Dompu,
Koranlensapos.com— Sedikitnya tujuh kecamatan di Kabupaten Dompu mengalami krisis
air bersih karena dampak musim kemarau. Hal itu diakui Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Dompu.
Kepala Bidang
Kedaruratan dan Logisitik BPBD Kabupaten Dompu, Mahfud, S.Sos menyebut,
sejumlah wilayah yang mengalami krisis air bersih yaitu Keluruhan Kandai 1,
Lingkungan Sera Talaka Kelurahan Doro Tangga, Dusun Rasanggaro Desa Manggeasi,
Desa Kareke, Dusun Maulana Desa Sori Sakolo.
Sementara itu
di Kecamatan Woja, sejumlah desa yang dilanda krisis air bersih yaitu Desa Nowa, Desa Bakajaya, Kelurahan Monta
Baru, Kelurahan Kandai 2, Desa Bara, Desa Matua, Kelurahan Simpasai. Sejumlah
dusun di Kecamatan Manggalewa juga mengalami krisis air bersih yaitu Dusun Jambu Mente,Pamong Raya, Samakai dan
Sampane Desa Sukadamai.
Beberapa desa
di Kecamatan Pajo juga mengalami hal demikian, yaitu Desa Temba Lae dan Desa Ranggo. Di Kecamatan
Hu’u, sejumlah desa yang terdata mengalami krisis air bersih yaitu Desa Rasabou,
Desa Hu'u, Desa Adu, Desa Cempi Jaya.
Mahfud juga
menyebut, lima desa di Kecamatan Pekat juga mengalami krisis air bersih akibat
musim kemarau yaitu Desa Nangakara, Desa Nangamiro, Desa Calabai, Desa Pekat
dan Desa Sorinomo. Sementara itu salah satu desa yang mengalami krisis air
bersih di Kecamatan Kilo yaitu Desa Taropo.
Menurut
Mahfud, kendati puluhan ribu warga di tujuh kecamatan terdampak karena krisis
air bersih. Namun kekeringan tak terlalu berdampak terhadap lahan pertanian.
Khusus lahan pertanian di Kecamatan Woja dan Dompu masih aman karena petani
bisa memanfaaatkan bor Kanada yang sudah tersedia sejak lama.
Pasca dampak
kekeringan melanda sejulmah wilayah di Dompu, BPBD bersama PDAM Dompu berupya
menyalurkan air secara langsung di sejumlah pemukiman warga yang terdampak
kekeringan. “Hanya saja kendala yang dihadapi oleh kami yaitu minimnya anggaran
operasional. Sementara penyaluran air kami laksanakan setiap hari,” kata
Mahfud, Kamis (14/9/2017) lalu. (RUL)