Cegah Penyalahgunaan Tramadol, Pemdes Saneo Gencar Sosialisasi

Kategori Berita

.

Cegah Penyalahgunaan Tramadol, Pemdes Saneo Gencar Sosialisasi

Koran lensa pos
Jumat, 25 Mei 2018
Rustam - Kades Saneo
Dompu, Lensa Post NTB - Guna mencegah peredaran dan penyalahgunaan obat-obatan berbahaya semacam tramadol dan sejenisnya, Pemerintah Desa (Pemdes) Saneo gencar melakukan sosialisasi dan menyampaikan imbauan-imbauan kepada masyarakat.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Desa Saneo Rustam saat ditemui media ini di ruang kerjanya kemarin."Himbauan-himbauan dan sosialisasi kami sampaikan di masjid-masjid maupun pada acara-acara Mbolo Weki," ucapnya.

Selain itu, Kepala Desa dan aparat desa lainnya juga sering mengingatkan secara langsung dalam perkumpulan pemuda dan remaja-remaja agar meninggalkan hal-hal negatif yang dapat membehayakan diri sendiri maupun meresahkan masyarakat umum."Yang menggunakan knalpot racing juga kami ingatkan agar mengganti supaya tidak meresahkan masyarakat," ujarnya.

Walhasil, lanjutnya berkat upaya-upaya di atas, maka tahun 2018 ini kondisi kamtibmas di Desa Saneo telah cukup kondusif."Yang memakai tramadol sudah mulai berkurang meskipun belum 100 persen hilang," ungkapnya.

Hal demikian merupakan langkah perubahan yang dilakukan Pemdes Saneo, karena berdasarkan hasil survey Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten Dompu di sejumlah desa dan kelurahan di Kabupaten Dompu menunjukkan bahwa Desa Saneo masuk dalam zona merah peredaran dan pemyalahgunaan tramadol untuk tahun 2016-2017.

Ketua LPA, Aisyah Ekawati mengungkapkan hasil surveynya di desa penghasil madu dan susu kuda liar itu bahwa anak-anak SD pun sudah terbiasa minum bareng tramadol bersama teman-teman sebayanya. "Bahkan tramadol dianggap sebagai obat penambah stamina bagi sebagian masyarakat desa Saneo. Kalau mau berangkat kerja harus minum tramadol dulu supaya kuat. Begitu juga kalau mau menangkap sapi, harus minum tramadol dulu supaya tenaganya prima," katanya.(emo).