Nasrudin: Esensi UKW Perubahan Perilaku

Kategori Berita

.

Nasrudin: Esensi UKW Perubahan Perilaku

Koran lensa pos
Jumat, 26 Januari 2024

Foto bersama tim penguji, panitia dan para peserta UKW PWI NTB yang digelar selama 2 hari yakni tanggal 18 - 19 Januari 2024 di Hotel Prime Park Lombok


Mataram, koranlensapos.com - UKW bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalitas wartawan. Melalui UKW juga diharapkan adanya perubahan sikap dan perilaku seorang wartawan menjadi sosok yang memiliki etika sopan dan santun.

Hal itu disampaikan Ketua PWI NTB, H. Nasrudin saat diwawancarai wartawati Devi Handayani dari Inside Lombok di sela-sela kegiatan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang digelar di Hotel Prime Park Lombok, Jumat (19/1/2024) lalu.

"Ketika sudah menyandang predikat kompeten, harapan kami adanya perubahan sikap.
Ada perubahan perilaku. Bersikap sopan santun. Inilah esensi dari UKW," kata Nasrudin.

Dijelaskan Nasrudin, 
UKW dihajatkan sejak ditandatanganinya Piagam Palembang (Sumatera Selatan) pada Hari Pers Nasional (9 Februari 2010). Piagam itu mengamanatkan tentang pentingnya kompetensi dan profesionalisme wartawan.

"Wartawan yang memiliki kompetensi menjalankan Kode Etik Jurnalistik dan mematuhi aturan yang tertuang dalam UU Pers (UU Nomor 40 tahun 1999)," ulasnya.

Penegasan tentang hal itu kembali disampaikan Nasrudin pada acara penutupan UKW di hari yang sama. Ia menggaungkan kembali pesan yang kerap disampaikan Ketua Umum PWI Pusat, Hendri Ch. Bangun agar wartawan selalu menjaga harkat, martabat, marwah, dan integritas.

"Itulah yang selalu disampaikan Ketua Umum kita. Bertambah ilmunya, bertambah pengetahuannya, bertambah kedisiplinannya, maka di mana-mana anda akan dihormati. Jaga marwah, harkat dan martabat profesi ini," tegasnya.

Nasrudin menegaskan dirinya tidak mau lagi mendengar kabar adanya sikap dan perilaku wartawan yang menodai marwah profesi yang mulia ini. Ketika ada wartawan yang mencederai marwah profesinya, maka ia tidak segan-segan untuk mengusulkan pencabutan kartu kompetensinya.

"Ketika wartawan perilakunya tidak berubah menjadi lebih baik, maka saya tidak segan-segan untuk mengusulkan agar kartu kompetensinya dicabut," tandasnya. (emo).