Muttakun: Pendidikan Politik Harus Dikedepankan, Hindari Saling Serang di Medsos

Kategori Berita

.

Muttakun: Pendidikan Politik Harus Dikedepankan, Hindari Saling Serang di Medsos

Koran lensa pos
Senin, 22 April 2024
                     Muttakun


Dompu, koranlensapos.com - Pergumulan politik yang saling serang melalui media sosial antar tim Bakal Calon Bupati (Bacabup) di Kabupaten Dompu menimbulkan keprihatinan banyak pihak. Salah satunya Politisi Partai NasDem, Muttakun.

Muttakun menegaskan Bacabup dan tim yang sudah bergerak saat ini perlu membawa misi pendidikan politik di setiap kunjungan silaturrahim dan tidak melakukan upaya saling menyerang Bacabup lain.

"Sudah bukan era-nya untuk tim dari masing-masing Bacabup bersikap dan berperilaku saling serang di medsos dengan mengumbar aib/kelemahan dari Bacabup," ujarnya. 

Ia berharap semoga rakyat bisa menilai siapa yang harus didukung ketika melihat perilaku buruk dari Tim Pendukung Bacabup.

"Rakyat diharapkan cerdas dalam berpolitik," imbuhnya.

Dilanjutkan Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Dompu ini, pendidikan politik adalah sebuah keniscayaan yang harus dilakukan Bacabup agar masyarakat Dompu tercerahkan menuju Pilkada 27 November 2024. Bacabup dan tim-nya tidak boleh lagi hanya mengandalkan finansial untuk meraih dukungan masyarakat. Demikian pula masyarakat sudah saatnya untuk cerdas memilih figur-figur Bacabup yang saat ini mulai intens melakukan kunjungan-kunjungan silaturahmi di rumah-rumah warga dari satu kampung ke kampung lainnya.

"Maju dan mundurnya keadaan Dompu pasca Pilkada 27 November 2024, setidak-tidaknya ditentukan oleh perilaku pemilih saat ini," jelasnya.

Dikemukakan legislator berlatar belakang aktivis ini, kunjungan Bacabup dan tim yang keluar masuk kampung saat ini, hendaknya direspons oleh masyarakat termasuk aktivis yang selama ini terus menyuarakan dengan kritis berbagai persoalan yang menimpa rakyat dan daerah.

"Saya berharap akan banyak masyarakat termasuk aktivis yang selalu berteriak tentang berbagai persoalan yang menimpa rakyat dan daerah selama ini untuk memanfaatkan kunjungan Bacabup dengan meminta para Bacabup agar tidak hanya melaksanakan acara serimonial semata ketika turun silaturrahim," pintanya.

Diterangkan Muttakun, silaturahmi para Calon Pemimpin Daerah ini harus dimanfaatkan oleh elemen masyarakat sipil dan organisasi masyarakat sipil termasuk pemuda, mahasiswa dan aktivis yang tinggal dan tersebar di kampung-kampung di desa/kelurahan yang didatangi.

Pemuda, mahasiswa dan aktivis harus berdiri di garda terdepan untuk mengawal kepentingan masyarakat yang menaruh harapan besar terhadap kepemimpinan dari Bacabup yang akan menjadi decision maker (pengambil keputusan) yang menentukan maju dan mundurnya daerah ini.

Karena itu, ketika Bacabup melaksanakan silaturahmi dengan masyarakat, diharapkan kepada masyarakat yang kritis terhadap kebijakan pemerintah agar segera mengomunikasikan berbagai isu dan masalah yang dihadapi rakyat dalam forum silaturahmi Bacabup serta meminta dan membedah konsep dan gagasan Bacabup atas masalah serta solusi atau kebijakan yang diambil ketika terpilih menjadi Bupati nanti.

"Konsekwensi atas permintaan bedah konsep dan gagasan yang dilakukan oleh masyarakat (pemuda, mahasiswa dan aktivis) saat pertemuan silaturahmi Bacabup, maka masyarakat tidak boleh lagi melakukan tukar menukar hak pilihnya dengan uang dari para Bacabup," urainya.

Menurutnya masyarakat sudah harus menjadi pemilih cerdas dalam Pilkada 2024 ini. Di setiap momen forum silaturahmi Bacabup, masyarakat awam yang difasilitasi oleh pemuda, mahasiswa dan aktivis bisa langsung membuat kontrak politik dengan Bacabup sehingga ketika Bacabup yang didukungnya sukses menjadi Bupati maka kontrak politik yang dibuat bersama itu bisa menjadi alat paksa untuk menagih janji-janji politiknya.

