![]() |
Kasubag TU Balai TNGT, Deny Rahadi, S. Hut., M. Si |
Dompu,
Lensa Post NTB - Guna
memelihara kawasan Taman Nasional Gunung Tambora (TNGT) agar tetap terjaga
kebersihannya, maka pihak Balai TNGT bersama masyarakat sekitar lingkar Tambora
rutin melakukan kegiatan sapu gunung. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Sub
Bagian Tata Usaha (Kasubag TU) Balai TNGT, Deny Rahadi, S. Hut., M. Si. "Secara
rutin bersama masyarakat kami melakukan kegiatan sapu gunung menurunkan
sampah-sampah di atas gunung," ujarnya. Apalagi bila ada event-event
tertentu, petugas melakukan kegiatan sapu bersih gunung. Kegiatan tersebut
dimaksudkan untuk memastikan semua peserta kegiatan tidak ada yang tersesat
atau mengalami kecelakaan, untuk memastikan rangkaian kegiatan berjalan lancar
serta untuk memungut kembali sampah-sampah yang berceceran di atas gunung saat
kegiatan berlangsung.
Dikatakannya
pihak Balai TNGT juga melakukan upaya pencegahan agar para pengunjung
tidak membuang sampah sembarangan. Caranya setiap pengunjung TNGT diberi
briefing dulu saat akan mendaki agar mereka memahami hal-hal yang boleh dilakukan
maupun yang tidak boleh dilakukan saat berada di atas kawasan TNGT. "Termasuk
yang tidak boleh dilakukan adalah membuang sampah sembarangan di atas
gunung," jelasnya. Upaya lain untuk mencegah terjadinya pembuangan sampah
sembarangan yang dilakukan oleh para pengunjung adalah setiap pengunjung
membutuhkan 4 (empat) orang porter (buruh angkut), mereka berkewajiban untuk
menambahkan seorang porter lagi yang bertanggung jawab untuk memungut sampah
dan menurunkannya dari atas gunung.
Apalagi
saat membludaknya laju kunjungan di bulan Agustus, petugas melakukan pengecekan
dan briefing kepada pengunjung yang akan naik gunung dan melakukan pengecekan
juga saat mereka turun. Petugas melakukan cek list untuk mengecek barang-barang
bawaan pengunjung dan barang-barang yang berpotensi menimbulkan sampah. "Sebelum
naik pengunjung harus menjaminkan KTPnya untuk wisatawan lokal dan paspor untuk
wisatawan asing sebagai garansi atas sampah," paparnya. Pada saat turun
gunung mereka mengambil kembali KTPnya atau paspornya ditukarkan dengan kantong
sampah yang mereka turunkan. Dikemukakan Deny, belajar dari pengalaman di
beberapa taman nasional yang lain, sampah menjadi momok yang sulit untuk
diatasi bila tidak dilakukan langkah-langkah preventif sejak dini. "Kebetulan
Tambora ini baru, harus 'mengasuh'nya secara bijak," pungkasnya. (LP.NTB/ EMO)