Kolaborasi Lintas Sektor dalam Lokakarya Analisis Kesetaraan Gender, Disabilitas & Inklusi Sosial, serta Perubahan Iklim di Kabupaten Dompu

Kategori Berita

.

Kolaborasi Lintas Sektor dalam Lokakarya Analisis Kesetaraan Gender, Disabilitas & Inklusi Sosial, serta Perubahan Iklim di Kabupaten Dompu

Koran lensa pos
Minggu, 18 Mei 2025

 


Sebagai bagian dari komitmen untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman kolektif terhadap isu-isu strategis yang berkaitan dengan kesetaraan gender, disabilitas, inklusi sosial, dan perubahan iklim, Program INOVASI untuk Anak Sekolah Indonesia kembali menggelar kegiatan lokakarya tingkat daerah. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Kamis hingga Jumat, tanggal 15–16 Mei 2024 bertempat di LABERKA Café, Dompu, Nusa Tenggara Barat.

Lokakarya yang bertajuk Analisis Kesetaraan Gender, Disabilitas, Inklusi Sosial, dan Perubahan Iklim ini bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan dan peluang dalam meningkatkan akses dan mutu pembelajaran, khususnya di Kabupaten Dompu. INOVASI menyadari bahwa isu-isu tersebut tidak dapat ditangani secara sektoral semata, melainkan memerlukan keterlibatan aktif dan kolaboratif dari berbagai pemangku kepentingan lintas sektor.

Peserta yang hadir dalam kegiatan ini mencerminkan keberagaman perspektif dan peran penting dari berbagai lembaga. Hadir dalam forum ini perwakilan dari instansi pemerintah daerah seperti Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (DIKPORA), Kementerian Agama (Kemenag), serta Dinas Sosial Kabupaten Dompu. Selain itu, perwakilan komunitas dan organisasi profesi seperti Kelompok Kerja Sekolah (KKS), Kelompok Kerja Guru (KKG), serta sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang memiliki perhatian terhadap pendidikan inklusif dan perlindungan sosial juga turut serta dalam kegiatan ini.

Partisipasi para pihak tersebut menunjukkan bahwa kesetaraan gender, inklusi sosial, dan perubahan iklim adalah isu yang saling terhubung dan menyentuh banyak aspek kehidupan masyarakat. BPBD, misalnya, hadir untuk memberikan perspektif mengenai dampak bencana terhadap kelompok rentan, termasuk perempuan dan penyandang disabilitas. LHK menggarisbawahi pentingnya kesadaran lingkungan dalam konteks pendidikan dan pembangunan berkelanjutan. DIKPORA menyoroti bagaimana sekolah dan tenaga pendidik dapat menjadi agen perubahan dalam mendorong pendidikan yang adil dan setara.

Kemenag memaparkan peran nilai-nilai keagamaan dalam mendorong toleransi, kesetaraan dan penghormatan terhadap perbedaan. Sementara Dinas Sosial menekankan perlunya intervensi perlindungan sosial yang responsif terhadap gender dan disabilitas. Kelompok guru dan sekolah (KKG dan KKS) berkontribusi dalam berbagi praktik baik pembelajaran yang inklusif di sekolah-sekolah, serta strategi kolaborasi dengan komunitas. LSM turut memperkuat diskusi dengan wawasan lapangan dan advokasi kebijakan berbasis data.

Lokakarya ini tidak hanya menjadi forum diskusi, namun juga wahana berbagi pembelajaran dan penyusunan rekomendasi konkret untuk mendorong praktik pendidikan inklusif di Kabupaten Dompu. Dalam sesi-sesi interaktif, peserta diajak untuk melakukan pemetaan kebijakan, menyusun strategi penguatan kapasitas kelembagaan, dan merancang rencana aksi bersama untuk menindaklanjuti temuan-temuan lapangan.

INOVASI, melalui kegiatan ini, menegaskan kembali bahwa pengarusutamaan GESI (Gender Equality, Disability, and Social Inclusion) dalam kebijakan dan praktik pendidikan tidak bisa ditunda. Dukungan terhadap kelompok rentan bukan hanya soal moralitas, tetapi merupakan kebutuhan untuk menciptakan masyarakat yang tangguh, adil, dan berdaya saing.

Lokakarya ini juga mencerminkan semangat kolaboratif antara pemerintah daerah, komunitas pendidikan, dan organisasi masyarakat sipil. Dengan mengedepankan semangat sinergi, INOVASI berharap agar hasil lokakarya ini dapat menjadi panduan dan inspirasi bagi daerah-daerah lain dalam merancang kebijakan pendidikan yang lebih adil dan inklusif.

Sebagai penutup, Jamaruddin selaku Provincial Manager INOVASI NTB menyampaikan apresiasi atas antusiasme dan kontribusi semua pihak dalam menyukseskan kegiatan ini. Ia menekankan bahwa keberlanjutan upaya-upaya transformasi pendidikan hanya dapat dicapai melalui komitmen bersama dan kerja lintas sektor. (Penulis: Muhasir, S.Pd, M.Pd. SGI. Gr, Pengurus K3MI Kabupaten Dompu).