Bima, Lensa
Post NTB – Meski
banyak yang menyorot tentang Pembangunan Puskesmas Woha Kabupaten Bima kurang
baik, bahkan Pihak Kejaksaan sendiri mengatakan bahwa Puskesmas Woha adalah
yang Terburuk, namun semuanya tetap direspon positif oleh Direktur PT. Risalah Jasa Konstruksi, Muhammad Makdis, ST
atau biasa disapa Dedi. Menurut Dedi, Ketika Tim TP4D diantaranya Jaksa turun mengecek
kekuatan bangunan, pada saat itu kita baru melaksanakan pengecoran, ini tidak
bisa dijadikan patokan. Disamping itu, pekerjaan ini masih kita laksanakan,
sehingga jika terlihat kurang baik, langsung saja ditegur supaya kita perbaiki,
ujar Dedi.
Dedi
kembali menceritakan, bahwa kemarin sempat mau diberhentikan sementara
pekerjaan selama 3 hari, ternyata Tim bergerak cepat hari itu juga dan melihat
secara langsung respon kita, diantaranya membongkar pekerjaan dan mengganti
pekerja sebanyak 42 orang ditambah 1 tenaga teknis, bahkan bahan material kita
drop sendiri dari Hodo, semua dilakukan untuk menjaga kualitas pekerjaan, Ia
juga menjelaskan bahwa pekerjaan dapat dihentikan, apabila konstruksi
infrastrukturnya yang dirasakan tidak mampu menahan beban, padahal ini tidak
menahan beban, jadi tidak ada alasan pekerjaan dihentikan tanpa dasar, jelas
Dedi.
Selaku
Direktur PT. Risalah Jasa Konstruksi, Muhammad
Makdis, ST menginginkan pekerjaan ini baik dan memuaskan, bahkan kami targetkan
Puskesmas Woha akan menjadi Puskesmas Terbaik di Kabupaten Bima, ungkapnya meyakinkan.
Ia juga menjelaskan bahwa Pembangunan Puskesmas Woha menelan biaya Rp. 7,2
milyar, yakni untuk pembangunan Aula, Rawat Inap, Rumah Dinas Single, Taman dan
Mushollah, dengan batas waktu pengerjaan selama 6 bulan, dimulai bulan Juli
sampai Desember 2018. (LP.NTB/ Sukur)