Ibrahim, Lansia Miskin Nan Hidup Sebatang Kara

Kategori Berita

.

Ibrahim, Lansia Miskin Nan Hidup Sebatang Kara

Koran lensa pos
Senin, 21 Mei 2018
Dompu, Lensa Post NTB - Warga sekitar kota Dompu tentu sering melihat sosok pria lanjut usia (lansia) ini. Karena hampir setiap pagi, kakek berpakaian lusuh ini pergi ke pasar dengan berjalan kaki sambil menjinjing keranjang dan tongkat.Namun tidak semua orang mengetahui namanya dan di mana alamatnya dan bagaimana kesehariannya.Ternyata kakek ini hidup jauh dari kata sejahtera, sebatang kara dan tangan kanannya buntung.

Dia adalah Ibrahim, usianya sekitar 70 tahun warga Dusun Bonto Desa O'o Kecamatan Dompu Kabupaten Dompu NTB.Kepada media ini, kakek yang telah kehilangan tangan kanan ini menuturkan bahwa ia hidup sebatang kara di tengah sawah sebelah barat Dusun Bonto Desa O'o. "Saya tinggal sendiri saja di sawah. Saya tidak punya anak. Istri saya sudah lama meninggal dunia," tuturnya.

Dalam kesendiriannya itu, Ibrahim melakoni semua aktifitasnya sendirian tanpa bantuan siapapun juga kecuali menggiling gabah yang harus dibantu orang lain."Saya masak sendiri, cuci pakaian juga sendiri semuanya saya kerjakan dengan tangan sebelah ini," ujarnya sembari melihat tangan kirinya. Untuk menyalakan korek api, kakek berkopiah ini menggunakan bantuan kakinya."Kalau menyalakan korek api saya letakkan di kaki baru saya nyalakan dengan tangan kiri," ucapnya.

Ketika ditanyakan kepadanya pernahkah ada bantuan pemerintah yang diterimanya ? Ia menjawab dengan senyum. "Tidak pernah ada bantuan. Beras sembako (rastra,red) saja tidak pernah dikasih," ujarnya.Mengenai tangan kanan yang buntung itu, ia menuturkan karena kecelakaan yang menimpanya tahun 2000 silam. Saat itu ia sedang menggiling kedelai dengan menggunakan mesin tresser. Tak diduga tangan kanannya yang sedang bekerja itu tergiling oleh mesin tresser hingga remuk. "Akhirnya tangan saya dipotong (diamputasi) seperti ini," tuturnya mengakhiri. (EMO - Dompu)