Babinsa dan Bhabinkamtibmas Pekat Edukasi Warga Tentang Dampak Karhutla

Kategori Berita

.

Babinsa dan Bhabinkamtibmas Pekat Edukasi Warga Tentang Dampak Karhutla

Koran lensa pos
Kamis, 07 September 2023


Babinsa dan Bhabinkamtibmas Pekat Edukasi Warga Tentang Dampak Karhutla, Rabu (6/9/2023)




Dompu, koranlensapos.com - 
Babinsa Desa Pekat Sertu Hiji Budin bersama Bhabinkamtibmas, Rabu (6/9/2023) melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang dampak dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). 

Sosialisasi dilakukan kepada warga binaan di Dusun Gunung Batu. Hal itu bertujuan menyadarkan masyarakat agar tidak melakukan kegiatan pembakaran hutan dan lahan.


"Agar dalam membakar lahan maupun sampah supaya tidak ditinggalkan sebelum apinya dipadamkan," pesan Babinsa.


Kebakaran hutan dan lahan menjadi momok yang menakutkan. Karena itu, Pemerintah dengan tegas melarang untuk melakukan pembakaran hutan dan lahan. Larangan itu tertuang dalam UU Nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan pasal 50, UU nomor 30 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pasal 69 ayat 1, dan UU nomor 39 tahun 2014 tentang Perkebunan pasal 56 dan 108. 

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama Kepolisian RI juga telah mengeluarkan Maklumat Bersama bernomor PKS.3/MENLHK/PHLHK/GKM.3/2/2020 dan Mak/01/II/2020 tentang Penegakan Hukum Kebakaran Hutan dan Lahan. 


Kebakaran hutan adalah salah satu bencana yang dapat disebabkan oleh manusia. Kebakaran hutan membawa banyak dampak buruk bagi lingkungan. 

Apa dampak kebakaran hutan bagi lingkungan?

Dampak kebakaran hutan bagi lingkungan antara lain hilangnya habitat makhluk hidup, Korban jiwa, Polusi udara, Polusi air, Pemanasan global, berkurangnya bahan pangan, terganggunya fasilitas setempat
serta terganggunya ekonomi

Kebakaran hutan yang tak terkendali dapat menyebabkan hilangnya habitat makhluk hidup

Kebakaran hutan dapat menghanguskan vegetasi dan berbagai tempat bersarang hewan, membuat hewan dan tumbuhan kehilangan habitatnya.


Dampak kebakaran hutan yang paling mengerikan adalah jatuhnya korban jiwa.

Kebakaran hutan yang tidak terkendali dapat menyebabkan jatuhnya korban jiwa baik karena api maupun asap dan debu hasil pembakaran.

Selain manusia, hewan lebih banyak yang mati dan cedera akibat kebakaran hutan. Pada kebakaran hutan yang besar, jutaan hewan dapat mati karena api dan asap.



Dilansir dari Global Forest Watch, asap dan kabut yang dihasilkan dapat menjangkau jarak berkilo-kilometer, menciptakan polusi udara pada tingkat melampaui ambang batas sehat.

Polusi udara hasil kebakaran hutan dapat menyebabkan berbagai gangguan pernapasan bagi manusia yang terpapar.


Dampak kebakaran hutan selanjutnya adalah polusi air. Dilansir dari United States Environmental Protection Agency, abu, sedimen, juga polutan hasil kebakaran dapat masuk dan mengendap di sungai, waduk, dan sumber air lainnya.


Vegetasi di sekitar sumber air yang hilang akibat kebakaran hutan juga dapat menyebabkan erosi, banjir, dan masuknya polutan ke sumber air. Kedua hal tersebut menyebabkan polusi air di mana sumber air menjadi tercemar setelah terjadinya kebakaran hutan. 



Dampak kebakaran hutan bagi lingkungan adalah mempercepat terjadinya pemanasan global. Kebakaran hutan melepaskan sejumlah besar karbon dioksida, nitrogen oksida, belerang dioksida, dan gas rumah kaca lain yang mendorong terjadinya pemanasan global. Dilansir dari UN Environment Programme, partikel yang dilepaskan kebakaran hutan dapat masuk ke salju dan es lalu mengganggu kemampuan pemantulan sinar matahari. Sehingga, salju dan es menyerap lebih panas panas matahari dan mendorong terjadinya pemanasan global. 

Kebakaran hutan dapat menyebabkan berkurangnya bahan bagi manusia. Misalnya, bahan pangan, bahan bangunan, dan juga bahan pembuatan tekstil. 

Kebakaran hutan juga dapat merambat jauh, mengakibaktkan rusaknya fasilitas setempat seperti layanan listrik dan komunikasi. Kebakaran hutan juga dapat memutus jalur transportasi. Hal tersebut dikarenakan asap dan abu menutupi pandangan sehingga tidak memungkinkan alat transportasi melaju dengan aman. 


Terganggunya fasilitas setempat juga kerusakan hutan akibat kebakaran dapat menyebabkan kerugian. Adapun, masyarakat yang hidup bergantung pada hutan akan merasakan dampak ekonomi yang besar. (emo).