Pemanfaatan Media Internet untuk Penyuluhan Pertanian

Kategori Berita

.

Pemanfaatan Media Internet untuk Penyuluhan Pertanian

Koran lensa pos
Kamis, 17 Oktober 2019
Ir. Kaharudin, Penyuluh Pertanian BPTP NTB
Dalam era globalisasi yang semakin menguat, penguasaan terhadap Teknologi Komunikasi dan Informasi merupakan keharusan yang tak lagi bisa ditawar.

Teknologi diyakini sebagai alat pengubah. Sejarah membuktikan evolusi teknologi selalu terjadi sebagai tujuan atas hasil upaya keras para jenius yang pada gilirannya temuan teknologi tersebut diaplikasikan untuk memperoleh kemudahan dalam aktivitas kehidupan dan selanjutnya memperoleh manfaat dari padanya. Teknologi juga memegang peranan penting dalam pengembangan pertanian.

Teknologi dimafaatkan dalam tiga cabang utama pertanian yaitu penanaman, peternakan, dan perikanan. Salah satu contoh Teknologi Informasi Komunikasi yaitu internet. Internet menyajikan dunia secara tanpa batas. Lewat sarana inilah diharapkan dapat digunakan untuk mencari segala informasi yang dibutuhkan dan dapat pula digunakan oleh masyarakat desa untuk meningkatkan kesejahteraan perekonomian melalui korespondensi dengan orang lain atau perusahaan di berbagai penjuru dunia baik Informasi terkini maupun informasi terlama bisa didapat dan dikirimkan dengan cepat.

Selama ini masalah yang dihadapi oleh masyarakat desa disebabkan kurangnya informasi yang baru dan tepat. Informasi dari internet berfungsi sebagai langkah awal untuk menyelesaikan masalah yang kemudian ditindaklanjuti dengan kegiatan yang lain (Anonim 2, 2014).

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) berperan dalam mendukung tersedianya informasi pertanian yang relevan dan tepat waktu. Informasi hasil-hasil penelitian dan inovasi teknologi di bidang pertanian membantu upaya peningkatan produksi komoditas pertanian, sehingga tercapai pembangunan pertanian yang diharapkan. Informasi dan pengetahuan tentang pertanian akan menjadi pemicu dalam menciptakan peluang untuk pembangunan pertanian dan ekonomi sehingga terjadi pengurangan kemiskinan. TIK dalam sektor pertanian yang tepat waktu dan relevan memberikan informasi yang tepat guna ke pada petani untuk pengambilan keputusan dalam berusaha tani, sehingga efektif meningkatkan produktivitas, produksi dan keuntungan (Pinardi, 2011).

Yang tidak kalah penting, media internet juga bisa menjadi media pembelajaran yang efektif untuk para petani. Kandungan informasi tentang pertanian yang sangat luas dan menarik bisa menjadi media untuk meningkatkan kualitas sumberdaya menusia pertanian. Apalagi sekarang hampir semua lembaga dan instansi pertanian telah memiliki website,  yang memuat berbagai hasil penelitian dan terapan teknologi pertanian sehingga petani bisa memetik ilmu dan pengalaman dari website itu (Anonim, 2014).

Pengembangan teknologi sangat berpengaruh sekali untuk menghasilkan efek-efek yang sinergis dalam menumbuhkan pertanian. Misalnya untuk membantu para petani indonesia yang mengolah lahannya dengan cara-cara tradisional dan belum menggunakan teknologi yang tinggi, para peneliti ini harus mencari cara apa dan teknologi informasi komunikasi apa yang cocok diterapkan dalam pertanian di masyarakat indonesia ini, sehingga nantinya akan meningkatkan produktivitas dan daya saing mereka.  Intinya para peneliti maupun yang bergelut dalam bidang pertanian dapat menciptakan suatu teknlogi informasi dan komunikasi untuk bidang.


Dengan demikian, untuk mengelola usaha taninya dengan baik, petani memerlukan berbagai sumber informasi, antara lain : kebijakan pemerintah; hasil penelitian dari berbagai disiplin ilmu; pengalaman petani lain; dan informasi terkini mengenai prospek pasar yang berkaitan dengan sarana produksi dan produk pertanian.

