Bang Zul dan Gaya Kepemimpinannya (6-Habis)

Kategori Berita

.

Bang Zul dan Gaya Kepemimpinannya (6-Habis)

Koran lensa pos
Rabu, 03 Mei 2023

 

Bang Zul


Gaya Kepemimpinan Bang Zul

Ahsanul Khalik dalam bukunya "Seni Berpikir dan Bekerja Ala Bang Zul" memaparkan secara gamblang tentang gaya (model) kepemimpinan Bang Zul selama menjadi Gubernur NTB ke 8.

Berikut 8 nilai plus Bang Zul dalam model kepemimpinannya yang dikemukakan Ahsanul Khalik.

1. Tanggap dan Responsif 

Bang Zul dinilai sebagai pemimpin yang tanggap dan responsif terhadap persoalan yang dihadapi masyarakat.

Bang Zul kerap turun menatap dan berjabat tangan dengan orang-orang yang selama ini tinggal di pelosok-pelosok desa. Begitu ada permasalahan dan bencana, Bang Zul dengan sigap turun ke lapangan menggali akar permasalahan dan merespons aspirasi di tengah masyarakat setempat. 


Bang Zul sangat menikmati setiap kerjanya di tengah masyarakat, Turun ke lapangan baginya bukan sebagai suatu beban, melainkan menjadi kebahagiaan tersendiri. 

Sikap tanggap dan responsif Bang Zul selaku Gubernur NTB dapat dilihat misalnya ketika terjadi bencana di berbagai kabupaten dan kota di NTB. Antara lain ketika terjadi banjir di Desa Labuan Tereng, Lembar, Lombok Barat. Begitu halnya ketika terjadi banjir di Dompu dan Bima, Bang Zul langsung meninjau lokasi bencana. 

Bang Zul juga memberikan sejumlah bantuan yang disalurkan kepada korban bencana. Ia meninjau untuk memastikan kelanjutan hal yang perlu ditangani bersama pihak terkait. 


Kerja cepat dan akurat Bang Zul dapat dirasakan langsung oleh warga. Tanpa menunggu waktu lama, Bang Zul sigap bergerak turun secara cepat dan responsif menyelesaikan persoalan dengan menginstruksikan kepada jajarannya agar bekerja secara cepat membantu masyarakat yang butuh kehadiran pemerintah. 

2. Berpikir Visioner dan Inovatif 

Kerja cepat dan responsif saja ternyata tidak cukup untuk menjawab persoalan dan tantangan dalam menghadapi perkembangan dunia saat ini. Pemikiran  visioner dan inovatif mutlak dibutuhkan dalam merancang bangun sebuah masa depan daerah yang kaya sumber daya ini. Begitu keduanya dihadirkan, maka akan sangat mendukung percepatan pembangunan manusia yang berdaya saing. 

Gubernur NTB hadir dengan perpaduan keduanya, Bang Zul, ternyata memiliki visi besar yang membawa masyarakat NTB untuk berselancar di tengah samudera harapan. Harapan terhadap NTB yang dapat bersaing dengan kawasan-kawasan di dunia semakin dekat. 

Inovasi menurut Bang Zul menjadi kunci pembangunan yang berkelanjutan. Baginya, untuk melakukan inovasi diperlukan teknologi. Artinya, teknologi menjadi variabel utama dalam inovasi pembangunan. 

Secara konseptual, Bang Zul menjelaskan bahwa saat ini Bangsa Indonesia menerapkan sistem ekonomi terbuka. Dalam artian, perekonomian yang melibatkan diri dalam perdagangan internasional (ekspor dan impor) barang dan jasa serta modal dengan negara-negara lain. Karena sistem terbuka tersebut, daerah harus memiliki daya saing dan inovasi yang tinggi untuk mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. 


Untuk itu, diperlukan kata kunci dalam menghasilkan sebuah inovasi. Kata kunci tersebut bagi Bang Zul adalah menciptakan produk dengan kualitas yang lebih baik, harga lebih murah, dan memberikan layanan yang lebih cepat. 


