Danramil 1614-01 Beri Materi Wasbang Pada Siswa Baru SMPN 4 dan SMKN 1 Dompu

Kategori Berita

.

Danramil 1614-01 Beri Materi Wasbang Pada Siswa Baru SMPN 4 dan SMKN 1 Dompu

Koran lensa pos
Jumat, 14 Juli 2023

 

Danramil 1614-01/Dompu, Kapten Kav M. Kasim memberikan pembekalan materi Wawasan Kebangsaan kepada para siswa baru SMPN 4 Dompu bersama orang tua/wali murid pada hari Kamis (13/7/2023) mulai pukul 08.00 Wita. Kepala SMPN 4 Dompu, Abdul Haris, M. Pd menyampaikan terima kasih kepada Danramil yang telah memberikan materi Wasbang kepada para siswa baru agar memiliki kepribadian dan karakter sesuai dengan nilai luhur Pancasila



Dompu, koranlensapos.com - Danramil 1614-01/Dompu, Kapten Kav M. Kasim Asd kemarin, Kamis (13/7/2023) memberikan pembekalan mengenai Wawasan Kebangsaan kepada para siswa baru yang sedang menjalani Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). 

Danramil terjun langsung untuk memberikan materi Wasbang pada 2 (dua) sekolah yang berbeda, yakni di SMPN 4 Dompu (pukul 08.00 - 09.00 Wita) dan di SMKN 1 Dompu (pukul 10.00 - 11.35 Wita). Di SMPN 4 Dompu Danramil menyampaikan materi Wasbang di hadapan 200-an siswa bersama orang tua/wali murid. Sedangkan di SMKN 1 Dompu diikuti sekitar 400 siswa.

Danramil menyampaikan materi berjudul "Internalisasi Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara di Era Milenial". Diawali dengan pemaparan isu-isu strategis dan kompetisi global. Salah satunys tentang peningkatan populasi manusia di dunia yang terus melonjak. Pada tahun 2011 jumlah penduduk dunia sekitar 7 miliar. Diprediksi tahun 2035 mencapai 11 miliar. Kemudian tahun 2043 menjadi 12,3 miliar dan pada tahun 2056 mencapai 14,5 miliar manusia. Sementara kapasitas bumi hanya sekitar 4 - 5 miliar manusia saja.

Peningkatan populasi manusia ini tentu saja memunculkan banyak persoalan yang lain. Antara lain persaingan global yang semakin kompetitif, semakin meningkatnya kebutuhan terhadap energi, krisis pangan, air dan energi serta persoalan kemiskinan.

Setiap hari tidak kurang dari 41.095 anak meninggal dunia (15 juta per tahun) akibat kemiskinan, kelaparan dan kesehatan buruk.


Bagaimana kondisi di Negara Kesatuan Republik Indonesia?

Indonesia adalah negeri yang luas. Penduduknya sangat majemuk. Terdiri dari 17.504 pulau, 1.340 suku dan 748 bahasa.
Saat ini jumlah penduduk Indonesia lebih dari 277 juta jiwa. Berada di urutan keempat dunia setelah India, China dan Amerika Serikat.

Bangsa Indonesia yang pernah dijajah bangsa kolonial sekitar 350 tahun lamanya mengalami perubahan dari masa ke masa. Hal ini menjadi tonggak sejarah panjang perjuangan bangsa yang patut  diketahui. Dimulai dari Kebangkitan Nasional (1908), Sumpah Pemuda (1928), Proklamasi Kemerdekaan (1945), Republik Indonesia Serikat (1950), Dekrit Presiden (1959), Pengkhiatan G30S/PKI (1965), Orde Baru (1966) dan Era Reformasi (1999).

Danramil 1614-01/Dompu, Kapten Kav. M. Kasim memberi pemhekalan materi Wasbang kepada sekitar 400 siswa baru SMKN 1 yang sedang menjalani MPLS, Kamis (13/7/2023) mulai pukul 10.00 Wita

Berbagai persoalan besar yang menggerogoti kehidupan masyarakat . Misalnya Wabah Pandemi Covid -19 (2020 - 2022) yang membawa dampak sangat besar bagi masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Yaitu melemahnya seluruh sektor terutama sektor ekonomi. 

Belum lagi terjadinya kasus-kasus korupsi yang merajalela dan sangat merugikan negara dan masyarakat Indonesia. Kasus korupsi menggerogoti sendi-sendi kehidupan bangsa dan menghambat pembangunan. 

Penyebaran paham radikalisme dan terorisme juga menjadi persoalan lain lagi dan patut untuk diwaspadai.

"Untuk itu agar tidak mudah dipengaruhi paham radikalisme dan terorisme, pahami ajaran agama dengan benar," tandas Danramil.