"Bahkan bukan hanya saat silaturahmi, membuat kontrak politik juga bisa dilakukan saat Bacabup turun melaksanakan kampanye," lanjutnya.

Dikatakan Muttakun, bahwa masyarakat awam harus dibangun kesadarannya agar menjadi pemilih cerdas melalui pendidikan politik dengan melibatkan peran para pemuda, mahasiswa dan aktivis. 

Dengan menjadi pemilih cerdas maka setidak-tidaknya para Bacabup akan bersikap hati-hati ketika akan turun silaturahmi dan kampanye karena akan dituntut oleh masyarakat untuk memiliki konsep atau gagasan dalam membangun Dompu 5 tahun ke depannya.

"Untuk mengawal terlaksananya pendidikan politik masyarakat, diharapkan adanya peran yang tulus dari para pemuda, mahasiswa dan aktivis. Karena itu kami mengajak komponen pemuda, mahasiswa dan aktivis untuk memfasilitasi masyarakat awam mengadakan kontrak politik dengan Bacabup pilihannya, sehingga di kemudian hari, kontrak politik itu akan menjadi alat yang sah dan resmi untuk menagih janji-janji politik yang dibuat oleh Bacabup," ulasnya.

"Agar masyarakat pemilih tidak lagi terkecoh dengan pilihannya nanti maka diharapkan kepada masyarakat untuk segera memanfaatkan momentum emas kegiatan tatap muka masyarakat bersama Bacabup,  dengan kegiatan bedah konsep/gagasan Bacabup," sambungnya.

Isu apa yang perlu diangkat?
Isu yang perlu diangkat dalam dialog dengan Bacabup adalah persoalan atau keluhan masyarakat yang selalu disuarakan oleh pemuda, mahasiswa dan aktivis pada setiap aksi dan demo selama ini. Antara lain kelangkaan gas LPG, harga gabah dan jagung di bawah HAP atau HPP, PDAM yang tidak mampu memasok air bersih untuk masyarakat, dan lain-lain.


Masyarakat awam harus cerdas dan berani membedah, menggali atau menanyakan konsep dan gagasan Bacabup serta konsep tawaran solusi dan kebijakan yg akan diambil oleh Bacabup/Cabup dalam menyelesaikan isu/masalah yang dihadapi oleh rakyat dan daerah.

Poin-poin dari konsep dan gagasan Bacabup untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi rakyat dan daerah inilah yang dapat dijadikan sebagai bahan penyusunan kontrak politik antara masyarakat dengan Bacabup.

Mengakhiri paparannya, Muttakun menguraikan dalam kontestasi pilkada yang digelar tanggal 27 November 2024, masyarakat bisa disebut menjadi pemilih cerdas apabila:

Pertama, ada banyak kontrak politik yang dibuat oleh masyarakat yang lahir saat kunjungan silaturahmi Bacabup di setiap kampung (Kelurahan/Desa) serta saat kampanye Cabup;
Kedua, masyarakat awam sudah berani mendesak atau meminta kepada para Bacabup/Cabup agar menandatangani kontrak politik dan sebaliknya juga mulai berani menyatakan diri tidak bisa lagi dipengaruhi dengan uang yang akan diberikan oleh Cabup untuk memengaruhi pilihan cerdasnya; dan
Ketiga, pemuda, mahasiswa dan aktivis terlibat secara masif mendorong serta membangun kesadaran kolektif masyarakat untuk membuat kontrak politik serta menolak politik uang.

"Ketika Pilkada 2024 tidak mampu menghadirkan poin 1, 2 dan 3 maka dipastikan Dompu tidak akan pernah keluar dari persoalan yang selama ini sering dihadapi oleh rakyat dan daerah bahkan bisa jadi kemalangan akan selalu menimpa rakyat dan daerah dengan berbagai persoalan yang datang bertubi-tubi, silih berganti karena perilaku dari masyarakat Dompu yang masih belum cerdas memanfaatkan momentum pilkada sebagai pintu untuk mewujudkan Dompu yang lebih baik ke depannya. Mudah-mudahan nasib buruk tidak menimpa rakyat dan daerah Dompu atas perilaku kita yang salah, selalu menghamba pada uang dalam penentuan pemimpin 5 Tahun ke depan.
Semoga di Pilkada 2024, Allah SWT menurunkan rahmat, anugerah dan berkah untuk rakyat dan daerah Dompu," pungkasnya. (emo).