Menurutnya, kalau tidak mampu menguasai manajemen inovasi, terutama inovasi dengan platform IT, maka kita tidak akan mampu bersaing dan berkompetisi. Oleh karena itu, manajemen inovasi itu adalah satu area lintas disiplin yang melibatkan banyak ahli dan memiliki model pembelajaran yang berbeda-beda. Jadi inovasi teknologi menjadi terobosan yang luar biasa. 


Bang Zul mendorong lahirnya inovasi baru untuk meningkatkan daya saing manusia di NTB. Dikatakan Bang Zul, munculnya inovasi demi inovasi merupakan salah satu syarat dari terwujudnya bangsa yang maju. Namun, inovasi merupakan suatu proses dan perjalanan panjang yang tentunya butuh pengorbanan. Inovasi juga suatu proses pembelajaran yang dilakukan secara berkelanjutan.

Menurutnya, ada tiga hal yang dapat mewakili daya saing, yakni lebih murah (cheaper), lebih cepat (faster) dan lebih baik (better). 

Menurut Bang Zul, inovasi selalu diawali dengan ketidakpuasan, kegaduhan, bahkan kegagalan. Dari kesalahan-kesalahan tersebut ada proses pembelajaran di dalamnya atau yang biasa disebut learning by doing. Dikatakannya perjalanan panjang selalu dimulai dengan langkah pertama. Inovasi itu adalah sebuah perjalanan panjang dan oleh karena itu, untuk melakukan inovasi dibutuhkan suatu keberanian ekstra untuk berani melangkahkan kaki yang pertama.


Bang Zul mendorong anak-anak muda agar terus inovatif, progresif dan tentunya produktif. Terutama di zaman sekarang, anak muda diwajibkan mampu mengikuti arus perkembangan zaman. Kalau anak muda tidak inovatif, kreatif dan produktif nanti digilas oleh zaman. Menurutnya perguruan tinggi agar dapat menjadi inovator, inisiator, fasilitator, mediator, komunikator, motivator dan juga promotor. Perguruan tinggi juga diharapkan dapat menjadi kiblat dari masyarakat dalam berinovasi.




3. Terbuka Menerima Aspirasi Masyarakat Melalui Medsos


Pemprov. NTB di bawah kepemimpinan Bang Zul, sangat terbuka dan transparan. Selain menggunakan sistem digital sebagai sistem resmi pemerintahan, Bang Zul juga mengoptimalkan fungsi media sosial seperti Facebook untuk menjaring aspirasi dan keluh kesah masyarakat secara langsung. Media sosial tersebut langsung dioperasikan oleh Bang Zul tanpa menggunakan tangan orang lain. 

Dengan begitu, Bang Zul dapat menjawab setiap pertanyaan dan masukan masyarakat secara langsung. Selain itu setiap aspirasi-aspirasi yang sebelumnya tersumbat karena sistem kerja birokrasi, maka setelah Bang Zul memimpin itu semua dipangkas dan disederhanakan lewat sistem digital, salah satunya melalui media sosial 
pribadinya. 


Aspirasi-aspirasi tersebut kini langsung ditanggapi oleh Gubernur tanpa melewati tangan ketiga. Bang Zul cukup sigap menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul dan dengan segera mengecek masukan tersebut ke lapangan, meski tempat tersebut berada di puncak bukit misalnya. 

Bang Zul menjelaskan bahwa era media sosial (medsos) menjadi tantangan sekaligus harapan. Di era medsos seperti sat ini, masyarakat menjadi media bagi dirinya sendiri. Kritik, ketidakpuasan maupun pujian atas pemimpin daerah dapat diekspresikan langsung oleh masyarakat melalui medsos dan dapat diketahui oleh seluruh dunia. 


Informasi yang diperoleh Bang Zul lewat akun media sosialnya akan langsung ditanggapi dan dengan segera menginstruksikan phak terkait di pemerintahan untuk bertindak cepat. Hal tersebut bisa dilihat misalnya dari beberapa kasus, antara lain laporan tentang warga yang sakit berat namun tidak memiliki biaya untuk pengobatannya. 


Langkah Bang Zul membuka akses digital tersebut sejalan dengan perkembangan dunia saat ini. Dibandingkan daerah lain, NTB lebih maju tiga langkah. Selain menggunakan akun media sosialnya, Bang Zul juga membuat suatu sistem informasi digital yang memungkinkan setiap orang untuk meyampaikan aspirasinya. Jauh sebelum Perpres No. 89 tentang Satu Data Indonesia (SDI) itu terbit, pemerintahan NTB dalam Perda tentang RPJMD NTB 2019-2023 telah menetapkan “Satu Data NTB” sebagai salah satu program Unggulan daerah. 




