Rosihan Gibran |
Dompu, Lensa Pos NTB - DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Dompu dinilai kurang memiliki greget di dalam eksistensinya sebagai organisasi kepemudaan.
Sorotan itu disampaikan oleh tokoh pemuda, Rosihan Gibran kepada media ini di Taman Kota Dompu, Selasa siang (6/ 8/2019).
Rosi menyebutkan di Kabupaten Dompu marak terjadi tindak kriminal yang melibatkan pemuda sebagai pelaku maupun sebagai korban. Di antaranya kasus peredaran narkoba, miras, aksi panahan misterius, maupun aksi pencurian kendaraan bermotor.
"Dengan maraknya kriminal yang terjadi harusnya KNPI punya peran melakukan langkah-langkah sosialisasi secara rutin," ujarnya.
Menurutnya KNPI harus melakukan evaluasi guna membenahi kekurangan-kekurangan yang masih terjadi.
"Progres KNPI saya nilai masih kurang, mereka harus melakukan evaluasi," tandasnya.
Ia menyoroti KNPI Kabupaten Dompu belum memiliki kepekaan dengan berbagai kasus yang terjadi di Kabupaten Dompu. Pemuda yang juga merupakan aktivis ini mencontohkan kasus dugaan salah tangkap oleh pihak kepolisian terhadap warga di Desa Tembalae Kecamatan Pajo beberapa waktu lalu. Menurutnya KNPI harus mendampingi korban dari kejadian tersebut agar haknya sebagai warga negara dilindungi.
"Seharusnya KNPI mendampingi pemuda yang menjadi korban dugaan salah tangkap itu untuk melindungi hak-haknya sebagai warga negara bukan dibiarkan saja," sorotnya.
Ia menyebutkan masih banyak kasus-kasus lain yang melibatkan pemuda di dalamnya, tetapi ia menilai KNPI Kabupaten Dompu kurang responsif menyikapi persoalan-persoalan yang terjadi terhadap pemuda di daerah ini.
"KNPI jangan hanya melulu pada kegiatan-kegiatan yang bersifat seremonial saja tapi lihatlah kondisi yang dihadapi pemuda Dompu secara komprehensif," kritiknya. (AMIN)