Pelatihan Manajemen Kewirausahaan bagi Kelompok Usaha Perempuan oleh DP3A Kabupaten Dompu, Rabu (24/8/2022)
Dompu, koranlensapos.com - Dalam rangka memberdayakan kaum perempuan agar dapat meningkatkan taraf perekonomian, maka Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Dompu menyelenggarakan Pelatihan Manajemen Kewirausahaan.
Pelatihan yang dihelat di Gedung Dharma Wanita, Rabu (24/8/2022) itu menyasar kelompok usaha perempuan.
Kabid Perempuan dan Gender, Hj. Nurjayanti, M. Ph mengemukakan berbicara manajemen kewirausahaan mencakup banyak aspek. Misalnya jenis usaha yang akan digeluti, cara mendapatkan modal usaha, pemilihan lokasi yang tepat untuk menjalankan usaha tersebut serta kapan waktunya memulai usaha itu.
Terkait dengan modal berwirausaha, pejabat yang biasa disapa Umi Yaya tersebut menerangkan dalam berwirausaha mandiri pada umumnya kaum wanita mendapatkan modal dari menabung sedikit demi sedikit. Konsistensi menjalani dunia usaha, secara perlahan nilai modal akan semakin meningkat. Seiring dengan berjalannya waktu, maka perekonomian keluarga juga akan semakin membaik.
Selaras dengan hal tersebut, panitia pelaksana Pelatihan Manajemen Kewirausahaan bagi Kelompok Usaha Wanita itu, Syamsuddin, SE menegaskan dalam menjalani kewirausaaan supaya sebisa mungkin tidak menggunakan modal pinjaman dari rentenir karena akan meyulitkan diri sendiri dalam pembayaran angsurannya. Menurutnya ebih baik dengan modal pas-pasan dari modal menabung daripada menggunakan modal pinjaman berbunga.
Dijelaskan Syamsuddin, dalam menjalankan usaha kuliner, hendaknya memperhatikan kandungan gizi, higienis dan mutu kemasan.
Pada kesempatan tersebut juga menampilkan testimoni sepak terjang kaum perempuan di dalam menggeluti dunia kewirausahaan. Testimoni disampaikan oleh Nur Syamsiah, yang berwirausaha di bidang kuliner secara online.
Srikandi multi talenta ini mulai berwirausaha mandiri sejak tahun 2019 yaitu setelah program kerja samanya dengan luar negeri berakhir. Ia berpikir harus terus memiliki usaha yang menghasilkan demi menyambung kehidupan.
Nur Syamsiah sedang memberikan testimoni mengenai pengalamannya berjualan makanan secara onlineSingkat cerita, bagian depan dari rumah kediamannya dijadikan gerai pakaian. Di saat bersamaan, wanita energik yang juga wartawati senior itu menyewakan kamera plus mulai merintis jualan makanan secara online.
Pengalaman manis di hari pertama berjualan kuliner secara online itu membuatnya semakin bersemangat meniti usaha mandiri tersebut hingga kini. Bermodalkan hanya sekitar Rp. 200 ribu Nur Syamsiah namun terjual sampai Rp. 500 ribu.
"Saya pikir hanya dapat 300-an ribu, saya kaget luar biasa ternyata di hari pettama itu saya dapat sampai 500 ribu," kata Nur Syamsiah dengan mata berbinar-binar mengisahkan awal mula berjualan makanan secara online.
Diakuinya dalam menggeluti usaha tersebut tidaklah mengalami mulus terus. Tetapi banyak pula suka dan duka yang harus dilalui.
"Jatuh bangun dalam berwirausaha itu biasa dan saya juga mengalami itu," ujarnya.
Apalagi di tahun kedua wabah Covid -19 melanda. Semua orang mengalami dampak dari pandemi itu, tak terkecuali dirinya. Namun ia tetap berusaha menjalani usaha secara konsisten dan telaten. Karena terbentur modal yang kian menipis akibat efek domino dari corona itu, maka usaha berjualan pakaian terpaksa ditutup. Sedangkan usaha berjualan makanan secara online dilanjutkan terus. Pemikirannya sederhana namun logis. Saat pandemi masyarakat dilanda kesulitan ekonomi, sehingga hanya fokus untuk memenuhi kebutuhan pangan dan tidak terlalu berkeinginan membeli pakaian. Saat itu masyarakat tidak berani keluar rumah. Pemerintah dan aparat menginstruksikan untuk stay at home. Hal itu menjadi peluang besar baginya untuk menjalani usaha kuliner secara online itu. Dari usaha itu, omzet per hari bisa mencapai Rp. 1 juta.
Lebih lanjut ia menjelaskan konsistensi menjalani dunia kewirausahaan tidak harus fokus pada satu jenis usaha saja tetapi bisa juga berpindah pada usaha dengan memperhatikan kebutuhan dan minat masyarakat.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Dompu, Hj. Daryati Kustilawati, MM menyampaikan untuk menunjang ekonomi keluarga, perempuan juga harus mengambil bagian dalam berwirausaha yang mudah dan terjangkau.
"Harapan kami dengan adanya pelatihan ini ibu-ibu tetap bersemangat menjalani dunia kewirausahaan dan tetap konsisten," harapnya.
Tidak jarang juga dijumpainya para dermawan menggandeng para penjual nasi bungkus untuk dibagi-bagikan ke masjid maupun ke pemukiman warga yang membutuhkan. Itu juga merupakan rezeki dari Allah bagi para pelaku usaha. Hal ini juga akan berdampak positif bagi peningkatan ekonomi para pelaku usaha tersebut. Karena itu, Umi Yat (sapaannya) berharap kepada para perempuan pelaku usaha tetap bersemangat dan pantang menyerah.
Kegiatan pelatihan manajemen kewirausahaan itu berlangsung dengan lancar. (emo).