4. Luwes dan Berjejaring Luas 

Pendopo Gubernur NTB saat ini menjadi sangat terbuka. Semua orang bisa masuk dan berdiskusi dengan Gubernur. Hal itu menunjukkan bahwa Bang Zul adalah pemimpin yang open minded. Obrolan dengan Bang Zul mengalir lepas. Gubernur NTB satu ini memang sejak muda telah ditempa dengan gelombang persoalan sebagai anak rantau ke Jakarta hingga Amerika. Karena persoalan yang dihadapi, ia akhirnya mampu beradaptasi dengan orang-orang yang datang dari berbagai latar belakang. Itu juga yang membentuk cara berpikirnya menjadi sangat terbuka dan tanpa sekat. 

Karena pola berpikir seperti itulah, Bang Zul dikenal luwes atau dinamis dalam menghadapi tantangan zaman. Karakter yang luwes itu juga membawanya ke dalam jejaring yang luas baik di tingkat nasional maupun internasional. Dapat kita lihat bagaimana Bang Zul menjalin komunikasi dengan pemimpin
pemimpin dunia dan memikat tokoh-tokoh yang dapat membantu daerah NTB menjadi gemilang: 

Langkah jitu Bang Zul misalnya dalam bidang transportasi udara berhasil menggandeng pihak penerbangan. Seperti kerjasama antara Air Asia dengan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia di Bandara Internasional Lombok. Kerja sama tersebut dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan dari Australia. 


Lewat kerjasama semacam itu, AirAsia bisa turut terkontribusi terhadap pertumbuhan pariwisata dan erekonomian di Lombok melalui konektivitas penerbangan maupun pembukaan lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat. Itulah dampak baik dari jejaring Gubernur NTB yang dapat bekerja secara luwes dengan masuk ke setiap bidang untuk memajukan daerahnya. 


Selain itu, dengan Pemerintah Australia, Gubernur Zul mendorong pelaksanaan program pertukaran pelajar antara negara. Ia berharap, pelajar di NTB bisa mempunyai akses belajar di luar negeri sehingga bisa menambah wawasan dan memahami perkembangan luar negeri. 

Menurutnya, Australia merupakan salah satu negara maju sehingga banyak hal yang bisa dipelajari dan dikembangkan melalui program-program struktural dan kultural. Seperti pertukaran pelajar, delegasi budaya. 

Luasnya jejaring Bang Zul, menyebabkan NTB kini dililirik oleh dunia. Terbukti telah sukses menggelar event internasional MottoGP di Mandalika dan World Superbike (WSBK).

5. Dekat dengan Warga 

Bing Zul dikenal sebagai sosok yang ramah dan murah senyum. Setiap kali berkunjung ke desa-desa, ia akan menyempatkan diri berkomunikasi dan menyapa masyarakat. Tak lupa Bang Zul akan melempar senyuman kebahagiaan bisa bertemu dengan warga sembari mendengar aspirasi mereka. 

Gubernur NTB yang satu ini seperti tak mampu dipisahkan dengan warga. Ia 
kerap mengunjungi rumah warga bahkan rela menginap dengan warga untuk menyamakan “frekuensi”. 

Hanya di masa kepemimpinan Bang Zul, “feodalisme” dapat mulai dikikis pelan-pelan. Bang Zul selalu menekankan bahwa paradigma kepemimpinan adalah melayani, memfasilitasi dan menjawab kebutuhan serta persoalan masyarakat secara konkret.

Menurut Bang Zul, yang menarik dari kunjungan ke daerah-daerah terpencil bersama jajaran di Pemprov. NTB adalah melihat dan merasakan langsung permasalahan masyarakat di lapangan. Seperti tak pernah kenal lelah, kebiasaan menyapa dan bertemu dengan masyarakat di pelosok desa terus dilakukan dari awal kepemimpinannya hingga saat ini baik lewat safari Subuh maupun dalam program-program lainnya. 

