Peringati Satu Abad NU, PCNU Dompu Gelar Istighosah di Ponpes Al Mubarok Pajo

Kategori Berita

.

Peringati Satu Abad NU, PCNU Dompu Gelar Istighosah di Ponpes Al Mubarok Pajo

Koran lensa pos
Rabu, 08 Februari 2023

 

Peringatan Satu Abad NU di Ponpes Al Mubarok Pajo


Dompu, koranlensapos.com - Organisasi Kemasyarakatan (Ormas)  di Indonesia, Nahdatul Ulama (NU), Selasa (7/2/2023) genap berusia satu abad (seratus tahun). 

Peringatan satu abad salah satu Ormas Islam terbesar di Indonesia itu dipusatkan di Gelora Delta Sidoarjo Jawa Timur. Namun di daerah-daerah juga mengadakan kegiatan peringatan. Tidak terkecuali di Kabupaten Dompu Nusa Tenggara Barat.

Peringatan Satu Abad NU di Kabupaten Dompu dilaksanakan di halaman Pondok Pesantren Al Mubarok Desa Lepadi Kecamatan Pajo dalam rangkaian kegiatan Istighosah.


Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati Dompu H. Syahrul Parsan, ST., MT, Pengurus PCNU Kabupaten Dompu di antaranya Ketua Tanfiziyah NU Kabupaten Dompu Drs. H. Muhibbuddin, M. Si, Wakil Ketua Drs. H. Moh. Nasuhi. M. Si, Sekretaris Ir. H. Fakhurrazi Israil, Bendahara Muhammad Syahroni, SP., MM, A'wan Ir. Wahidin, M. Si, Katib H. Lalu Syarifuddin, S. Ag, SQ, Wakil Katib Dzikrul Muttaqin, S. Ag, dan Wakil Sekretaris Rahmat Ismail, S. Pd. 

Hadir pula Pengurus Muslimat seperti H. Iris Juita K, S. KM., M. Kes, Hj. Daryati Kustilawati, SE., MM, Rukyatil Hilaliyah, S. ST, Fatayat NU, Pengurus PSHT Cabang Dompu, Pengasuh Ponpes Al Mubarok Ustadz Abdul Muis, S. Pd beserta jajaran ustadz-ustadzah, serta para santri di Ponpes Tahfidz tersebut.

Kegiatan bertema "Merawat Jagat, Membangun Peradaban" itu diawali dengan lantunan ayat suci Al-Qur'an yang dibacakan oleh tiga santri Ponpes Al Mubarok Pajo. Ketiganya adalah M. Sulaiman, M. Jamal dan M. Junaid. Selanjutnya menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Yalal Wathon.


Ketua Tanfiziyah NU Kabupaten Dompu, KH. Muhibbuddin dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur kepada Allah SWT karena bisa menjumpai satu abad usia Nahdatul Ulama pada 16 Rajab 1444 H. NU didirikan pada tanggal 16 Rajab 1344 H.

"Kita beruntung bisa bertemu 100 tahun Nahdatul Ulama dan belum tentu kita bisa menjumpainya pada peringatan dua abad," ujarnya.

Muhibbuddin melanjutkan bahwa NU dalam perjalanannya yang panjang selalu konsisten dalam menjalankan aqidah ahlussunnah wal jamaah, kecintaan kepada negara serta menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sehingga dirawat hingga hari ini dan masa yang akan datang.


Terkait hal itu, birokrat senior yang pernah menduduki berbagai jabatan penting di lingkup Pemda Dompu itu mengutip ayat 61 Surah Hud yang terjemahannya
"...Dia (Allah) telah menciptakan diri kalian dari bumi (tanah) dan menjadikan kalian sebagai pemakmurnya...".



