3A yakni atraksi, amenitas dan aksesibilitas.
Atraksi adalah berkaitan dengan "what to see" dan "what to do" apa yang bisa dilihat dan dilakukan oleh wisatawan di destinasi tersebut. Atraksi bisa berupa keindahan dan keunikan alam, budaya masyarakat setempat, peninggalan bangunan bersejarah, serta atraksi buatan seperti sarana permainan dan hiburan yang unik dan berbeda.
Sedangkan aksesibilitas adalah sarana dan infrastruktur untuk menuju destinasi seperti jalan raya, ketersediaan sarana transportasi, dan rambu-rambu penunjuk jalan.
Adapun amenitas adalah segala fasilitas pendukung yang bisa memenuhi kebutuhan dan keinginan wisatawan selama berada di destinasi.
Amenitas berkaitan dengan ketersediaan sarana akomodasi untuk menginap serta restoran atau warung untuk makan dan minum.
Kebutuhan lain yang mungkin juga diinginkan dan diperlukan oleh wisatawan, seperti toilet umum, rest area, tempat parkir, klinik kesehatan, dan sarana ibadah sebaiknya juga tersedia.
Esthy menyebutkan selain FPT, ada 3 destinasi lagi di NTB yang masuk dalam kalender event nasional Wonderful Indonesia 2019. Berdasarkan informasi yang dirilis oleh Kementerian Pariwisata RI, ketiga event dimaksud adalah Pesona Bau Nyale ( 20 Februari), Festival Moyo (9-16 September)
dan Pesona Khazanah Ramadhan (10-28 Mei). (AMIN)
Hal itu dipertegas kembali oleh Staf Ahli Bidang Multikultural Kementerian Pariwisata RI, Esthy Reko Astuty dalam sambutannya pada acara puncak FPT 2019 di Doro Ncanga Desa Doropeti Kecamatan Pekat Kabupaten Dompu, Rabu (11/4).
"Bapak Presiden pada tahun 2015 sudah menyampaikan event ini supaya dilaksanakan setiap tahun," ungkap Esthy.
Dipaparkan Esthy semua event nasional selalu ada pendampingan langsung dari Kementerian untuk membantu pemerintah daerah setempat agar perhelatan tahunan tersebut terlaksana secara profesional. Terutama dari sisi koreografi, musik dan fashion.
Demikian pula halnya dengan FPT 2019. Kementerian Pariwisata RI mempercayakan kepada koreografer Deny Malik untuk mendampingi dalam tarian Kolosal "Doro Ma Ntika".
Dikatakannya ada 5 kriteria untuk bisa masuk dalam kalender event Wonderful Indonesia yaitu kreatif, konsitensi, komersil, komunication dan komitmen.
"Alhamdulillah pak Gubernur dan pak Bupati berkomitmen melaksanakan tiap tahun dan sudah berlangsung selama 5 tahun," ucapnya.
Dilanjutkan Esthy pengembangan dan destinasi wisata ini berbasis alam. Sehingga lingkungan alam harus dijaga bersama. Tidak boleh dicemari dengan kotoran dan sampah.
"Setelah ini jangan ada kotoran. Karena kaitannya dengan pengembangan destinasi ada 3 hal yang disebut 3A yakni atraksi, amenitas dan aksesibilitas.
Atraksi adalah berkaitan dengan "what to see" dan "what to do" apa yang bisa dilihat dan dilakukan oleh wisatawan di destinasi tersebut. Atraksi bisa berupa keindahan dan keunikan alam, budaya masyarakat setempat, peninggalan bangunan bersejarah, serta atraksi buatan seperti sarana permainan dan hiburan yang unik dan berbeda.
Sedangkan aksesibilitas adalah sarana dan infrastruktur untuk menuju destinasi seperti jalan raya, ketersediaan sarana transportasi, dan rambu-rambu penunjuk jalan.
Adapun amenitas adalah segala fasilitas pendukung yang bisa memenuhi kebutuhan dan keinginan wisatawan selama berada di destinasi.
Amenitas berkaitan dengan ketersediaan sarana akomodasi untuk menginap serta restoran atau warung untuk makan dan minum.
Kebutuhan lain yang mungkin juga diinginkan dan diperlukan oleh wisatawan, seperti toilet umum, rest area, tempat parkir, klinik kesehatan, dan sarana ibadah sebaiknya juga tersedia.
Esthy menyebutkan selain FPT, ada 3 destinasi lagi di NTB yang masuk dalam kalender event nasional Wonderful Indonesia 2019. Berdasarkan informasi yang dirilis oleh Kementerian Pariwisata RI, ketiga event dimaksud adalah Pesona Bau Nyale ( 20 Februari), Festival Moyo (9-16 September)
dan Pesona Khazanah Ramadhan (10-28 Mei). (AMIN)