Tuntut Transparansi ADD, Warga Tente Demo Pemerintah Desa

Kategori Berita

.

Tuntut Transparansi ADD, Warga Tente Demo Pemerintah Desa

Koran lensa pos
Sabtu, 27 Oktober 2018

Bima, Lensa Post NTB - Puluhan warga Desa Tente Kecamatan Woha Kabupaten Bima, kamis lalu menggelar Demonstrasi di depan Kantor Desa setempat, Warga menuntut transparansi pengunaan Anggaran Dana Desa (ADD)  tahun 2016, dengan total senilai Rp. 1,138 Milyar, termasuk penggunaan anggaran belanja Desa sebesar, Rp. 322 juta.  Aksi ini sebagai bentuk protes warga terhadap Pemerintah Desa yang dinilai tidak transpransi menjalankan tugas sesuai dengan amanat UU no. 14 Tahun 2008 tentang (KIP).

Mereka juga menyuarakan tidak adanya Transparansi belanja program fisik senilai Rp. 395 juta pun masih ada sisa anggaran saat ini belum diketahui keberdaannya sejauh ini masyarakat meminta pada pemerintah setempat agar setiap item program di sertai dengan papan informasi. Dedi Purwanto, selaku Korlap, menyampaikan dirinya bersama warga terpaksa, turun tangan mendampingi warga yang menjadi delegasi dalam rangka mengemukakan pendapat dimuka umum, saya khawatir terjadi konflik, ditengah masyarakat saat menyampaikan aspirasi hingga harus didampingi ungkap Pria yang pernah jadi kades Naru ini. Ingat,  ini Negara Demokrasi yang memiliki dan kami menyampaikan pendapat dihadapan umum.  Saya berdiri di terik matahari yang sangat panas ini, ingin menyampaikan pendapat masyarakat terkait kinerja aparatur Desa yang tidak transparan menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai aparatur desa ungkap pria yang berbadan tegar ini.

Sementara itu, Kades Naru Hairul memberikan klarifikasi bahwa sumber ADD yang kami kelola tahun 2016 ada kekeliruan yang tercantum dalam ADD senilai Rp. 1.123 Milyar , termasuk penggunaan anggaran belanja Desa sebesar,Rp. 322 juta itu diperuntukkan belanja bidang penyelenggaran pemerintah Desa, bidang pembinaan kemasyarakatan Desa, bidang pembangunan Desa, dan bidang pemberdayaan masyarakat  Desa, ungkapnya. Aksi ini berjalan aman, lancar dibawah pengamanan ketat aparat polres bima, setelah berdialog warga membubarkan diri. (LP.NTB/ Usman)