"Ayat ini berisi tanggung jawab keagamaan untuk merawat jagat sebagaimana tema Peringatan Satu Abad Nahdatul Ulama, termasuk di dalamnya tanggung jawab wathaniyah kita merawat kebangsaan dan kenegaraan yang juga merupakan kewajiban agar senantiasa bisa damai dan rukun di tengah-tengah kehidupan berbangsa," jelasnya.


Dikatakannya tanggung jawab NU melampaui itu. Sebagaimana lambang Nahdatul Ulama yang melintas dunia. Karena itu tidaklah boleh hal-hal yang kecil merusak rencana-rencana besar untuk membangun peradaban dan menjaga jagat ini.


"Mari kita memohon kepada Allah SWT agar bisa selalu menjaga kita dalam merawat jagat dan membangun peradaban. Semoga Allah Tuhan yang Maha Esa melimpahkan rahmat kepada kita semua sehingga tetap diberikan petunjuk dan rahmat untuk kita serta selalu berikhtiar untuk melanjutkan perjuangan untuk ahlussunnah waljamaah aqidah kita," ucapnya.


Putra ulama kharismatik alm. KH. Ibrahim HM. Saleh (Aba Boa) dan menantu mantan Bupati Dompu alm. KH. Abdurrahman Mahmud itu kemudian menjelaskan alasan acara istighosah Peringatan Satu Abad NU digelar di Ponpes Tahfidz Qur'an Al Mubarok Pajo. 
Ketua Tanfiziyah NU Kabupaten Dompu, KH. Muhibbuddin 


"Kalau kita menengok kembali sejarah, NU tidak lepas dari pondok pesantren. NU lahir, berkembang dan aktivitasnya di pondok pesantren. Tidak ada santri tanpa ada pondok. Tidak ada ustadz, kiyai, alim ulama bahkan lebih atasnya wali-wali Allah tanpa dididik dan digembleng melalui pondok pesantren," ulasnya.

Mengutip penyataan salah satu Pengurus Besar Nahdatul Ulama bahwa pondok pesantren adalah miniatur Nahdatul Ulama.

"Di sinilah (pondok pesantren) tempat pendidikan, pengembangan dan akselerasi pengembangan aqidah Nahdatul Ulama dalam melaksanakan ahlussunnah waljamaah," urainya.

Selanjutnya Muhibbuddin berterima kasih kepada Pemda Dompu serta komponen lainnya sehingga keberadaan NU di Kabupaten Dompu semakin berkembang mulai dari Doro Mbolo di Desa Nangamiro Kecamatan Pekat, di Desa Kiwu Kecamatan Kilo, di Nangadoro Kecamatan Hu'u, Mangge Na'e Kecamatan Dompu dan di wilayah perkotaan.


"Kami di jajaran NU siap berkolaborasi dengan Pemerintah daerah dalam membangun keagamaan di Kabupaten Dompu dalam mewujudkan Dompu Mashur," ucapnya.

Akhir sambutannya, Muhibbuddin menyampaikan rasa dukacita yang amat dalam atas terjadinya gempa bumi di negara Turki pada hari Senin, 4 Februari 2023 pukul 04.17 waktu setempat.

"Pada kegiatan istighosah ini kita juga mendoakan keselamatan bagi masyarakat Turki yang mengalami musibah gempa bumi," ujarnya.

Wakil Bupati Dompu, H. Syahrul Parsan, ST., MT menyampaikan rasa bersyukur serta berbahagia, karena dapat bersilaturahim dengan seluruh jam'iyyah Nahdlatul Ulama Kabupaten Dompu, serta undangan dan hadirin yang mengikuti Tasyakuran Harlah Nahdlatul Ulama Ke-1 Abad.


"Pada kesempatan yang membahagiakan ini, atas nama pribadi, masyarakat, dan pemerintah, saya mengucapkan Selamat Memperingati Harlah Nahdlatul Ulama Ke-1 Abad. semoga dengan bertambahnya usia yang telah menginjak satu abad ini, Nahdlatul Ulama menjadi organisasi yang lebih matang dan bijaksana dalam menyikapi berbagai dinamika keorganisasian, baik yang berasal dari publik internal maupun eksternal," harapnya.

