Jelang Akhir Masa Jabatan, Jurnalis Senior Iwan Sakral Beri Masukan 4 Poin Buat Bupati HBY

Kategori Berita

.

Jelang Akhir Masa Jabatan, Jurnalis Senior Iwan Sakral Beri Masukan 4 Poin Buat Bupati HBY

Koran lensa pos
Kamis, 04 Juli 2019
Iwan Sakral Saat berbincang-bincang dengan Bupati HBY
Dompu, Lensa Pos NTB - Drs. H. Bambang M. Yasin telah 9 tahun menjabat sebagai Bupati Dompu. Banyak perubahan yang terjadi selama masa 9 tahun itu. Salah satunya adalah terjadinya peningkatan perekonomian masyarakat dengan adanya program unggulan di sektor pertanian jagung.
Namun di balik itu masih ada sejumlah PR yang harus dituntaskan oleh Bupati Bambang menjelang akhir masa jabatannya yang tinggal setahun lagi.
Wartawan senior Iwan Sakral mengungkapkan ada 4 (empat) isu penting yang harus dituntaskan oleh Bupati yang familiar dengan sebutan HBY yang merupakan singkatan dari namanya H. Bambang M. Yasin ini.
"Jelang purna tugas jabatan masih ada beberapa agenda besar yang msih jadi pekerjaan rumah yang menurut saya HARUS segera dibenahi," tulis mantan wartawan senior Lombok Pos ini dalam tulisan terbukanya di laman facebooknya Kamis pagi (4/7) ini.

Yang pertama ia menyebutkan isu lingkungan. 
Dikatakan Pimpinan Redaksi Harian Koran Pagi ini suka atau tidak suka, meroketnya pertumbuhan ekonomi 9 tahun terakhir berbanding lurus dengan porak porandanya hutan di Dompu. 
"Anda mungkin tak menyuruh orang membabat hutan. Tapi sejarah sdh menulis bahwa di rezim andalah titik nadir kerusakan hutan di Dompu terjadi. Kenyataan pahit tapi benar adanya," ungkapnya.
Foto lawas Jurnalis Senior Iwan Sakral bersama Bupati Dompu, Drs. H. Bambang M. Yasin dan Hj. Ery Aryani
Kedua, tentang wibawa Aparatur Negara
Iwan mengemukakan menjadi pejabat itu sungguh rumit dan penuh lika-liku. Jangankan untuk menjadi Kepala Dinas atau Kepala Sekolah, sekedar menjadi Kepala Seksi (Kasi) atau Kabag saja butuh waktu puluhan tahun. Tak heran setiap pejabat di Pemkab adalah panutan penuh wibawa. 
"Tapi sekarang, anda bisa lihat sendiri. Pejabat-pejabat Pemkab banyak yang tak berkompeten. jangankan memiliki inovasi dan kretivitas membangun dan merancang program untuk daerah. Sekedar mnjalankan Tupoksinya saja mereka banyak yang gagap karena memang tidak terbentuk dengan kuat fondasinya untuk menjdi seorang pemimpin," kritiknya.
Menurutnya jabatan yang diberikan kepada ASN tak sesuai dengan bidang keilmuan dan keahlian. Titik lemahnya adalah kurang gesitnya Bupati HBY memberi reward kepada ASN yang berprestasi. Sebaliknya tak memberi punishment kepada ASN yang tak brprestasi sehingga akibatnya ASN jadi tak memiliki spirit kerja yang kuat. "Karena stigma berpikir mereka sudah jelas baik atau buruk bekerja hasilnya akan sama saja," ujarnya.

Ketiga, tentang Generasi Muda Religius
Iwan mengungkapkan jika membuka data di Polres Dompu tentang kasus kenakalan remaja pasti akan mengurut dada.
"Alangkah mulianya Pak Bupati jika nanti juga akan dikenang sebagai pemimpin yang membuat syiar agama Islam di Dompu menjadi lebih kuat dan bergema. Tengoklah ke sekolah sekolah, dorong mereka untuk memasukan kurikulum muatan lokal yang lebih agamais," usulnya.
Ia melanjutkan akan lebih bijaksana lagi jka menginisiasi banyak kegiatan lomba keagamaan seperti mengaji dan ceramah khusus untuk para pelajar mulai TK  hingga SMA.  Intervensi ke sekolah-sekolah agama untuk lebih intens membentuk para penghafal Al Quran. Bukan malah pamer kesombongan dengan wisuda siswa penuh kemewahan yang tak sesuai syariat agama. 
"Kenapa harus masuk ke dunia sekolah padahal jabatannya tinggal sbntar? Karena saat ini, degradasi moral di kalangan generasi muda memang sudah sangat parah. Padahal mereka inilah masa depan Dompu," urainya.
Keempat Iwan mengusulkan agar Bupati HBY memberikan perhatian lebih kepada dunia olahraga. Menurutnya Bupati tidak berminat untuk mengembangkan olahraga di Bumi Nggahi Rawi Pahu ini. (AMIN)