Di lapangan, Bang Zul dapat mendengarkan berbagai keluhan dan aspirasi masyarakat saat berdialog secara langsung dari desa ke desa. Hal tersebut merupakan salah satu upaya Gubernur untuk lebih dekat dengan masyarakat 
Sudah menjadi tradisi, usai berdialog dengan masyarakat, Bang Zul beserta rombongan memilih untuk menginap di rumah warga desa setempat.


Di hadapan masyarakat, Bang Zul menyampaikan bahwa permintaan masyarakat sangat sederhana, cukup minta dikunjungi oleh pemimpinnya, bukan hanya saat Pilkada, namun kapan saja, apapun acaranya, keberadaan seorang pemimpin harus tetap ada. 


Seorang pemimpin, lanjut Bang Zul, bukanlah seorang raja, pemimpin itu dipilih oleh masyarakat untuk melayani masyarakat, bukan dilayani masyarakat. Di samping seorang pemimpin mesti mampu meluangkan waktu lebih banyak untuk masyarakatnya. 

Sebagai bentuk kedekatan dengan warga, sejak satu bulan kepemimpinannya, Bang Zul berinisiatif menggelar acara tatap muka dan berdialog langsung dua arah dengan masyarakat. Acara tatap muka bertajuk “Jumpa Bang Zul-Umi Rohmi” merupakan rutinitas yang selalu ramai dikunjungi warga. Acara dialog tersebut dilaksanakan pada setiap hari Jumat jam 07.00 - 09.00 WITA dan sudah dimulai sejak Jumat 12 Oktober 2018 di halaman Kantor Gubernur. 


Bang Zul mengatakan, dengan bertemu warga, banyak hal yang dapat dibahas dan didiskusikan bersama. Sehingga, program pembangunan ini betul betul terarah dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. 

 Ia menekankan bahwa kebiasaan menyapa masyarakat di pelosok-pelosok desa bukan karena popularitas atau semata-mata pencitraan yang hanya menyisakan rasa capek dan tidak mendapatkan pahala sedikit pun. 


6. Tampil Sederhana dan Berwibawa  

Bang Zul sejak dahulu dikenal memiliki sikap sederhana, bersahaja, santai akan tetapi intelektualnya bisa dibilang gemilang dan berwibawa. Karir politik dan karir pendidikannya menjadi quantum dalam hidupnya. Bagaimana tidak, tiga periode atau lima belas tahun menjadi anggota DPR RI Dapil Banten. Wibawa, kecerdasan dan intelektualnya menjadi daya tarik dan magnet yang membuat orang memilihnya pada pesta demokrasi Pemilukada NTB tahun 2018. 

Gubernur NTB satu ini memang fokus memikirkan mutu pikiran sebagai substansi pembangunan manusia. Itu sebabnya ia meninggalkan cara-cara yang terlalu bersolek dengan dirinya. Tampilannya yang sederhana, dari jaket, celana hingga sepatu yang dikenakan tidak melulu harus mewah sebagaimana tipikal penampilan pemimpin lain pada umumnya. 

Sebagai Gubernur NTB, Bang Zul memang menunjukkan dirinya di luar dari keumuman itu. Dengan begitu ia lebih terbuka mendekatkan diri dengan masyarakat dan memangkas sekat antara pemimpin dan rakyatnya. Bang Zul menunjukkannya dengan berkeliling untuk mendatangi masyarakat tak mesti harus diperlakukan secara mewah. Bahkan ia kerapkali menginap langsung di rumah salah seorang warga masyarakat saat melaksanakan safari subuh misalnya. 

Tak asing lagi, Bang Zul kerap mengenakan sarung lalu tidur atau duduk di rumah warga tak mampu. Di balik kesederhanaannya itu, ia tak kehilangan kewibawaan. Bang Zul tetap tampak flamboyan dan bersahaja meski berpenampilan apa adanya. Bang Zul bisa bertemu dengan siapa saja, dari kalangan Amaq-amaw di kampung hingga pejabat tinggi dunia sekalipun. 

Kebiasaan tampil sederhana mendapat banyak apresiasi. Menurut warga, tradisi yang dilakukan gubernur NTB ini 
merupakan momen langka dan harus dihadiri. Ketika berkunjung ke tengah masyarakat ia bahkan turun dengan tampilan selengean, tak jarang beberapa kesempatan tidak pakai sepatu dengan pakaian biasa saja. Tak mesti necis sebagaimana pejabat pada umumnya. 