Sistem pengetahuan dan informasi pertanian tersebut dapat berperan dalam membantu petani dengan melibatkannya secara langsung terhadap sejumlah besar kesempatan, sehingga mampu memilih kesempatan yang sesuai dengan situasi dan kondisi faktual di lapangan. Perkembangan jejaring pertukaran informasi di antara pelaku yang terkait merupakan aspek penting untuk mewujudkan sistem pengetahuan dan informasi pertanian. Dengan dukungan teknologi informasi dan komunikasi serta peran aktif berbagai institusi pemerintahan maupun nonpemerintahan (swasta dan LSM) dan masyarakat jaringan informasi bidang pertanian di tingkat petani diharapkan dapat diwujudkan (Fardi, 2014).

Mulyadari cit. Rahayu (2013) menjelaskan bahwa melalui kegiatan aplikasi teknologi informasi dan komunikasi  maka ada diperoleh manfaat dalam mendukung pembangunan pertanian berkelanjutan di antaranya adalah:
1.Mendorong terbentuknya jaringan informasi pertanian di tingkat lokal dan nasional.
2.Membuka akses petani terhadap informasi pertanian untuk: 1) Meningkatkan peluang potensi peningkatan pendapatan dan cara pencapaiannya; 2) Meningkatkan kemampuan petani dalam meningkatkan posisi tawarnya, serta 3) Meningkatkan kemampuan petani dalam melakukan diversifikasi usahatani dan merelasikan komoditas yang diusahakannya dengan input yang tersedia, jumlah produksi yang diperlukan dan kemampuan pasar menyerap output.
3.Mendorong terlaksananya kegiatan pengembangan, pengelolaan dan pemanfaatan informasi pertanian secara langsung maupun tidak langsung untuk mendukung pengembangan pertanian lahan marjinal.
4.Memfasilitasi dokumentasi informasi pertanian di tingkat lokal (indigeneous knowledge) yang dapat diakses secara lebih luas untuk mendukung pengembangan pertanian lahan marjinal.
5.Petani perlu memanfaatkan dengan optimal teknologi-teknologi alternatif tersebut sehingga mereka tidak ketinggalan informasi dan dapat mengembangkan pertaniannya. Informasi yang didapatkan dapat menjadi acuan pengembangan dalam budidaya maupun pengolahan pasca panen. Tentu saja hal yang kita harapkan adalah peningkatan produktivitas dan nilai tambah yang merupakan ciri pertanian modern dapat tercapai.

Keterlibatan dari penyedia informasi tentu sangat penting. Universitas-universitas, lembaga penelitian di bidang pertanian, LSM, dan pemerintah harus secara proaktif menyediakan layanan-layanan informasi melalui internet yang saat ini cukup murah dan terjangkau dai sisi penyedia informasi. Permasalahannya adalah kita harus bersama-sama saling melengkapi untuk memberikan yang terbaik bagi para petani kita, agar kesejahteraan mereka meningkat.

Akan tetapi para petani di indonesia sering sekali untuk mengakses teknologi yang ada yang telah dikembangkan oleh berbagai peneliti. Oleh karena itu disini diperlukan adanya peran penyuluh pertanian yang dapat mensoailisasikan tentang penggunaan teknologi yang dapat membatu dalam pengelolaan usaha tani mereka sehingga nantinya akan menciptakan suatu usaha tani yang lebih produktif dan efisien.

Oleh karena itu diperlukan tenaga penyuluh yang benar-benar kompeten untuk membantu menerpakan dan mengaplikasikan penggunaan teknologi ke para petani. Dengan berkembangnya teknologi  informasi dan multimedia yang begitu cepat maka akan berdampak pada peningkatan terhadap kualitas sumber daya tenaga penyuluh. Penyuluh pertanian dituntut untuk memahami teknologi informasi dan komunikasi selain dari ilmu-ilmu  mengenai pertanian. Oleh sebab itu para penyuluh juga harus mampu mengaplikasikan teknologi informasi sebelum mereka melakukan penyuluhan -penyuluhan. Sehingga pada akhirnya penyuluhan berfungsi untuk menjembatani kesenjangan antara praktek yang harus atau biasa dijalankan oleh petani dengan pengetahuan dan teknologi yang selalu berkembang yang menjadi kebutuhan petani tersebut. Penyuluh pertanian akan membimbing petani dengan pengetahuan dan teknologi yang sedang berkembang untuk diterapkan kepada petani dalam usaha taninya. Sebaliknya jika petani mempunyai masalah yang memerlukan pemecahan para ahli, seperti kegagalan panen akibat serangan hama/ keadaan tanahnya dapat disampaikan kepada para ahli melalui penyuluh (Fardi, 2014).

