KPU Dompu Kembali Gelar Simulasi Pencoblosan dan Penghitungan Suara

Kategori Berita

.

KPU Dompu Kembali Gelar Simulasi Pencoblosan dan Penghitungan Suara

Koran lensa pos
Rabu, 31 Januari 2024
Pelaksanaan simulasi pencoblosan dan penghitungan suara yang digelar KPU Dompu di halaman Kantor Camat Woja, Selasa (30/1/2024)

Dompu, koranlensapos.com - 
KPU Kabupaten Dompu untuk kedua kalinya kembali melakukan kegiatan simulasi pemungutan serta penghitungan surat suara. Kegiatan itu digelar di halaman Kantor Camat Woja pada hari Selasa (30/1/2024).

Ketua Divisi Penyelenggaraan KPU Dompu, Anshori menjelaskan bahwa simulasi ini diikuti oleh pemilih riil dari Tempat Pemungutan Suara (TPS) 1 Kelurahan Montabaru Kecamatan Woja dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) 287 orang. 

"Kita ingin mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa beginilah pemilihan yang sesungguhnya. Bagaimana cara mencoblos. Apa tahapan-tahapan yang akan dilakukan di dalam TPS, ," ucap Anshori kepada koranlensapos.com saat memantau pelaksanaan simulasi tersebut.

Dikemukakan Anshori, simulasi ini selain untuk sosialisasi kepada masyarakat, juga yang tidak kalah pentingnya bagi penyelenggara pemilu sendiri sebagai sarana pembelajaran.

"Melalui simulasi ini kami sebagai penyelenggara belajar untuk bagaimana kesiapan kami pada hari yang riilnya tanggal 14 Februari 2024," bebernya.

Terkait hal itu, dalam proses simulasi ini, KPU juga menghadirkan para penyelenggara Pemilu mulai dari tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), PPS, hingga KPPS.

"Agar mereka (penyelenggara pemilu) melihat bagaimana proses di saat hari pemungutan suara," ucapnya.

Diakuinya seluruh penyelenggara pemilu secara berjenjang telah mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) agar memahami tugas dan fungsi masing-masing. Namun demikian, simulasi ini menjadi wadah pembelajaran secara langsung tentang proses dan tahapan pemungutan dan penghitungan suara yang sesungguhnya termasuk cara pengisian formulir C Hasil.

"Melalui simulasi ini juga menjadi bahan evaluasi bagi kami ketika kami menemukan beberapa kendala agar dapat ditemukan solusi mengatasinya. Termasuk mengefektikan masalah waktu agar bisa lebih cepat selesai tanpa melanggar aturan. Kualitasnya tetap terjaga, tetapi waktunya bisa lebih efisien. Juga agar penyelenggara dapat mempersiapkan dari sisi kesehatan dan tenaganya," terangnya.

Anshori menerangkan simulasi ini sama dengan pemungutan suara yang sesungguhnya. Hanya saja surat suara tidak menggunakan nama calon atau partai politik yang sebenarnya melainkan menggunakan simbol lain semacam gambar buah.

"Begitupun nama-nama calon kami tidak menulis nama-nama orang tetapi sekadar huruf-huruf saja. Demikian pula misalnya pasangan calon (Presiden dan Wakil Presiden) yang sebenarnya tiga pasangan, tetapi dalam simulasi ini kita menggunakan empat pasangan calon," paparnya.

Anshori kembali menegaskan bahwa simulasi ini bukan hanya sebagai wahana edukasi kepada masyarakat mengenai tata cara pencoblosan, namun juga untuk mengukur kesiapan penyelenggara dalam melaksanakan agenda demokrasi Pemilu 2024. 

Terkait kesiapan penyelenggaraan Pemilu 2024 ini, Anshori mengatakan tanggal 1 dan 7 Februari 2024 akan dilaksanakan pula simulasi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) untuk para penyelenggara secara internal. Simulasi Sirekap ini dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia berdasarkan instruksi dari KPU RI.

Sedangkan Bimbingan Teknis secara berjenjang sudah clear pula dilaksanakan. 

"In sya'allah dari SDM penyelenggara sudah siap," ucapnya.

Mengenai kesiapan SDM penyelenggara Pemilu juga disampaikan Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM, Sulastriana. Dikatakannya jumlah anggota KPPS se- Kabupaten Dompu yang direkrut sebanyak 5.280 orang. Semua anggota KPPS yang telah direkrut sudah diupload di aplikasi SIAKBA (Sistem Informasi Anggota KPU dan Badan Ad hoc). Anggota KPPS yang telah direkrut juga sudah menjalani skrining kesehatan melalui BPJS Kesehatan. 

Skrining kesehatan bagi anggota KPPS bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh anggota KPPS memenuhi syarat kesehatan dan mengetahui risiko awal. Diharapkan anggota KPPS dapat bekerja dengan kondisi kesehatan yang prima dan mampu memberikan pelayanan yang terbaik kepada pemilih.

Selain itu, lanjut Sulastriana para anggota KPPS sejak dilantik tanggal 24 Januari 2024 langsung mengikuti Bimtek mulai tanggal 26 sampai 29 Januari 2024.

"In sya'allah sudah siap," ucapnya optimis.

Dikatakan srikandi yang familiar disapa Paca Tau ini bahwa 
KPPS bekerja dalam waktu sebulan mulai tanggal 25 Januari sampai 25 Februari 2024.


Ketika ditanya mengenai target partisipasi pemilih, Sulastriana menjawab seperti Pemilukada 2020 yakni 93,58%. 

"Setidaknya 90 persen," ujarnya.

Paca Tau menyebut partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 lalu di Kabupaten Dompu 89%.

Disebutnya lagi jumlah pemilih di Kabupaten Dompu untuk Pemilu 2024 sebanyak 184.460 orang dengan jumlah TPS 755. (emo).