
Dompu, koranlensapos.com - Dalam upaya meningkatkan kualitas layanan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Dompu menggelar Forum Konsultasi Publik (FKP) 2025. Kegiatan itu berlangsung di Ruang Layanan DPKD Dompu, Kamis (16/10/2025).
Acara bertajuk "Peningkatan Kualitas Layanan Publik Melalui Kolaborasi dan Partisipasi Masyarakat" tersebut menghadirkan peserta dari beberapa instansi terkait. Ada dari Dinas Kominfo, DP3A, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu, dan Diskop UKM. Hadir pula pegiat literasi seperti Yuliana Setia Rahayu dan Ilyas Yasin serta insan pers.
Kadis Ir. Wahidin, M. Si saat membuka kegiatan itu menjelaskan FKP merupakan bagian penting dari upaya membangun tata kelola pelayanan publik yang partisipatif, transparan, dan akuntabel sebagaimana diamanatkan dalam
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, serta
PermenPANRB Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat (SKM).
"Kegiatan ini bukan sekadar formalitas, tetapi merupakan sarana dialog terbuka antara
penyelenggara layanan dan masyarakat pengguna, agar setiap kritik, saran, dan
masukan dapat menjadi bahan refleksi bersama dalam merancang kebijakan yang lebih
baik ke depan," ujar mantan Kadislutkan Dompu tersebut.
Dikatakannya, pelayanan di bidang perpustakaan dan kearsipan memiliki peran strategis dan urgensi yang sangat tinggi.
"Perpustakaan bukan sekadar tempat meminjam buku, melainkan pusat pembelajaran sepanjang hayat, tempat masyarakat menumbuhkan literasi, kreativitas, dan inovasi. Sedangkan kearsipan adalah urat nadi tata kelola
pemerintahan, yang menjamin akuntabilitas, transparansi, dan keberlanjutan memori institusi daerah," urainya.
Lebih lanjut dikatakannya, tingkat kunjungan perpustakaan di Kabupaten Dompu selama empat tahun terakhir
menunjukkan tren peningkatan yang menggembirakan. Pada tahun 2021, tingkat kunjungan baru mencapai 2,67% akibat dampak pandemi. Tahun 2022 naik menjadi 6,67%, lalu meningkat signifikan menjadi 13,34% pada tahun 2023, dan mencapai 15,57% pada tahun 2024.
"Angka ini menunjukkan bahwa minat baca dan kesadaran
literasi masyarakat Dompu terus tumbuh, dan menjadi modal sosial yang sangat berharga dalam membangun daerah berbasis pengetahuan," tutupnya. (emo/bersambung).