Mengapa Harga Jagung Terus Merosot?

Kategori Berita

.

Mengapa Harga Jagung Terus Merosot?

Koran lensa pos
Minggu, 30 Juni 2024


Koranlensapos.com - Merosotnya harga jagung yang terus berlangsung saban hari hingga di akhir Juni 2024 ini menjadikan para petani bertanya-tanya. Informasi terkini yang dihimpun koranlensapos.com, harga pembelian jagung di gudang-gudang pengepul di Dompu berkisar antara 2.900 - 3.100 Rupiah per kilogram. Harga itu sangat jauh di bawah standar HPP atau HAP yang ditetapkan oleh pemerintah melalui Badan Pangan Nasional yakni Rp. 4.200.

"Mengapa harga jagung terus mengalami penurunan? Masalahnya di mana?," ungkap sejumlah petani di Dompu melalui media sosial facebook.

Petani lainnya mengeluhkan kerugian akibat harga jagung yang terus anjlok. Hal itu berbanding terbalik dengan harga pupuk, benih dan obat-obatan yang terus menanjak dan tidak pernah turun.

Para petani kemudian mempertanyakan berbagai alasan yang dikemukakan pemerintah selama ini. Ketika terjadi aksi demo menuntut kenaikan harga jagung, pemerintah berdalih dengan hukum ekonomi akibat puncak panen raya. Di seluruh Indonesia pada saat bersamaan sedang melakukan pemanenan sehingga produksi jagung melimpah ruah.

Alasan lain, anjloknya harga jagung juga bisa disebabkan kualitas pipilan jagung yang kurang baik. Pemanenan di usia muda atau curah hujan saat pemanenan menjadi alasan rendahnya kualitas biji jagung yang berimbas pada penurunan harga.

Namun kondisi saat ini berbeda. Di penghujung bulan Juni 2024 ini petani melakukan pemanenan di usia jagung yang sangat tua yakni sekitar 6 bulan atau 180 hari bahkan lebih. Saat ini juga tidak turun hujan karena sudah berada di musim kemarau. Dari segi kualitas pipilan jagung di musim kemarau ini tak perlu diragukan lagi. Begitu pula tingkat kekeringan sangat maksimal. Bila dijadikan dalih karena saat ini sedang musim panen raya, juga amat tidak berdasar. Masa puncak panen raya telah berakhir.

"Tapi kenapa harga jagung terus turun?," keluh petani dari Desa Serakapi Kecamatan Woja Kabupaten Dompu. 

Petani ini mengaku bingung kepada siapa harus mengadu terkait harga jagung yang terjun bebas seolah tak bisa dikendalikan ini. 

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Dompu, H. Armansyah yang dimintai tanggapan terkait hal tersebut di atas mengemukakan menurunnya harga jagung kemungkinan karena saat ini di gudang-gudang sedang mengalami over stok akibat pembelian yang terjadi sebelumnya.
(emo).