Dilanjutkan Danramil kemajuan teknologi di era globalisasi ini telah merubah pola hubungan antar bangsa. Hubungan antar negara seolah tanpa batas lagi. Saling terkoneksi tanpa dibatasi oleh jarak dan waktu. Selain berdampak positif dalam kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, tentunya kemajuan teknologi ini juga berdampak negatif. Penyebaran isu-isu hoaks melalui dunia maya, saling menghina dan menghujat yang bersifat provokatif seolah tiada terbendung lagi. Hal itu sangat berdampak luas. Bila tidak diantisipasi, bisa berpengaruh pada disintegrasi bangsa.


Danramil 1614-01/Dompu, Kapten Kav M. Kasim mendapat Piagam Penghargaan dari SMKN 1 Dompu yang diwakili Pembina OSIS Muslim Ansyari, S. Pd atas penyampaian materi Wasbang kepada siswa baru yang sedang menjalani MPLS


Diuraikan Danramil, perkembangan arus komunikasi, informasi dan transportasi di masa kini juga memberi kemudahan peredaran narkoba. Indonesia sebagai negara berkembang dengan belasan ribu pulaunya menjadi salah satu negara tujuan dari peredaran narkoba internasional yang harus diwaspadai. Bukan lagi sebagai negara transit.

Tidak terkecuali maraknya pornografi yang sangat bertentangan dengan norma hukum dan norma agama. Penyebaran pornografi ini juga menjadi persoalan serius yang dihadapi bangsa ini.

Apa yang harus kita lakukan menghadapi semua itu?

"Mantapkan Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara," tegas Danramil.

Dijelaskan mantan Pasi Intel Kodim 1614/Dompu ini,  Wawasan Kebangsaan adalah adalah cara pandang Bangsa Indonesia dalam mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi jatidiri bangsa dan kesadaran yang bersumber dari Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika, untuk memecahkan berbagai persoalan bangsa dan negara demi mencapai masyarakat yang aman, adil, makmur dan sejahtera. 

"Wawasan kebangsaan memiliki arti penting dalam mempertebal rasa kebangsaan serta meningkatkan semangat kebangsaan. Bagi bangsa Indonesia, wawasan kebangsaan merupakan nilai mendasar yang sudah menjadi pandangan hidup bangsa atau karakter politik bangsa," kata Danramil.

Dikatakannya Wawasan Kebangsaan memiliki 3 dimensi yakni rasa kebangsaan, faham kebangsaan dan semangat kebangsaan.

"Bangsa Indonesia harus memiliki karakter yang kuat, kepribadian yang kuat dan ketahanan nasional yang kuat," ulasnya.

Lebih lanjut dipaparkan Danramil, bangsa Indonesia harus membuka diri terhadap segala bentuk perubahan yang lebih baik tetapi tidak boleh kehilangan identitas dirinya sebagai masyarakat Indonesia yang berbudaya.

Selanjutnya supaya menanamkan kesadaran dalam diri untuk ikut serta dalam membela negara. Bela negara wajib dilakukan demi kedaulatan, keutuhan dan keselamatan bangsa. 

"Negara itu ibarat makhluk hidup. Bisa tidak ada, bisa berkembang dan juga bisa mati. Agar negara kita tetap hidup, kita harus membela.dan melindunginya dari segala macam bentuk ATHG (Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan)," urainya.

Dikatakannya mengenai kewajiban bela negara ini secara yuridis telah diatur dalam UUD 1945 pasal 27 ayat (3), pasal 30 ayat (1 dan 2) dan UU Nomor 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara pasal 9 (2).

"Dalam menjaga keutuhan bangsa ini kita harus bersatu tanpa mempersoalkan perbedaan di antara kita. Soliditas dan kebersamaan harus dijaga," tandasnya.

Menghadapi berbagai macam kasus korupsi yang menghambat pembangunan bangsa, semua orang harus bisa bergerak menyebarkan semangat anti korupsi lewat aksi nyata. 

"Jangan hanya duduk diam dan termenung tapi berbuatlah untuk memberantas praktik-praktik korupsi," pintanya.

Danramil juga menekankan agar mencintai dan memelihara budaya bangsa sendiri. Jangan mudah tergoda oleh budaya asing yang mengumbar aurat dan tidak sesuai dengan norma agama dan norma kesusilaan yang berlaku di negeri ini. 


Dikemukakan pula perkembangan media sosial di jagat maya pada masa kini memang tidak bisa dibendung lagi. Sebagaimana pisau, medsos memiliki dua sisi yang berbeda. Di satu sisi sangat bermanfaat untuk kemudahan komunikasi dan penyampaian informasi serta edukasi. Namun di sisi lain juga berdampak negatif. Penyebaran berita hoaks dan ujaran kebencian kerap terjadi di medsos. Akibatnya fatal, sudah banyak orang terjerat dengan UU ITE akibat penyalahgunaan medsos.

"Gunakan media sosial facebook, twitter, youtube, whatsapp, telegram dan lain-lain itu untuk hal-hal yang bermanfaat. Jangan mudah terprovokasi dengan informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya," pungkasnya. (emo).