Wabup H. Syahrul Parsan

Dikatakannya, sebagai organisasi besar, Nahdlatul Ulama memiliki cara tersendiri untuk mempertahankan prinsip, sehingga generasi demi generasi dapat turut serta mengamalkan ajaran Islam ahlussunnah wal jama’ah. 

"Mudah-mudahan ke depan Nahdlatul Ulama dapat senantiasa meningkatkan eksistensi dan perannya, sehingga keberadaannya akan semakin dirasakan manfaatnya, dengan senantiasa memegang teguh prinsip khoirun naas anfa’uhum linnas (sebaik-baiknya manusia adalah yang lebih memberikan manfaat terbaiknya kepada sesama manusia)," tuturnya.


Dikemukakan Wabup, panjangnya peran Nahdlatul Ulama dalam perjalanan bangsa ini tidak dapat dipungkiri. Sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di indonesia yang telah memiliki platform kuat, Nahdatul Ulama telah menunjukkan dedikasi yang tinggi dalam upaya memajukan bangsa. Kiprahnya di berbagai bidang menjadi bukti wujud komitmen Nahdatul Ulama dalam peranannya yang signifikan terhadap bangsa Indonesia. 


Wabup selanjutnya menyampaikan harapan Nahdlatul Ulama, dapat menjadi mitra bagi pemerintah dalam ikut membangun daerah sesuai tupoksi masing-masing. Juga diharapkan mampu berperan dalam menterjemahkan visi misi Kabupaten Dompu yang tertuang dalam RPJMD yakni Program JARAPASAKA (Jagung-Porang-Padi- Sapi dan Ikan), untuk mewujudkan Kabupaten Dompu MASHUR (Mandiri-Sejahtera-Unggul dan Religius).

"Sehingga dengan keterlibatan elemen daerah yang bersinergi dengan pemerintah daerah, apa yang menjadi mimpi atau harapan bersama tersebut bisa dituntaskan dengan baik," jelasnya.

Merujuk pada tema "Merawat Jagat, Membangun Peradaban", Wabup juga menitipkan pesan kepada seluruh masyarakat Dompu untuk bersama menengok kembali kerusakan hutan yang terjadi dan berupaya untuk mengembalikan hutan-hutan yang telah gundul itu.

"Saluran-saluran air telah tertutup oleh sedimentasi akibat parahnya kerusakan hutan kita," ucapnya.

Wabup juga merasa prihatin dengan degradasi moralitas generasi muda yang tiada lagi memiliki rasa hormat dan menghargai kepada yang lebih tua sebagaimana pada masa-masa yang lalu.

"Bersyukurlah para orang tua yang anak-anaknya dididik di pondok-pondok pesantren sehingga memiliki akhlaq yang baik dan ilmu agama yang mumpuni," ujarnya.

Di penghujung sambutannya, Wabup kembali mengingatkan bahwa Pemerintah Kabupaten Dompu telah menerbitkan Surat Edaran nomor : 300/09/dpppa/se/2023 tentang “Pemberlakuan Jam Malam Bagi Anak Di Kabupaten Dompu”.

"Pemberlakuan jam malam diberlakukan untuk menjaga anak-anak dan remaja kita, agar tidak berkeliaran di malam hari kecuali pada kondisi tertentu. Menjaga mereka dari tindakan kriminal yang akan membahayakan mereka sendiri dan orang lain, menyelamatkan mereka dari degradasi moral dan akhlak demi masa depan yang lebih baik," tandasnya.

Usai sambutan Wabup dilanjutkan dengan acara istighosah yang dihantarkan oleh para santri Ponpes Al Mubarok Pajo diikuti oleh para hadirin.

Kegiatan Istighosah Peringatan Satu Abad NU di Ponpes Al Mubarok Pajo tersebut berlangsung dengan sukses dan lancar. (emo).