Penyuluhan Pertanian
Sekarang kita berada pada era informasi dimana semua informasi apapun dapat kita peroleh dengan mudah melalui media-media pendukung informasi seperti internet, televisi, media cetak, dan lain-lain. Dalam hal ini dunia pertanian pun menggunakan teknologi informasi untuk mendukung kegiatan pembangunan pertanian berkelanjutan. Teknologi informasi dan komunikasi memiliki peranan penting dalam mewujudkan pertanian yang modern secara tepat waktu. Pada saat ini penguasaan terhadap teknologi informasi  semakin menguat. Kini teknologi informasi merupakan hal mutlak yang tidak bisa ditawar lagi. teknologi informasi diyakini sebagai alat pengubah untuk memperoleh kemudahan dalam aktivitas kehidupan sehari - hari dan selanjutnya memperoleh manfaat yang sangat banyak dari teknologi informasi.

Teknologi informasi mempunyai peranan yang vital dalam segala bidang, salah satunya pada bidang pertanian.  Maka dengan memanfaatkan teknologi informasi dengan baik maka pertanian di Indonesia akan lebih maju (Kurniawan, 2014). Van den Ban dan Hawkins (1999) menambahkan bahwa dalam mencapai peningkatan produksi, teknologi memang diperlukan dan para petani perlu mengadopsi teknologi itu. Petani harus berubah dari penggunaan teknologi lama ke penggunaan teknologi baru yang lebih maju. Teknologi yang diterapkan dalam mendukung pembangunan pertanian Indonesia merupakan teknologi untuk meningkatkan produktivitas, peningkatan mutu dan diversifikasi produk olahan di sektor hilir, baik itu untuk skala kecil, menengah, maupun besar (Van Den Ban dan Hawkins, 1999).

Sistem pertanian yang tangguh harus didukung oleh sistim layanan penyuluhan pertanian yang baik. Layanan tersebut sangat diperlukan untuk membantu petani mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi dalam menjalankan usahataninya dan memperbaiki tingkat ekonomi keluarga maupun kondisi kehidupannya (Fukuda (2005).

Penyuluhan dapat menjadi sarana kebijaksanaaan yang efektif untuk mendorong pembangunan pertanian dalam situasi petani tidak mampu mencapai tujuannya karena keterbatasan pengetahuan dan wawasan.

Sebagai sarana kebijakan penyuluhan, hanya jika sejalan dengan kepentingan pemerintah atau organisasi yang mendanai jasa penyuluhan guna mencapai tujuan petani tersebut. Lebih dari 500.000 agen penyuluhan pertanian di dunia harus memainkan peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kompetensi petani. Mereka juga diharapkan memainkan peranan baru, seperti memperkenalkan pertanian yang berkelanjutan yang menuntut ketrampilan-ketrampilan baru (Van Den Ban,1999).

Maka dengan demikian bahwa peran  penyuluh pertanian harus dapat mensosialisasikan tentang penggunaan teknologi yang dapat membantu dalam pengelolaan usaha tani mereka sehingga nantinya akan menciptakan suatu usaha tani yang lebih produktif dan efisien. Oleh karena itu, diperlukan tenaga penyuluh yang benar-benar kompeten untuk membantu memaparkan dan mengaplikasikan penggunaan teknologi ke para petani.

Dengan berkembangnya teknologi informasi dan multimedia yang begitu cepat maka akan berdampak pada peningkatan terhadap kualitas sumber daya tenaga penyuluh. Penyuluh pertanian dituntut untuk memahami teknologi informasi dan komunikasi selain dari ilmu-ilmu mengenai pertanian. Sehingga pada akhirnya penyuluhan berfungsi untuk menjembatani kesenjangan antara praktek yang biasa dijalankan oleh petani dengan pengetahuan dan teknologi yang selalu berkembang yang menjadi kebutuhan petani tersebut. Penyuluh pertanian akan membimbing petani dengan pengetahuan dan teknologi yang sedang berkembang untuk diterapkan kepada petani dalam usaha taninya (Nainggolan, 2012).(Sumber : dari berbagai Sumber).