Dandim 1614/Dompu Lanjutkan Amanat Panglima, TNI Harus Junjung Tinggi Netralitas

Kategori Berita

.

Dandim 1614/Dompu Lanjutkan Amanat Panglima, TNI Harus Junjung Tinggi Netralitas

Koran lensa pos
Rabu, 17 Januari 2024
Pelaksanaan Upacara.Bendera di Lapangan Makodim 1614/Dompu, Rabu (17/2024)

Dompu, koranlensapos.com - Komandan Kodim 1614/Dompu, Letnan Kolonel Kavaleri Riyan Oktiya Virajati menyampaikan amanat Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto kepada seluruh prajurit TNI di mana pun berada.

Isi amanat Panglima tentang kewajiban mengawal.dan menyukseskan Pemilu 2024 dan menjaga netralitas TNI. Penegasan Panglima dibacakan Dandim 1614/Dompu pada Upacara rutin, Rabu pagi, 17 Januari 2024.

Ini Amanat Panglima TNI:

Pada tahun 2024 ini kita mempunyai tantangan untuk mengawal dan menyukseskan pesta demokrasi dalam rangkaian Pilpres, Pilleg, dan Pemilukada. Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 34 tahun 2004, TNI memiliki kewajiban untuk menjaga stabilitas nasional sehingga kita harus memastikan agar agenda politik nasional ini dapat berjalan dengan aman dan damai. 

Stabilitas keamanan nasional harus tetap terjaga sebelum, selama, dan setelah rangkaian pesta demokrasi tersebut. Netralitas TNI tetap harus kita junjung tinggi. Dalam hubungannya dengan institusi lain, optimalkan sinergitas TNI-Polri serta semua komponen bangsa lainnya dalam menjamin kondusivitas dan keamanan negara. 

Oleh karena itu, saya perintahkan kepada seluruh prajurit dan PNS TNI untuk berpegang teguh pada pedoman netralitas TNI yang telah ditentukan. Jangan terpengaruh pada berbagai isu yang digulirkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab sehingga TNI menjadi korban adu domba dan dibenturkan dengan masyarakat maupun pihak-pihak lainnya. 


Pada kesempatan ini, saya ingin 
menekankan bahwa segenap prajurit dan PNS TNI harus meneguhkan integritas dan menjaga citra institusi TNI di mata masyarakat. Hal itu dapat diimplementasikan melalui ketaatan pada aturan dan nilai-nilai etika, untuk membangun citra positif sebagai penjaga pertahanan negara. 

Pelanggaran hukum, seperti ( penyalahgunaan — wewenang, — Narkoba, perkelahian dengan masyarakat, main hakim sendiri, Curanmor, insubordinasi dan lain sebagainya akan dapat menggoyahkan pondasi kepercayaan masyarakat dan
merugikan reputasi TNI. 

Oleh karena itu, menjaga disiplin bukan hanya kewajiban internal, tetapi juga investasi jangka panjang dalam hubungan harmonis antara TNI dan masyarakat. Mari kita jaga marwah TNI sebagai Tentara Rakyat dengan senantiasa membantu kesulitan dan menjadi solusi permasalahan rakyat. 

Dengan semangat, disiplin dan dedikasi yang tinggi yang menjadi jati diri TNI, marilah bersama-sama mengukir prestasi gemilang untuk bangsa Indonesia. Jadilah prajurit TNI yang PRIMA (Profesional, Responsif, Integratif, Modem dan Adaptif) dengan memegang teguh Sapta Marga, Sumpah 
Prajurit, dan 8 Wajib TNI agar TNI senantiasa sebagai benteng pertahanan yang kokoh dan perekat keutuhan bangsa Indonesia. 

Segenap Prajurit dan Pegawai Negeri Sipil TNI, yang saya cintai dan banggakan dimanapun bertugas dan berada. 

Demikian amanat saya pada Upacara Bendera pada hari ini. Terima kasih atas pengabdian dan loyalitas prajurit dan PNS TNI yang sudah terbina dengan baik selama ini. 

Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT, senantiasa melimpahkan bimbingan, petunjuk dan kekuatan-Nya kepada kita sekalian dalam melaksanakan tugas dan 
pengabdian kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sangat kita cintai bersama.