Sejak kampanye pemilihan Gubernur beberapa tahun lalu, Bang Zul hampir merata mengunjungi desa dan dusun dengan tampilan sederhana seperti memakai jaket dan kaos bercelana jeans yang hingga kini masih ia pertahankan. Lewat kesederhanaannya, Bang Zul seperti memberi sinyal bahwa dari kalangan mana pun, baik masyarakat akar rumput maupun menengah ke atas dapat berdialog secara terbuka dengan pemimpinnya.


Di balik kesederhanaannya, orang-orang segan dengan pribadinya yang dapat bergaul dengan semua kalangan: Sosoknya adalah pribadi yang kompleks dan berwibawa. Hal tersebut membuktikan bahwa kewibawaannya tak hilang hanya karena ia membangun tampilan diri yang sederhana dan apa adanya. Sebaliknya, lewat kesederhanaannya itu, ia membangun karakter yang berwibawa dan disegani tokoh - tokoh yang lain. 

7. Merangkul Semua Kalangan 

NTB merupakan salah satu daerah yang memiliki keragaman suku dan agama. Selain itu juga terdiri dari berbagai macam kelompok, organisasi dan kepentingan. Begitu Bang Zul menahkodai NTB, setiap kelompok itu nyaris memiliki hubungan akrab dengan Gubernur. Tak ada kelompok maupun organisasi kemasyarakatan yang merasa dipinggirkan. Semua Ormas maupun kelompok agama memiliki akses yang sama terhadap Pemprov. NTB. 

Hal itu misalnya dapat dilihat dari kunjungan dan silaturahim Gubernur NTB ke kelompok agama Hindu, Kristen, maupun ke organisasi Islam seperti NU, NW, Muhammadiyah dan ormas lainnya. Selain itu, bahkan ia merangkul lawan politiknya dalam pemilihan Gubernur yakni Suhaili FT, Ahayar Abduh dan Ali BD. Nyaris Bang Zul bersahabat dengan semua kalangan. Tak ada musuh baginya. 

Rangkulan Gubernur semacam itu dibutuhkan untuk semakin memperkuat persatuan dan menciptakan stabilitas daerah yang kondusif. Kedewasaan dalam berdemokrasi disebut Bang Zul sangat penting. Oleh sebab itu, rasa kekeluargaan dan persaudaraan antar sesama menurutnya harus tetap dijunjung tinggi. 



Bang Zul mengajak seluruh masyarakat untuk bersama dan bersinergi membangun dan menjaga nama baik daerah. Karena itu, butuh keterlibatan berbagai elemen masyarakat untuk mendukung terwujudnya NTB Gemilang lebih cepat. 


Bang Zul menggandeng seluruh organ di NTB untuk menjalankan program-program NTB Gemilang. 

8. Negosiator Bertangan Dingin 

Salah satu kemampuan Bang Zul yang sulit dimiliki pemimpin lain adalah kelihaian melakukan negosiasi dengan berbagai pihak. Baik dengan instansi pemerintahan maupun dari pihak swasta. Baik di level nasional maupun Internasional. Ia sudah terlatih berkomunikasi dan bernegosiasi dengan bersahaja, dingin namun ucapannya mendalam. Itu sebabnya setiap program yang ia tawarkan kepada berbagai pihak dapat disambut dengan isapan jempol. 

Keistimewaan semacam itu benar-benar digunakan Bang Zul untuk mendukung program-program gemilang NTB di mata nasional maupun internasional. Setiap persoalan yang dihadapi oleh pemerintah dapat ditangani secara dingin lewat negosiasi-negosiasi yang dapat disepakati oleh semua pihak. Tangan dingin Bang zul yang dapat menyelesaikan persoalan daerah lewat negoisisasi itulah yang menyebabkan selama ia memimpin NTB, nyaris tanpa konflik sosial agama. 

Salah satu keberhasilan negosiasi Bang Zul dalam dunia pendidikan adalah menjalin kerjasama dengan lembaga pendidikan di luar negeri untuk memberi beasiswa kepada pemuda NTB. 
(*).