Koranlensapos.com - Pelaksanaan tes online untuk perekrutan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Kabupaten Dompu tahun 2024 sudah berlangsung selama 9 hari pada Selasa (10/12/2024).
Berikut ini koranlensapos.com merangkum fakta-fakta terkait pelaksanaan seleksi ASN PPPK 2024 di Kabupaten Dompu. Fakta-fakta ini hasil wawancara langsung koranlensapos.com dengan Kabid Pengadaan dan Pemberhentian BKD dan PSDM Kabupaten Dompu, Muhammad Fadilah saat pemantauan tes online berlangsung.
Inilah fakta-fakta tentang pelaksanaan tes PPPK 2024 di daerah bermoto Nggahi Rawi Pahu tersebut:
Pertama, peserta tes sebanyak 4.970 orang. Sedangkan tenaga ASN PPPK yang akan direkrut sebanyak 1.462 orang.
"Untuk guru yang diambil 250 orang, tenaga kesehatan 500 orang dan tenaga teknis 712 orang," ungkap Fadilah.
Dengan demikian akan ada 3.508 peserta yang harus pulang dengan tangan hampa dalam seleksi kompetensi tersebut.
Kedua, seleksi kompetensi PPPK tidak menggunakan passing grade sebagaimana pada tes CPNS.
"Pada tes CPNS ada 2 tahap. Tahap pertama Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) menggunakan nilai passing grade) untuk menentukan peserta yang akan mengikuti Seleksi Kompetensi Bidang (SKB). Sedangkan tes PPPK tidak memakai passing grade. Yang memiliki nilai terbaik atau tertinggi itulah yang diambil," jelas Fadilah.
Ketiga, tes PPPK 2024 ini berlangsung mulai tanggal 2 Desember hingga 18 Desember 2024. Setiap hari terdiri dari 3 sesi.
"Satu sesi jumlah peserta 105 orang. Berarti 3 sesi 315 orang setiap hari. Kecuali hari Jumat hanya 2 sesi," ungkap Fadilah.
Keempat, seleksi kompetensi PPPK ini bukan sekadar formalitas, namun menjadi penentu kelulusan untuk diterima menjadi ASN bagi para tenaga honorer yang telah mengabdi sebelumnya.
Fadilah membantah adanya stigma bahwa tes PPPK secara online ini hanya sekadar formalitas.
"Kalau hanya formalitas ngapain diadakan tes lagi dengan anggaran yang tidak sedikit," ujarnya balik mempertanyakan.
Dikatakan Fadilah, tes PPPK ini benar-benar objektif sesuai dengan kompetensi yang dimiliki peserta. Nilainya langsung tertera, terdiri dari kompetensi manajerial, sosial_kultural, teknis dan wawancara.
"Karena hasillnya langsung bisa dilihat saat itu juga dan pengawasnya itu langsung dari BKN X Denpasar," kata Dae Dila, sapaannya.
Kelima, demi memperjuangkan diri agar bisa diangkat menjadi ASN walau melalui jalur PPPK, ada sejumlah peserta yang sakit. Bahkan ada seorang bapak dari Kecamatan Kilo, karena sakit akhirnya digotong agar bisa naik ke lantai dua SMKN 1 Dompu tempat pelaksanaan tes itu.
"Ada juga yang baru dua hari melahirkan hadir (untuk mengikuti tes)," sebutnya.
Keenam, Peserta tes harus hadir pada waktu yang telah dijadwalkan. Tidak bisa dimajukan, juga tidak bisa dimundurkan.
"Karena sudah ditentukan jadwalnya hari apa, sesi ke berapa, tidak bisa minta mundur atau minta dimajukan," tandasnya.
Disebutnya ada seorang ibu hamil tua. Dokter memperkirakan jadwal ia melahirkan yang ternyata waktunya bersamaan dengan pelaksanaan tes. Karena aturannya demikian, maka tidak bisa dilakukan perubahan lagi.
Ketujuh, peserta tes PPPK tidak sedikit yang telah berusia menjelang masa pensiun dengan masa pengabdian sebagai tenaga honorer telah mencapai puluhan tahun.
"Batas paling akhir bagi peserta yaitu usia 57 tahun saat melamar," katanya.
Kedelapan, tanggal 19 Desember 2024 bukan lagi tes PPPK, melainkan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) bagi 382 peserta yang memenuhi passing grade pada SKD CPNS yang berlangsung 24 Oktober - 3 November 2024 lalu. (emo).