DLH Dompu Bersihkan Pantai Hodo

Kategori Berita

.

DLH Dompu Bersihkan Pantai Hodo

Koran lensa pos
Selasa, 18 Juni 2019


Dompu, Lensa Pos NTB - Petugas Kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Dompu melakukan kegiatan pembersihan Pantai Hodo pada Hari Minggu (16/6).
Kabid Kebersihan dan Pertamanan, Syafruddin, ST., MT menginformasikan ada 8 karung sampah yang berhasil dikumpulkan pada kegiatan bersih-bersih Pantai Hodo itu. Sampah 8 karung itu terdiri dari botol dan gelas plastik bekas minuman.
"8 karung itu kami sumbangkan di Bank Sampah binaan Puskesmas Kempo yang ada di Desa Ta'a," ujarnya.

Lebih lanjut Udin mengimbau kepada masyarakat untuk sadar lingkungan dengan cara membuang sampah pada tempat-tempat yang telah disediakan.

"Persoalan kebiasaan masyarakat dan  pengunjung yang kurang memiliki kesadaran dengan membuang sampah sembarangan adalah masalah utama," tandasnya.
Selain itu, lanjutnya wadah untuk menampung sampah yang masih minim.
"Kalaupun ada kondisinya sudah rusak serta belum terjangkaunya kendaraan pengangkut sampah, karena lokasinya yamg cukup jauh," imbuhnya. 
Udin mengatakan ada beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah, swasta juga masyarakat antara lain, pertama, perlu adanya Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang mengelola kawasan Pantai Hodo, termasuk bertanggung jawab terhadap kebersihan, dengan membuka kerjasama dengan Bank Sampah terdekat atau Pengepul untuk sampah plastik berupa gelas dan botol plastik.
"Pokdarwis bisa melakukan pengumpulan secara berkala dan menampungnya dalam wadah berupa karung atau wadah lainnya," jelasnya. 
Kedua, sarana penampung sampah (tempat sampah) perlu diadakan dan diletakkan di lokasi yang paling banyak menjadi tempat masyarakat membuang sampah dan tidak mengganggu keindahan, dengan jenis tempat sampah yang bisa bertahan lama (bahan dari plat besi sangat tidak direkomendasikan karena akan cepat berkorosi oleh percikan air laut), media plastik atau fiber serta bangunan dari semen sangat dianjurkan untuk mencegah sampah tidak berceceran. 
Ketiga, perlu adanya sosialisasi secara intensif dengan metode yang tepat (pendekatan humanis dan pemberian contoh) dan melibatkan semua pihak adalah langkah bijak, termasuk melalui keberadaan Pokdarwis dan LSM pemerhati lingkungan. (AMIN)